18. Membuka Luka Lama

268 26 8
                                    














Taehyun berdiri memandang sebuah foto besar yang dipajang di ruangan lain. Foto yang penuh kenangan di baliknya. Hampir setiap kali ia menatap foto itu, air matanya akan keluar. Namun sudah tiga tahun terakhir ini Taehyun tidak bisa menangis lagi. Ia sudah kehilangan emosi di dalam dirinya. Tak ada kesedihan yang bisa ia keluarkan, kecuali kemarahan dan kekecewaan. Kini ia cenderung emosi jika sesuatu yang ia miliki diambil oleh orang lain.

Jimin menghampiri Taehyun di sampingnya. Pemuda manis itu sudah tahu identitas foto yang dipandang Taehyun, Jimin sendiri sudah lama kenal dengan Ayah Taehyun dan bekerja dengan lelaki itu.

"Sakura pasti bahagia melihatmu sudah besar." kata Jimin tersenyum bangga.

"Tapi Ibu belum bahagia karena orang yang telah membunuhnya masih hidup." timpal Taehyun.

"Kau akan melakukannya bukan? Untuk keluarga Choi juga."

"Tentu, aku akan memenggal kepala mereka satu persatu dan memajangnya di halaman rumah mereka."

Jimin bergidik ngeri. Apapun yang dia katakan pasti suatu hari nanti akan dipenuhi.

"Beomgyu masih bicara?"

"Mereka baru mulai. Sebaiknya kita tunggu di meja makan."

Taehyun mengangguk. Sebelum ia meninggalkan ruangan peringatan kematian Ibunya, ia menoleh sekali lagi ke foto itu. Tidak akan lama lagi, ia berjanji ia akan membuat bahagia Ibunya dengan cara mengirim mereka ke neraka.










Beomgyu dan Ayah Taehyun masih terdiam. Mereka duduk di sofa tunggal saling berhadapan. Ayah Taehyun bisa merasakan kegugupan Beomgyu bertemu dengan dirinya. Ini mengingatkan ia saat pertama kali bertemu dengan Kakek Beomgyu.

"Beomgyu, aku Kang Namjoon, Ayah Taehyun sekaligus sahabat Ayahmu." kata Namjoon Ayah Taehyun. "Aku sangat senang melihat kau sudah tumbuh dewasa sama seperti putraku. Kudengar Taehyung telah membesarkanmu dengan sangat baik."

Beomgyu tersenyum bangga. Air matanya hampir menetes lagi ketika ia diingatkan dengan mendiang Kakaknya.

"Maafkan aku, selama ini kau hidup tanpa mengetahui apa-apa. Sebagai satu-satunya dari keluarga Choi yang masih hidup, Jaehyun bersikeras ingin membawamu bersamanya. Dia menolak gagasanku untuk mengangkat kalian sebagai putraku, Jaehyun lebih memilih menghidupi kalian dengan cara mereka sendiri. Aku tidak tahu jika mereka mendapatkan ancaman dari saudara tirinya, jika mereka tidak mau bekerja dengan dia, maka dia akan membunuh kau dan Taehyung. Namun iblis tetaplah iblis, dia sengaja memberikan misi membobol bank Seoul, lalu mengunci mereka dan meledakkan gedung itu. Akhirnya kedua orang tuamu tidak selamat."

Beomgyu tidak tahan untuk tidak menangis, ia terisak mengingat kenangan dengan orang tuanya tidak banyak waktu yang dihabiskan bersama.

"Taehyung berhasil mendapatkan beberapa aset keluarga Choi yang telah dipindahtangankan atas nama dia. Itu juga menyangkut obat-obatan, senjata ilegal dan berbidang-bidang tanah di negara lain. Kakekmu sudah menghentikan penjualan itu karena dia ingin pensiun dan dia sudah memiliki banyak kekayaan untuk dikembangkan oleh putra-putranya termasuk dia. Tapi dia serakah, dia marah karena keuntungan yang besar dari penjualan itu dihentikan Kakekmu. Dia sendiri yang merencanakan kudeta untuk menghabisi seluruh keluarga Choi. Taehyung lalu memberikan semua surat aset itu padaku, dan tugas selanjutnya adalah mengubah nama ini menjadi milikmu."

Namjoon mengeluarkan koper yang ia taruh di bawah meja. Membukanya dengan sandi, dan memperlihatkan ber map-map surat aset yang sudah dicuri Ayah Jungkook dan mengubahnya menjadi nama orang itu.

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang