5. Secret Room

1.5K 145 36
                                    














Pemandangan di luar sana begitu indah. Beomgyu memandang hamparan laut itu membayangkan jika dirinya dapat menangkap kerang, bermain air dan bertemu lumba-lumba. Terakhir kali pergi ke laut ketika Ibunya masih hidup. Saat itu Kakaknya suka sekali menjahilinya dengan ubur-ubur beracun. Tentu saja itu hanya candaan saja.

Setelah Ibunya tidak ada, ia jarang pergi ke laut. Kakaknya yang sibuk juga hampir tidak pernah mengajaknya pergi liburan. Kini ia menatap laut itu dibalik jendela kamar tempat ia dikunci oleh Taehyun. Tentu lelaki itu sudah kembali sejak kemarin malam dan dia tidak melakukan apa-apa pada Beomgyu. Dia hanya menengok Beomgyu sebentar dan kembali ke kamarnya sendiri. Tapi dia tetap mengunci Beomgyu di kamar ini.

Beomgyu masih berdiri diam ketika orang yang baru saja dipikirkan nya datang. Taehyun menghampiri Beomgyu dan dia dengan dinginnya berkata akan berangkat ke sekolah. Sedangkan Beomgyu sendiri tidak boleh sekolah.

"Aku pergi sekolah dulu, Beomie. Pulang nanti kita akan pergi ke pesta akhir pekan. Kau boleh makan dan jalan-jalan sesukamu di rumah ini, aku tidak akan mengunci pintunya."

Beomgyu menatap Taehyun tidak suka. "Kenapa? Kenapa kau berubah Taehyun?" tanya Beomgyu mencoba menyadarkan apa yang berubah darinya.

Tetapi Taehyun tidak menerima itu. "Aku tidak berubah. Aku sudah menjadi diriku sendiri."

Beomgyu kali ini menatap Taehyun dengan sedih. "Tapi kau sudah tidak selembut dulu."

Taehyun benci ekspresi wajah itu. "Cukup oke? Aku pergi sekarang." lalu Taehyun melumat bibir Beomgyu singkat.

Taehyun pergi dengan ekspresi wajah yang mengeras. Sepertinya dia mau marah tapi ia tidak mau melampiaskannya pada Beomgyu.

Pintu kamarnya tidak dikunci. Tetapi pintu keluarnya yang dikunci. Beomgyu merosot frustasi. Ia ingin mengabari kakaknya tetapi telepon di rumah ini diputus oleh Taehyun. Handphone miliknya juga pasti sudah dirampas orang itu agar Beomgyu tidak bisa meminta tolong pada Soobin ataupun Yeonjun.

Beomgyu malas memikirkan ketidakpastian nasibnya. Lebih baik ia menyiapkan mental saja untuk selalu menghadapi Taehyun. Dan ia butuh makan.

Semua bahan tersaji di dalam kulkas. Stoknya bukan untuk satu bulan atau satu tahun, tapi untuk seumur hidup. Ukuran kulkasnya saja sudah sebesar pintu. Bahan makanan beku nya hampir semua macam. Sebenarnya apa yang dipikirkan si Kang Taehyun itu?

Beomgyu mengambil jamur, sayur, nori, salmon, dan nasi. Ia melihat ada bekas jajangmyeon di tempat cucian piring. Sepertinya Taehyun sarapan dengan makanan itu. Kenapa dia tidak menyuruh Beomgyu melakukannya? Biar Beomgyu kesal dengan sikap kasar lelaki itu, tetapi Beomgyu tetap kekasihnya.

Selesai makan, ia jadi bosan. Tidak ada game, tidak ada PS5 di rumah ini. Hanya ada televisi LED paling besar yang pernah ia lihat. Beomgyu mencoba membuka pintu belakang rumah yang terlihat ada taman sederhana. Bagaimana mungkin di rumah yang jarang ditempati ini ada taman sebagus ini? Beomgyu tahu, Taehyun bukan orang yang mau membuang waktunya untuk merawat hal menye seperti ini.

Beruntung pintu ke belakang juga tidak dikunci. Tapi, ada tembok tinggi setinggi 15 meter yang mengelilingi bagian belakang. Padahal, jika situasinya bagus, Beomgyu akan gunakan untuk melarikan diri.

Suasana taman ini bagus. Kenapa Taehyun tidak pernah mengajaknya ke sini? Beomgyu lalu mendekati sebuah pintu lain, bagaikan rumah di dalam rumah. Tapi pintu ini dikunci. Beomgyu berinisiatif untuk mencari kuncinya. Mumpung ada kesempatan, pikirnya.

Beomgyu mengacak acak setiap laci dan lemari. Lalu, Beomgyu menemukannya justru di kamar milik Taehyun. Ya, Taehyun tidak mengunci kamarnya. Kunci tersebut tidak ada tulisan petunjuk. Hanya saja warnanya sama dengan warna pintu tadi. Pasti tidak salah lagi.

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang