6. Warna Pelangi (🔞)

5.6K 156 48
                                    













Beomgyu tidak mendengar apapun ocehan Ni-ki di depannya. Sejak ia sadar beberapa menit yang lalu, ia melihat hanya Ni-ki yang menemaninya di sisi tempat tidur. Ni-ki bilang Taehyun yang menyuruhnya untuk menjaga Beomgyu selama Taehyun pergi.

Dan beginilah hasilnya, Ni-ki terus mengoceh tentang banyak sekali kesalahan Beomgyu sampai Taehyun semarah ini dan mengurung Beomgyu. Sebenarnya Ni-ki sudah baik padanya saat ini. Pemuda itu membuat bubur ayam untuk Beomgyu, membantunya meminum obat dan membersihkan rumah.

Beomgyu cukup berbaring karena kepalanya masih terasa pusing. Setiap ia menyentuh kepala bekas kekerasan tangan Taehyun, rasanya akan sangat pusing. Kenapa Taehyun teganya menyakiti Beomgyu? Kenapa lelaki itu tidak pernah sadar jika prinsipnya dan prinsip lelaki itu bertolak belakang.

Beomgyu tiba-tiba menangis. Ni-ki yang sedang melipat baju menghampiri Beomgyu khawatir. Untung saja, diantara anggota Tubatu ada Ni-ki dan Hueningkai yang memiliki perhatian lebih. Meskipun perhatian Ni-ki lebih ke agak berlebihan. Ingat, ketika pemuda itu bersikeras ingin mengawasi Beomgyu. Untung saja Taehyun tidak setuju.

"Kenapa? Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Ni-ki.

Beomgyu memeluk Ni-ki tiba-tiba. Ni-ki tersentak kaget. "Aku ingin bertemu dengan Taehyun...aku ingin memeluk dia sekarang..." kata Beomgyu.

"Oh, hyung sebentar lagi juga pulang. Jika kau memerlukan apapun, bilang saja padaku, aku akan membantumu."

Beomgyu menggeleng. "Aku ingin Taehyun. Aku ingin dia."

Ni-ki melepaskan pelukan Beomgyu di perutnya. "Bagaimana jika aku buatkan makan siang? Aku tidak akan berhenti mengoceh jika kau menolaknya."

Beomgyu tadi sudah makan bubur. Rasanya hambar dan ia butuh pemanis. "Aku ingin cake puding strawberry." sahut Beomgyu.

Ni-ki mengangguk dan ia membantu Beomgyu turun dari tempat tidurnya.

Beomgyu duduk anteng di ruang tv. Sedangkan Ni-ki sedang membuat cake puding dengan bahan yang sudah lengkap. Akan cukup lama menunggu dessert itu selesai, jadi Beomgyu memilih untuk tiduran di sofa empuk itu. Badannya terasa pegal jika ia harus menghabiskan waktu di tempat tidur. Berbeda ketika ia bisa tiduran di atas sofa.

Beomgyu teringat dengan ruangan yang menjadi masalah dirinya dan Taehyun. Kenapa kunci di laci kamar Taehyun diberi cat warna, dibanding tulisan kecil.

"Ni-ki,"

"Heum," Ni-ki menyahut.

"Apa kau tahu mengapa Taehyun mengecat kuncinya dengan warna?"

"Soal itu...itu karena hyung tidak bisa membaca dengan baik. Jadi hyung akan lebih mengenali benda lewat perbedaan warna."

Beomgyu sepertinya tahu soal ini. Iya, Taehyun memang harus menggunakan kacamata jika dia akan membaca dokumen dengan tulisan kecil atau sedang membaca buku biasa. Itu karena penglihatan Taehyun memang tidak bagus.

"Hyung punya kenangan buruk untuk alasan mengapa ia tidak bisa melihat dengan baik." Ni-ki menghampiri Beomgyu yang sedang berbaring, sambil membawa cemilan ringan untuk mereka.

"Ceritakan padaku, Riki." pinta Beomgyu.

"Saat umur lima tahun hyung sudah dikenal sebagai anak yang produktif. Hyung sering menjadi model fashion anak-anak jaman itu. Suatu malam di tahun baru, hyung bermain kembang api dengan Kakaknya, lalu kecelakaan terjadi," Ni-ki menjeda ceritanya.

"Kecelakaan?" tanya Beomgyu.

"Kakaknya hyung tidak sengaja menyalakan kembang api itu di depan wajah hyung. Hyung langsung mengalami kebutaan sementara, lalu karena perawatan dari orangtua nya, hyung bisa sembuh. Tapi, hyung harus memakai kacamata untuk membaca. Sejak saat itulah, hyung selalu menandai apapun yang penting untuknya dengan warna. Hyung mepresentasikan suasana dan suka cita hatinya melalui warna."

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang