NARENDRA[34]

140K 13.6K 569
                                    


°°°

"Gue suka sama Nalva" Suara berat Artan membuat Naren menoleh ke arah laki-laki berkaus hitam itu.

"Tapi gue gak berniat jadi penghalang buat hubungan lo berdua" Sambungnya.

Artan menyadari perasaan nya sejak Naren mencampakkan Nalva, entah bagaimana Artan merasa hatinya ingin selalu melindungi Nalva. Artan merasa hatinya ikut tergores melihat Nalva diperlakukan tidak baik oleh Naren.

Tetapi Artan juga sadar bahwa Naren memiliki perasaan yang sama untuk Nalva, hanya saja laki-laki itu masih belum menyadarinya, Naren hanya sibuk dengan balas dendamnya dan rasa bersalahnya pada Keysa, tanpa tau hatinya sudah berpaling pada Nalva.

Naren memang laki-laki bejat, laki-laki jahat yang seenaknya mempermainkan hati perempuan, laki-laki yang tidak memikirkan dampak dari perbuatannya sendiri. Tapi entah kenapa selama laki-laki itu jauh dari Nalva hatinya seakan ingin terus memperhatikan Nalva, tetapi di tentang oleh ego nya sendiri.

Kalian tahu bukan rasanya dimana hati dan ego tidak sinkron. Rasa bersalah akan kepergian Keysa membuat nya menutup hati dalam-dalam. Setiap dirinya dekat dengan Nalva, Naren seakan di tampar oleh rasa bersalah itu, karena dulu dia dan Keysa saling mencintai, hubungan mereka berjalan hingga dua tahu tapi Naren harus merelakan itu semua.

Mengikhlaskan orang yang kita sayang bukan hal yang mudah. Rasa kecewa pada diri sendiri karena belum bisa memberikan yang terbaik, itu adalah hal yang paling menyakitkan. Dua kali Naren merasakan hal yang sama, pada Bundanya dan Keysa nya.

Tapi sekarang hidup nya berubah karena kehadiran gadis yang sengaja dia seret ke kehidupannya. Gadis pintar dalam pelajaran tetapi bego dalam masalah percintaan. Bagaimana bisa Nalva tidak membencinya sama sekali? Setelah apa yang dia perbuat. Naren ikhlas jika Nalva bahkan tidak mau lagi bertemu dengannya.

Tapi apa? Gadis itu malah semakin menunjukkan cinta nya yang tulus, tidak perduli apapun yang akan diterimanya, yang ada di hatinya hanya Narendra.

Naren hanya belum menyadari perasaan nya sendiri. Terlihat dari Naren yang selalu khawatir jika terjadi sesuatu kepada Nalva, tubuhnya yang selalu bergerak untuk melindungi gadis itu. Itu semua bahkan bertentangan dengan isi kepalanya tetapi sejalan dengan hatinya.

"Gue juga tau yang ada di hati Nalva hanya lo" Artan menghisap rokoknya yang baru saja dia nyalakan.

"So, gapai sebelum terlambat" Artan menghembuskan asap rokok nya hingga asap tersebut menggumpal di udara. "Karena gue gak akan diem aja kalau lo masih sia-sia in dia" Sambung Artan.

"Gue gak mau bersaing sama lo, tapi ini urusan hati Ren. Gunain kesempatan lo sebelum lo kecewa sama diri lo sendiri untuk ketiga kalinya" Kalimat terakhir Artan mampu menusuk hati Naren.

Naren masih tidak bersuara. Pikiran nya sibuk berdialog dengan dirinya sendiri. Kalau di pikir-pikir Naren selalu gelisah bila tidak melihat Nalva barang sehari saja. Laki-laki itu selalu penasaran bagaimana keadaan gadis itu. Lantas jika bukan cinta apa namanya?

"Sampai kapanpun dia tetap milik gue" Kata Naren tetapi pandangan nya tetap lurus ke depan.

"Ucapan sama perbuatan lo gak sejalan. Lo masih labil dan belum bisa menetapkan pilihan hati lo sendiri" Balas Artan.

Artan membuang puntung rokoknya yang sisa setengah dan berjalan mendekat ke arah Naren. "Pikirin baik-baik sebelum gue rebut cewe lo" Ucap Artan dengan nada bercanda. Artan menepuk pundak Naren dua kali dan pamit untuk pulang.

Naren tidak merespon apapun. Laki-laki itu kembali ke dalam rumah Nalva dan melihat gadis itu yang masih terlelap. Wajahnya masih tampak pucat tetapi sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang