💚 19

251 48 1
                                    

Dibutuhkan orang ketiga buat jadi penengah di antara Eunha sama Mingyu kalau mereka udah berantem lewat dari sehari.

Biasanya, yang bakal jadi orang ketiga itu Minkyung, kembaran Mingyu. Soalnya selain Minkyung, kayanya gak ada yang bisa bener-bener netral dan adil kalau ambil keputusan.

Tapi, kali ini karena Minkyung lagi gak ada di rumah sampai lusa, terpaksa Eunha sama Mingyu menjadikan Minju orang ketiga di antara mereka.

Sekarang mereka bertiga udah duduk di ruang tamu rumah Mingyu dengan Minju duduk di tengah-tengah.

"Gimana kalo kak Mingyu sama kak Eunha putus aja?" saran Minju setelah Mingyu sama Eunha menjelaskan alasan kenapa mereka berantem.

Eunha bilang Mingyu ngeselin suka batalin janji, Mingyu bilang Eunha anak kecil tukang ngambek suka main block.

"Heh!" sahut Mingyu marah karena kok enak banget itu adiknya ngomong putus-putus.

"Sembarangan!" kata Eunha gak kalah emosi. Dari banyaknya opsi, Minju nyuruh mereka putus tuh ya kan ngeselin?!

Kalau aja orang ketiganya ini Minkyung, Eunha yakin sekarang Mingyu udah kena siraman rohani dari Minkyung.

"Hehe candaa," kata Minju nyengir, gak beneran ngasih saran putus. Cuma mau ngetes aja seberapa besar cinta Mingyu sama Eunha.

Eh ternyata besar banget sampe kompak gamau putus :D

"Kalau gitu kalian buat surat perjanjian aja gimana?"

"Surat perjanjian?" tanya Mingyu sama Eunha kompak.

"Iya, surat perjanjian!" kata Minju lalu pergi ke kamarnya buat ambil laptop, meninggalkan Mingyu sama Eunha yang saling diem-dieman.

"Lo gamau buka block gue, Na?" kata Mingyu, jadi menggeser duduknya nempel ke Eunha.

"Lo gamau minta maaf?" sahut Eunha, ngegeser duduknya menjauhi Mingyu.

"Kan udaaah."

"Belum."

"Udah Eunhaa. 2x loh gue minta maafnya!"

"Bukan minta maaf yang itu! Minta maaf karena ngatain gue anak kecil!"

"Oohhhhh," angguk Mingyu. "Jadi lo marah karena gue katain anak kecil?"

"Menurut L?"

"Gue kira marah karena gak jadi pergi."

"Karena itu jugaa! Dikatain juga! Jadi double!"

"Yaudah gue minta maaf niih, maaf yaaa, kemarin lusa tuh beneran gak mood soalnya jalanan super macet. Enak di rumah aja kan rebahan," ucap Mingyu, ngegeser duduknya ke Eunha.

Eunha gak nanggapin omongan Mingyu, Eunha milih buat geser lagi duduknya, yang mana Mingyu mepet lagi, Eunha geser lagi.

Sampai akhirnya aksi geser-menggeser duduk itu udahan pas Minju datang bawa laptop, siap mengetik surat pernyataan!




⚊⚊⚊⚊⚊

S̲U̲R̲A̲T̲ ̲P̲E̲R̲N̲Y̲A̲T̲A̲A̲N̲

Yang bertandatangan di bawah ini :

1.  Nama : Kim Mingyu
     Alamat : Sebelah Rumah Eunha
    
Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2.  Nama : Jung Eunha
     Alamat : Sebelah Rumah Mingyu
    
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Menerangkan,

1. PIHAK PERTAMA berjanji untuk tidak membatalkan janji di detik-detik terakhir kepada PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA berjanji tidak akan memanggil PIHAK KEDUA dengan panggilan anak kecil.

3. PIHAK KEDUA berjanji tidak akan melakukan tindakan pemblokiran apapun kepada PIHAK PERTAMA. Semenyebalkannya apapun PIHAK PERTAMA!

4. Apabila PIHAK PERTAMA melanggar point ke 1 dan 2, PIHAK PERTAMA harus melakukan uji nyali masuk ke rumah hantu di taman bermain sendirian dan menemani PIHAK PERTAMA nonton film horror!

5. Apabila PIHAK KEDUA melanggar point ke 3, PIHAK PERTAMA berhak menyita SIM dan STNK milik PIHAK KEDUA sehingga PIHAK KEDUA tidak bisa menggunakan kendaraan pribadinya sampai jangka waktu tertentu.

Demikian surat perjanjian ini kami buat dengan kesadaran penuh serta tidak ada paksaan apapun.

⚊⚊⚊⚊⚊

090422

тєтαηggα ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang