9. KAKAK

1K 91 24
                                    













Taehyun baru selesai mandi setelah tadi pagi Beomgyu membangunkannya. Remaja itu sudah ada di dapur berkutat dengan peralatan masak yang entah sedang membuat sarapan apa. Taehyun menatap kasur Beomgyu yang belum dibereskan setelah pergulatan panas mereka semalam. Taehyun berinisiatif membereskannya. Taehyun menyingkirkan seprai yang kotor dan diganti dengan yang baru. Ia merapikan keadaan kasur dengan apik agar tidak terlihat habis di tiduri.

Taehyun menuju tempat pencucian dekat dengan dapur. Di sana ada Beomgyu yang sedang memanggang roti dan menyiapkan teh hijau.

"Baru saja aku akan membangunkanmu." sua Beomgyu melihat Taehyun melewatinya. Ia sempat melihat seprai kotor itu ada banyak bercak bercinta mereka. Tetapi Beomgyu terlalu malu untuk bertanya.

Taehyun memeluk Beomgyu dari belakang, pemuda itu sedang menyiapkan telur mata sapi untuk nanti ditaruh diatas roti panggang. Taehyun mencium leher jenjang Beomgyu sampai pundaknya yang terbalut baju santai. Perlakuan Taehyun itu membuat efek merinding bagi Beomgyu.

"Kau sudah wangi." gumam Taehyun memejamkan matanya, menikmati aroma tubuh pacarnya begitu candu.

"Kau juga." jawab Beomgyu malu. Ia kesulitan bergerak karena pelukan Taehyun. "Tae, telurnya mau gosong."

Taehyun melepaskan pelukannya dan membiarkan pemuda itu selesai dengan kegiatannya. Taehyun juga sebenarnya sudah lapar dan ingin segera makan sebelum ia pulang untuk sebuah urusan. Hari ini adalah hari minggu, Taehyun juga tidak akan mengajak Beomgyu bercinta semalaman jika ini hari senin.

"Rasanya kita ini seperti pasangan suami istri." cicit Taehyun begitu Beomgyu selesai menyiapkan sarapan mereka.

"Apa?" Beomgyu memang tidak mendengar secara jelas.

"Jadilah istriku."

Beomgyu melepaskan apronnya mengabaikan lelucon Taehyun tadi. "Jangan mengada-ada. Tolong perlu diingat lagi kita hanya berhubungan karena keadaan. Meskipun aku menerima pembaharuan perjanjian, tetap saja masa depanku itu bukan denganmu."

Taehyun menghela nafasnya sabar. Jangan sampai sisi buruknya muncul di rumah ini. Jika Beomgyu berbicara seperti itu ketika di rumah Taehyun sih, Taehyun tidak akan segan menyerang pemuda itu. Seperti yang terjadi ketika di Villa waktu itu.

Beomgyu yang lebih dulu menghabiskan sarapannya. "Aku akan mencuci dulu."

"Beomgyu..." Taehyun menahan Beomgyu di tempat.

Taehyun berjalan ke arah Beomgyu dan ia memegang kedua pundak Beomgyu sedikit kasar. Beomgyu kembali ketakutan, Taehyun akan kembali melakukan sesuatu yang mungkin di luar kendali emosi lelaki itu.

Lalu Taehyun dengan mudah menarik tubuh berisi Beomgyu ke atas meja makan. Mendudukkan pemuda itu seperti boneka barbie dan Taehyun terlihat lebih rendah dibanding Beomgyu di atas meja.

"Aku punya rahasia tentangmu yang hanya diketahui olehku. Tapi rahasia itu tidak akan lama lagi akan kau ketahui juga." Taehyun mengelus perut Beomgyu perlahan. Ia mencium perut itu sayang. Beomgyu menahan kepala Taehyun yang ingin mencium perutnya lagi. Taehyun mendongak tidak suka.

"Turunkan aku Tae..."

Taehyun tidak peduli. Ia malah naik ke atas meja dan membaringkan pacarnya itu terlentang. Taehyun telah menyingkirkan segala peralatan makan dan ia bersiap untuk mencumbu Beomgyu lagi. Beomgyu tidak menolak, hanya saja, ia tidak mau melakukannya di tempat terbuka seperti ini. Nanti jika Kakaknya pulang dan memergoki mereka, bisa fatal masalahnya.

"Taeh..." Beomgyu berusaha menghalangi kecupan Taehyun di wajahnya. Memang sulit, karena gairah keduanya sama-sama bangun. Bahkan ketika Taehyun hendak membuka kaosnya juga, Beomgyu biarkan saja.

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang