"Na, liat deh cafè sana."
Mingyu nenjuk sebuah cafè yang gak jauh dari tempatnya berdiri.
Eunha yang ada di sampingnya jadi ngeliat arah yang ditunjuk Mingyu.
Tapi karena berderet cafè di barisan sana, Eunha bingung mana cafè yang dimaksud Mingyu.
"Yang mana?" tanya Eunha.
"Ituuuu. Tuh tuh tuh yang rame sampe panjang keluar gitu antreannya," jelas Mingyu ke sebuah cafè yang antreannya mengular sampai luar.
"Oh," sahut Eunha pendek.
"Padahal di sebelahnya ada cafè lain juga loh, tapi kok cuma di tempat mereka doang ya ramenya?" kata Mingyu heran sendiri.
Eunha yang gak peduli sama celoteh Mingyu kembali ngeliat layar besar yang ada di hadapannya yang menampilkan denah mall.
"Jangan-jangan..." kata Mingyu menggantungkan kalimatnya.
"Jangan-jangan apa?"
"Jangan-jangan lagi ada diskon!" kata Mingyu heboh, kemudian ngecek hapenya "Oh, sekarang kan tanggalnya lagi cantik, Na!"
Eunha buang napas lelah. Mulai deh...
"Kita ke sana yuk?" ajak Mingyu semangat.
"Gak!" tolak Eunha tegas.
"Kenapa?" tanya Mingyu dengan nada sedih.
"Inget tujuan kita ke sini buat apa?"
"Inget," angguk Mingyu.
"Apa?"
"Cari printer buat Minju."
"Nah itu tau!"
"Tapi ngafè paling berapa sih, Na..."
"Gak seberapa kalau dikumpulin bakal jadi banyak," jelas Eunha jadi menggandeng tangan Mingyu menjauhi deretan cafè-cafè cantik, menuntun Mingyu ke tempat tujuan mereka.
"Iyasih, tapi..."
"Gyu, pengeluaran lo udah banyak banget bulan ini. Skincare Minkyung, Lego Jinsung, terus sekarang mau beli printer buat Minju. Jangan jajan-jajan dulu lah," jelas Eunha mengingatkan pengeluaran Mingyu yang bengkak bulan ini.
Di satu sisi, Mingyu seneng karena Eunha seperhatian itu sama keuangan Mingyu, tapi di sisi lain, Mingyu kesel karena keinginannya gak diturut.
Tau kalau pacarnya itu ngambek, Eunha langsung mengeluarkan jurus andalannya.
"Nyampe rumah gue bikinin mie goreng," kata Eunha yang berhasil membuat mata Mingyu berbinar.
"Pake telor ya tapi?"
"Iya."
"Dua ✌"
"Iyaa. Mau lima juga boleh."
"Hehehe, asik!" seru Mingyu seneng.
🐰
Setelah printer buat Minju udah dibeli, Mingyu sama Eunha langsung pulang. Mingyu udah gak sabar mau makan mie goreng buatan Eunha yang mana mie goreng paling enak sedunia.
Padahal mie goreng biasa yang dimasak dengan cara biasa, cuma karena yang bikinnya orang spesial rasanya jadi spesial.
"Tunggu Na," kata Mingyu menghentikan langkah kakinya yang mana otomatis bikin Eunha jadi berhenti juga.
"Apa? Ken..." Eunha udah mau ngomel, kirain Mingyu mau beli lagi yang membuang-buang uang.
"Gue kebelet," kata Mingyu yang kemudian dengan secepat kilat ngacir, meninggalkan Eunha dengan banyak barang bawaan.
Lima menit kemudian Mingyu balik dengan muka lega di mukanya.
Dan yang dilakukan Mingyu ketika menghampiri Eunha bukannya bantuin Eunha sama bawaannya, malah membidik Eunha dengan kamera ponselnya.
Mingyu takjub banget sama tangan kecil Eunha yang bisa megang banyak hal sekaligus.
Mingyu mana bisa tuh begitu.
"Yaampun repot banget sih mbaaa," begitu ledek Mingyu jadi membuka tasnya dan nyuruh Eunha buat masukin semua yang ada di tangannya ke dalam tas dia.
Eunha nyengir, salah banget emang tadi pake tas kecil. Harusnya kaya Mingyu tuh kalau kemana-mana pake tas gede.
Semua yang di tangan Eunha akhirnya masuk ke dalam tas Mingyu. Dan tepat saat dompet Eunha mau masuk, sebuah foto nongol sedikit dan berhasil narik perhatian Mingyu.
01.10.2021
KAMU SEDANG MEMBACA
тєтαηggα ✓
FanficTentang Eunha, yang udah tetanggaan sama Mingyu dari bayi. 🐰 04.08.20 - 19.10.21 Main Story 💚 23.10.21 - ××.××.×× Bonus