💚 2

356 53 1
                                    

"Gyuuuu, LINE lo bunyi," teriak Eunha ketika Mingyu lagi ada di kamar Jinsung, main Lego, sementara hapenya ditaro di meja ruang tv.

"Buka aja Na, takut dari bang Jinyoung," teriak Mingyu.

Padahal inginnya Eunha, Mingyu tuh nyamperin dia dan udahan gitu main Legonya sama Jinsung. Eh malah gini, huff...

"Passwordnya apa?" teriak Eunha.

"Ultah lo!"

Kemudian Eunha masukin password sesuai perintah Mingyu. Tapi bukannya berhasil masuk, malah muncul pesan kalau password yang Eunha masukin salah.

Eunha pikir, dia salah ketik, makanya dia ulangin lagi masukin password. Tapi udah dicoba, masih juga salah sampai empat kali.

"Salah mulu, nih ah kesel," kata Eunha jadi ke kamar Jinsung dan nyodorin hape ke Mingyu.

"Emang lo masukinnya apa? Kok bisa salah?" tanya Mingyu tanpa mengalihkan pandangannya dari blok Lego di tangannya.

"Ultahlo. Pertama gede semua hurufnya, salah. Kedua kecil semua salah, ketiga awalnya gede sisanya kecil, salah. Keempat ultah spasi lo, juga salah!"

"Ultah lo itu tanggal ulangtahun lo, Eunhaaaaaaa," kata Mingyu berdecak, terus menerima hapenya.

"Ih ya ngomong dong!"

"Ya kan gue dah ngomong ultah lo?" kata Mingyu sambil masukin tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Eunha.

"Kirain kaya waktu itu."

Eunha pernah kegeeran sama password hape Mingyu. Kirain, Ultahlo itu beneran ultah dia tanggal lahir tahun. Tahunya emang beneran ketikannya ULTAHLO.

"Wkwkw, ya itu kan dulu pas kita belum pacaran, sekarang udah pacaran," ucap Mingyu nyengir, "Nih kan bisa."

"Lagian aneh, bikin password kok ambigu," sahut Eunha yang sekarang rebahan di kasur Jinsung.

"Ya kan biar pada keegeran. Buktinya lo keegeran kan waktu itu," kata Mingyu jadi menggelitik kaki Eunha.

"Ih diem! Geli!"

"Wkwkw, masa sih geli? Nih gue engga," kata Mingyu menggelitik kakinya sendiri.

"Sini sama gue, pasti geli!" ucap Eunha jadi menggelitik Mingyu.

Muak melihat momen pasangan bucin di depannya, Jinsung, si pemilik kamar tentu aja jadi ambil tindakan.

"Kalau mau pacaran janggan di kamar adek, di luar sana! Kalian ganggu, adek gak bisa fokus nih," usir Jinsung.

🐰

Setelah diusir Jinsung, Mingyu sama Eunha akhirnya jadi memutuskan buat main basket.

Secara gak sengaja, tadi Mingyu ngeliat ada bola basket yang sangat familiar di matanya di atas lemari sepatu.

"Ini bola basket gue kan ya?" begitu kata Mingyu ngelap bola basket biru yang penuh debu.

"Punya lo? Punya gue!"

"Iya kan asalnya punya gue, tapi karena gue baik, gue kasih ke elo."

"Kasih apaan. Kita barter."

"Oh iya, barterrr. Barter sama apa ya gue lupa?"

"Tempat pensil."

"Bener-bener, tempat pensil. Gue masih simpen gak ya? Kayanya dah ilang deh."

Jadi bola basket itu salah satu hadiah dari event susu Boneeto di sekolah mereka.

Syarat buat bisa ikut event itu, siswa harus beli 3 susu kotak Boneeto yang ukurannya sedeng.

Waktu itu, hampir semua tempat yang jual susu Boneeto pasti habis. Eunha aja sampe beli di supermarket besar saking ingin ikutan event itu.

Biar dapat hadiah, setiap siswa harus masukin bola basket ke ring. Kalau berhasil masukin tiga, dapat bola basket, dua dapat topi, satu dapat tempat pensil, gak masukin dapat di puk-pukin kakak-kakak eventnya.

Dan Mingyu berhasil masukin tiga, sementara Eunha satu.

Jelas aja, pas pulang ke rumah Eunha badmood parah, mana dua tetangganya dapat bola basket.

"Nanti Papi beliin bola basket, gausah ngambek gitu," kata Papanya waktu itu, menenangkan Eunha yang seharian badmood.

Papanya gatau aja, Eunha bete bukan karena gak dapat bola basket. Iya, Eunha kesel, tapi gak pake banget.

Yang bikin Eunha kesel tuh soalnya kakak-kakaknya eventnya pas bagian Eunha mau lempar bola, dia dibilang dek sementara sebelumnya pas Mingyu dipanggil kak.

Kan Eunha kesel ya? Mereka kan sekelas! Kok Mingyu dipanggil kak dia dek? Gak adil banget!

Terus besoknya, tiba-tiba aja Mingyu ke rumah Eunha dan ngomong mau barter bola basket dia sama tempat pensil Eunha dengan alasan, gak punya tempat pensil.

Tanpa mikir lama, Eunha menerima tawaran itu, terus seharian itu Eunha happy banget. Sampai akhirnya seminggu, udah deh bosen.

"Waktu itu mama lo cerita ke ibu. Katanya Eunbi gamau makan, dia nangis terus di kamar. Jadi ya udah, karena gue baik, gue minta barter aja. Awalnya mau gue kasih aja, tapi takut ntar lo baper sama gue," kata Mingyu menceritakan alasan dia mau barter bola basketnya sama tempat pensil Eunha sambil mendribble bola basket.

"Hah masa mama gue bilang gitu? Lebay banget! Lagian anak kecil mana tau baper?" kata Eunha baru tau cerita soal bola basketnya.

"Mama lo emang lebay, tapi mama lo gak pernah bohong," kata Mingyu. "Ayo main banyak-banyakan masukin ring! Yang duluan masukin tiga boleh minta hadiah sama yang kalah."

Mendengar tawaran itu, Eunha langsung mengangguk, "Oke. Siapa takut?!"

"Oke. Mulai ya."

Dan belum ada lima menit, Mingyu udah berhasil masukin dua kali. Sementara Eunha udah enggap-enggap kehabisan napas.

"Udah ah, gue capek!"

"Makanya, kalau diajak jogging tuh mau," kata Mingyu yang setiap sabtu-minggu pagi rajin ngajak Eunha jogging tapi Eunha lebih milih narik selimut sampe mukanya. "Berarti gue menang ya?"

"IYAAA!"

"Asik, kalau gitu gue mau..."

"Tapi bohong!" sahut Eunha jadi ngerebut bola basket di tangan Mingyu dan berusaha masukin ke ring, tapi bolak-balik ngelempar sampai lompat-lompat mati-matian, gak ada yang masuk. Jangankan masuk, ngehampiri aja engga.

"Udah curang, tetep aja kalah," ledek Mingyu, ngetawain Eunha karena sampai akhir gak ada yang masuk.

"AGGGGGHHHHH!" emosi Eunha, jadi nyamperin Mingyu berniat pukul atau nyubit Mingyu.

Tapi karena Mingyu tau dia bakal diapa-apain Eunha, jadinya dia lari-lari ngehindarin halaman.

Bikin keduanya jadi lari-larian sambil sesekali diselingi suara tawa Mingyu dan omelan Eunha biar Mingyu berhenti.

"KALIAN BERDUA! TAU BERISIK GAK? EUHHH!" teriak Jinsung dari jendela kamarnya, lagi-lagi terganggu sama kelakuan kakak dan pacarnya.

"KALIAN BERDUA! TAU BERISIK GAK? EUHHH!" teriak Jinsung dari jendela kamarnya, lagi-lagi terganggu sama kelakuan kakak dan pacarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30.10.2021

тєтαηggα ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang