NARENDRA[41]

127K 12.1K 687
                                    


  ★ ★ ★

"Ini si Candra teh kemana? Dua hari lalu ngutang nasi goreng sama es jeruk, sampe sekarang belum di bayar" Adu Mpok Alum. Ini memang kebiasaan Candra, mentang-mentang Naren selalu melunasi hutang-hutangnya, dia tidak pernah menepati janjinya pada Mpok Alum.

"Kebiasaan ni si Candra bikin malu aja" Kata Aji.

"Totalnya berapa Mpok? Sama hutang nya si Candra, sekalian" Tanya Naren.

"Ini totalnya empat puluh dua ribu, di tambah hutangnya si Candra enam belas ribu, totalnya teh berapa ya?" Tanya Mpok Alum, karena biasanya wanita itu menghitung menggunakan kalkulator.

"Berapa berapa?" Tanya Aji.

"Ya elah, tambah-tambah doang kaga lulus lo pada" Kata Yansen remeh.

"Emang berapa?"

"Hitung sendiri lah" Jawab Yansen.

"Gak guna emang nanya sama lo" Kata Aji.

"Lima puluh delapan ribu ya Mpok" Kata Naren kemudian menyerahkan uang berwarna merah muda yang baru saja dia keluarkan dari dompetnya. "Nih, kembaliannya simpan aja Mpok, siapa tau besok-besok Candra ngutang lagi" Ujar Naren dengan nada bergurau. Sekalipun Candra berhutang lagi, laki-laki itu akan tetap melunasinya.

"Si Candra gaya doang punya pabrik tempe, kerjaannya ngutang mulu" Kata Aji.

"Tau tuh, malu-maluin aja" Balas Yansen.

  ★ ★ ★

"Woi murid beasiswa!" Teriak Tiara dari ujung koridor, tidak lupa di ikuti oleh kedua teman-temannya.

Nalva berbalik, di tangannya terdapat kotak donat yang isinya sudah terjual habis.

Sampai Tiara dan teman-temannya sampai di hadapannya, gadis itu masih setia berdiri. Tidak ada raut takut sedikitpun yang tersirat, bisa-bisa Loren akan memarahi nya nanti jika dia masih takut kepada Tiara.

"Nama aku Nalva kak, atau biasanya di panggil Nava, bukan murid beasiswa" Kata Nalva.

Tiara tertawa kecil, spontan teman-teman nya juga ikut tertawa meremehkan.

"Dikira gue perduli kali ya?" Tanya Tiara pada kedua temannya.

Nalva hanya diam, menunggu apa yang akan di katakan Tiara.

"Gue denger denger mantan pacar lo, udah masuk penjara ya?" Tanya Tiara.

Nalva mengerutkan keningnya heran. Mantan pacar maksutnya Fardan?

Nalva menggeleng kan kepalanya, kenapa dia harus perduli? Nalva tidak mau lagi berurusan dengan Fardan. Dia takut.

Lagipula Nalva lega mendengar nya setidaknya Fardan tidak akan muncul di hadapannya lagi kan? Terakhir kali bertemu dengan Fardan itu merupakan hal yang paling buruk, bayangkan saja di cekik sampai tidak bisa bernafas. Fardan benar-benar mengerikan.

"Urusannya sama kakak apa ya?" Tanya Nalva.

"Gue cuman mau bilang sih, Fardan masuk penjara bukan berarti lo bakalan aman" Kata Tiara.

Tiara tidak mau mengatakan itu sebenarnya, tapi entah mengapa dia mengatakan itu pada Nalva. Dan tumben sekali hari ini Tiara tidak berbuat kasar padanya.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang