I. Sekolah Gila

6.7K 262 68
                                    



















Cuaca hari ini cerah, langitnya terang, anginnya sejuk, lalu matahari bersinar dengan hangatnya. Semua orang juga beraktifitas seperti biasa, menyibukkan diri. Burung-burung berkicau dengan merdunya. Rasa roti panggang pagi ini terasa manis dan gurih. Lalu bento makan siang ini terasa lezat juga mengenyangkan. Tak lupa jus matcha menyegarkan dahaga.

Di tengah-tengah nikmatnya alam bebas, tiba-tiba ada suara kucing belang menghampirinya yang sedang berbaring. Kucing itu memiliki bulu yang lembut dan harum. Dia menghampiri pemuda itu dan menggosokkan kepalanya ke wajah si pemuda. Dia tertawa senang, itu membuatnya geli sekali.

Choi Beomgyu, dia bangun dan membawa kucing itu ke pangkuannya. Beomgyu membelai sayang meski ini pertama kalinya dia bertemu. Entah kenapa ia merasa seperti orang gila yang berbicara sendiri dengan hewan. Tapi itu faktanya, ia tak memiliki banyak teman untuk bisa diajak bicara dan curhat.

Masalahnya sederhana saja, kedua orangtua Beomgyu meninggal karena kecelakaan yang ganjil. Lalu Beomgyu hidup berdua bersama kakaknya yang baru menyelesaikan kuliahnya di Jerman. Kakak Beomgyu bernama Choi Taehyung, pulang setelah mendengar ayah dan ibunya mereka meninggal. Beruntung Taehyung langsung mendapatkan pekerjaan yang bagus dan dengan itu Taehyung bisa menyambung hidup dengan adiknya.

Setelah lulus sekolah menengah pertama, Taehyung memasukkan Beomgyu ke SMA HYBE. Di SMA itu merupakan sekolah khusus laki-laki. Di SMA itu juga ada asrama bagi murid yang rumahnya jauh dari sekolah. Asrama yang cukup besar dan banyak murid yang berasal dari daerah jauh.

Sekilas memang terdengar mengesankan. Namun kenyataannya itu tidak benar. Bagi Beomgyu, ini adalah sekolah yang 50% muridnya gila!

Kenapa?

Karena mereka punya kelainan seks yang menyimpang.

Dua minggu setelah Beomgyu masuk ke sekolah ini, Beomgyu didatangi segerombolan cowok-cowok keren yang mengaku sebagai bangsawan BigHit. Salah satunya dari mereka yang berambut merah menghampiri meja belajar Beomgyu dan mengulurkan kartu namanya. Semua cowok-cowok di kelas Beomgyu berteriak histeris dan tak sedikit dari mereka yang memandang benci pada Beomgyu. Setelah itu, murid berambut merah itu ingin Beomgyu menemuinya di lorong kelas Xa pada pukul tiga sore sesudah pelajaran ekstrakurikuler basket.

Sore itu Beomgyu menemuinya sesuai permintaannya untuk tidak membawa siapapun. Sepertinya dia punya niat yang cukup juga, sebab buktinya dia langsung datang begitu Beomgyu tiba di lokasi perjanjian. Dia juga datang sendiri, hanya menggunakan kaos seragam basketnya.

"Kau sudah tahu namaku, Choi Beomgyu?" ujarnya begitu dia berdiri di hadapan Beomgyu. Seketika Beomgyu baru saja sadar jika orang ini punya otot bisep yang bagus.

"Y...ya...Kang Taehyun..." jawab Beomgyu sedikit gugup karena dia melihat Beomgyu dengan sorotan mata yang berbeda. Terlebih kini dia memojokkan Beomgyu hingga punggung pemuda itu menempel pada tembok di belakangnya.

"Apa kau tahu, maksudku membuat janji di tempat ini?" tanya Taehyun pada Beomgyu.

Beomgyu mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Namun tak ada siapapun di lorong ini selain mereka berdua. "Aku tidak tahu apapun Taehyun. Lalu apa maksudmu?" jawab Beomgyu sekaligus bertanya.

"Siapa yang memasukkanmu ke sekolah ini?"

"Itu...kakakku yang memasukkanku ke sekolah ini."

"Itu artinya kakakmu telah menempatkanmu ke dalam bahaya." ujarnya.

Beomgyu menatap Taehyun polos. Beomgyu benar-benar tak tahu apapun yang dia maksud, Taehyung ingin Beomgyu bersekolah, jelas-jelas Taehyung tidak melakukan kesalahan apapun.

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang