13. Kakak Kakak (🔞)

2.9K 94 34
                                    















Beomgyu terbangun ketika suara seseorang membangunkannya. Melihat ke kiri, ada Taehyun yang sedang tersenyum. Beomgyu rasanya ingin menerjang tubuh itu. Rasa ketakutan ketika lelaki itu jauh darinya menguap begitu saja. Sungguh, entah sejak kapan Beomgyu mulai terbiasa akan kehadiran Taehyun.

Beomgyu memeluk tubuh Taehyun, menarik tubuh lelaki itu mendekat padanya. Taehyun juga melakukan hal yang sama, memeluk tubuh ringkih itu dengan erat. Tangan Taehyun meluncur ke punggung Beomgyu dan mengelus kulit terbungkus pakaian itu. Mereka berdua saling memeluk di atas kasur king size. Seharusnya Soobin ada di sampingnya, namun entah kemana anak itu.

"Beomie..." Taehyun bersua.

Beomgyu mendongakkan kepalanya, hidung mereka bersentuhan. Taehyun terlihat sangat tampan. Entah Beomgyu baru menyadarinya sekarang. Bukankah sebagai lelaki normal, melihat ketampanan lelaki lain itu hal yang wajar. Tapi sekarang, melihat ketampanan Taehyun membuat kupu-kupu di perut Beomgyu berterbangan. Sial, Beomgyu ingin agresif memeluk tubuh Taehyun. Ingin rasanya ia yang mendominasi untuk menyentuh setiap jengkal kulit Taehyun.

"Kita pulang..."

Beomgyu mengerang dalam pelukan Taehyun. Mengeratkan pelukannya kepada sang objek. Ketika ia menghirup aroma lavender mint dari leher Taehyun, ia malah semakin terbuai. Beomgyu bisa melihat sebuah burung merpati terbang di sekeliling mereka. Illusi ini terlalu nyata, ia ingin menyadarkan pikirannya sendiri dengan cara menyentuh kulit Taehyun.

"Taeh..." Beomgyu mendesah. "Aku kenapa...?" elusan di punggung Beomgyu berubah menjadi remasan di pinggang Beomgyu. Taehyun menyusupkan tangannya ke kaos tipis yang diberikan Soobin, kemudian mengelus kulit perut Beomgyu. Beomgyu menggeliat kecil, Taehyun sengaja memainkan pusarnya.

"Kenapa kau tidak mau melepaskan pelukannya Beomie?" Taehyun bertanya di depan telinga Beomgyu. Tubuh Beomgyu merinding, nafasnya berubah berat. Miliknya mulai bangun. Tidak mungkin, apakah obat rangsang itu masih tersisa di tubuhnya?

"Akuh...kedinginan..." nafas Beomgyu terputus-putus. Taehyun tersenyum miring, lalu ia mencengkeram kedua pundak Beomgyu, menatap intens pemuda manis itu. "Kau boleh menyentuhku."

Beomgyu tersenyum lebar. Ia hendak mencium Taehyun, Taehyun langsung mencegahnya. Tatapan Beomgyu menjadi kecewa, Taehyun beralih mencengkeram kedua pergelangan tangan Beomgyu. Taehyun menatap tajam mata coklat Beomgyu, menunjukkan siapa yang sebenarnya dominan diantara mereka.

"Aku belum bilang jika kau boleh mulai."

"Aku ingin di atas mu Taeh..."

Taehyun menggeleng. "Kau tidak akan sanggup." Taehyun berdiri di depan Beomgyu, mulai membuka ikat pinggangnya. Beomgyu menggeleng ribut. Bukan ini yang dimaksud Beomgyu, bukan Taehyun yang menyentuh Beomgyu, tapi Beomgyu yang menyentuh Taehyun.

"Aku yang menyentuhmu...please...aku ingin menyentuhmu..."

Taehyun menggeleng dan tersenyum geli. Ia membawa Beomgyu berpijak ke lantai, sedangkan ia duduk di pinggir kasur. Taehyun masih memegang sabuk miliknya. Beomgyu masih merasakan panas dingin dari obat itu, ia ingin segera menyentuh kulit Taehyun dan menunggang diatas perutnya.

"Kau boleh menyentuhku Beomgyu. Dengan mulutmu." Taehyun membalikkan tubuh Beomgyu. Taehyun melilitkan sabuk yang dipegangnya ke pergelangan tangan Beomgyu. Beomgyu memberontak, ia melawan Taehyun. Tapi Taehyun tidak akan kalah.

"Aku tidak mau seperti ini!" berontak Beomgyu.

Taehyun lebih cepat untuk menahan tangan pemuda itu. Sampai rasanya Taehyun hendak menghancurkan tangan Beomgyu. Taehyun mengikatnya dengan sulit. Taehyun lalu membalikkan kembali tubuh Beomgyu, memaksanya berlutut, tepat di depan selangkangan Taehyun. Taehyun membuka kakinya lebih lebar, Taehyun juga menjambak rambut Beomgyu. Menatap pemuda itu setajam elang.

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang