Hampir satu tahun Mingyu sama Eunha berangkat sekolah bareng.
Berhubung rumah mereka sebelahan dan sekolah di sekolah yang sama, jadi kenapa engga berangkat bareng?
Karena jarak rumah ke sekolah gak jauh-jauh amat, jadi Eunha kadang jalan kaki, kadang naik angkutan umum, atau kadang dianter papanya.
Sementara Mingyu pergi ke sekolah pakai sepeda.
"Mulai besok lo berangkat sendiri ya, Na," begitu kata Mingyu di hari senin yang mendung.
Eunha yang lagi baca buku ngapalin materi buat ulangan ngangguk, akhirnya hari ini datang juga, hari di mana dia sama Mingyu gak akan bareng-bareng lagi, "Ok."
"Gamau nanya kenapa?" tanya Mingyu yang lagi sedikit kepayahan menggoes sepedanya karena jalanan yang menanjak.
"Engga."
"Yaudah gue aja yang kasih tau. Gue punya pacar, terus gue mau bareng sama pacar gue."
Wuzzzzz... jantung Eunha mencelos, kaget. Entah karena jalanan yang tiba-tiba menurun atau karena ucapan Mingyu barusan.
Beberapa minggu kemudian...
Mingyu Tetangga Resek Na Ayo bareng
Begitu baca pesan dari Mingyu, Eunha mempercepat sarapannya. Telur mata sapi yang harusnya habis dalam tiga kali suap buru-buru dia masukin semua ke dalam mulut.
"Pelan-pelan, keselek tau rasa," begitu kata Jinyoung, abangnya. Heran ngeliat Eunha yang tadinya makan ogah-ogahan karena menunya yang itu-itu aja ditiap pagi.
"Aku buru-buru, mau nyontek pr!" kata Eunha yang ngomongnya mirip kumur-kumur.
Lantas Eunha berlari menuju kamarnya, ngambil tas, ngaca, rapihin poni, dan nyemprotin lagi minyak wangi ke badannya.
Setelah penampilannya oke, barulah Eunha pergi sekolah.
Begitu buka pagar, seperti hari-hari lalu, udah ada Mingyu nungguin Eunha.