3. Masalah Atau Pengertian?

1.7K 154 34
                                    















Sebenarnya pulang sekolah hari ini seharusnya Beomgyu dan Yeonjun saling bertemu di taman kota. Tapi karena Taehyun hari ini ada pertandingan bola basket antar kelas, Beomgyu harus mendampinginya di bangku penonton. Meski kurang senang, Beomgyu harus pura-pura senang agar tak ada orang yang mencurigainya. Apalagi orang-orang Tubatu.

Saat Beomgyu sedang asyik memainkan handphone, seseorang mengagetkannya dari belakang. Ternyata itu adalah Soobin. Tapi sedang apa dia di tempat ini?

"Soobin? Kau di sini juga?" tanya Beomgyu penasaran.

"Iya Gyu," jawab Soobin duduk tepat di sebelahnya.

"Setahuku, di kelas kita tidak ada yang ikut bertanding."

Soobin tertawa kecil. "Memang Gyu. Siswa-siswa di kelas kita memang tidak ada yang ikut pertandingan ini."

"Lalu, siapa yang kau dukung di sini?"

"Daehwi, dari kelas 12B, lawan pacarmu."

"Maksudmu lawan Taehyun?"

"Iya, maaf ya Gyu, kita tidak bisa jadi kawan."

"Memangnya Daehwi itu siapa bagimu?" tanya Beomgyu ingin tahu.

"Hanya teman." jawab Soobin seperti malas menjawabnya. Apa pertanyaan Beomgyu terlalu rancu untuknya?

"Oh, jadi kalian berteman baik rupanya." sahut Beomgyu kembali melihat pertandingannya Taehyun yang sudah akan berakhir.

"Aku sedang menyukai orang lain."

"Benarkah?! Siapa?" tanya Beomgyu spontan.

"Pacar orang."

"Hah?"

"Beomie..."

Beomgyu menoleh mendengar suara itu. Taehyun sudah berdiri di depannya dengan napas turun naik. Keringat bercucuran di setiap inci tubuhnya. Buru-buru Beomgyu membantu Taehyun mengelap tubuhnya dengan handuk bersih yang dibawa serta memberinya air mineral.

"Bagaimana pertandingannya?" tanya Beomgyu.

Taehyun menjawabnya dengan niat suka tidak suka. "Aku menang. Beomgyu kau ini tidak melihatnya?"

Beomgyu mencoba memperbaiki keadaan yang mulai tidak mengenakkan. "Tadi aku bicara sebentar dengan teman sekelasku. Aku akui aku sedikit tidak konsentrasi melihat pertandingannya, sehingga aku tidak tahu hasilnya."

Taehyun tidak menyahut apapun. Dia hanya diam dan berjalan ke bangku penonton yang agak jauh dari tempat Beomgyu duduk saat ini. Beomgyu takut, Beomgyu takut Taehyun marah saat ini. Jika Taehyun marah, maka akan sulit bagi Beomgyu untuk membujuknya kembali.

Beomgyu mengikuti arah Taehyun pergi, lalu Beomgyu duduk di sebelahnya. Beomgyu terus menatap wajah tirus Taehyun dari samping. Tegas dan jantan, juga tampan. Mendadak wajah pemuda itu memanas, pasti saat ini wajahnya terlihat seperti tomat kelewat masak. Tapi Beomgyu tidak tahu kenapa dia harus tersipu melihat wajah Taehyun? Apakah mungkin Beomgyu mulai menerima hati Taehyun dengan tulus?

Tidak! Beomgyu ini masih normal!

"Taehyun..." panggil Beomgyu pelan sambil memegang tangannya yang masih memegang botol mineral. Tapi dia masih tidak menghiraukan Beomgyu dan terus menatap ke depan dengan sorot mata tajam. Seakan-akan lapangan basket itu akan dibelah menjadi dua.

Ditengah kesuraman situasi mereka berdua, Soobin datang bersama dengan seorang pria berambut hitam pendek. Pria itu tengah merangkul Soobin dengan penuh bahagia dan Soobin pun menerimanya tanpa paksaan.

AS [Taegyu] (🔞) ➕❌➕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang