8.

3.4K 453 18
                                    

Seno memperhatikan putrinya yang berada dalam box bayi dengan penuh keharuan. Ia tidak menyangka akan memiliki anak hasil  buah cintanya dengan Niken. Untungnya putrinya lahir dengan selamat dan sehat meski harus lahir lebih awal, seharusnya satu setengah bulan lagi waktu Niken untuk melahirkan, sayangnya kecelakaan yang terjadi membuat Niken harus melahirkan lebih awal.  Niken juga dalam keadaan baik-baik saja meski banyak kehilangan darah. Rekan sejawatnya tepat waktu menyelamatkan Niken dan bayinya, meski Seno agak bingung karena keanehan yang terjadi pada Niken dan bayi mereka, seperti ada sesuatu yang melindungi Niken dan bayinya selama proses kelahiran, tapi Seno tidak tahu apa. Niken terlihat baik-baik saja meski banyak darah yang keluar tetapi istrinya itu masih tetap sadar hingga putri mereka lahir. Seno justru merasa dirinyalah yang kehilangan kesadaran untuk beberapa saat tapi Seno berfikir positif bahwa semua yang terjadi adalah anugerah Tuhan. Ibu dan bayi baik-baik saja, lahir sehat tidak kurang sesuatu apapun, dan tidak seperti anak yang lahir prematur, putrinya juga seperti sang ibu yang baik-baik saja dari segi medis. Seno bersyukur dirinya bisa mendampingi sang istri melahirkan ditengah masalah keluarga yang menimpanya. Seno menghubungi Brama dan Haryo begitu Niken melahirkan bayi mereka. Orang tua Niken bergegas datang bersama sang adik. Mereka terkejut dengan kecelakaan yang menimpa Niken dan keluarga Hartawan. Brama menawarkan agar Niken pulang ke rumahnya selama Seno menyelesaikan masalah keluarga Hartawan. Haryo  terpukul melihat kondisi kakaknya yang tiba-tiba melahirkan. Lelaki itu terdiam sambil memegang tangan Niken seolah takut kalau pegangan tangannya dilepas maka Niken akan meninggalkannya. Haryo bahkan tidak mau beranjak dari sisi Niken dan bertekad akan menjaga Niken sampai kakaknya itu pulang dari rumah sakit.

Keberadaan Haryo yang menjaga Niken membuat Seno bisa menemui sang putri yang ada di ruang bayi. Sebagai dokter dirumah sakit yang sama dirinya mempunyai akses masuk keruang bayi kapan saja dia mau. Seno menyentuh jari mungil sang putri yang sedang terlelap. Putrinya begitu mungil dan cantik, semua kecantikan Niken menurun pada sang putri. Fitria Tejokusumo adalah nama yang dipilih Seno untuk sang putri. Ia sengaja memberi nama belakang keluarga Niken bukan keluarganya karena bayi itu lebih pantas menjadi seorang Tejokusumo daripada seroang Hartawan. Mertuanya juga tidak keberatan saat Seno meminta ijin untuk memakai nama keluarga sebagai nama belakang sang putri. Semenjak dirinya dicoret dari daftar keluarga Hartawan, Seno tidak lagi memakai nama belakang keluarganya.

Setelah puas menemani sang putri Seno kembali keruangan rawat Niken. Beberapa rekan sejawatnya datang membesuk dan memberikan ucapan selamat. Brama dan Haryo masih disitu, sang adik ipar begitu sigap melayani kebutuhan sang kakak. Beberapa dokter dan perawat muda melirik Haryo, bahkan ada yang terang-terangan menunjukkan minatnya pada Haryo. Tetapi semua itu ditanggapi dengan dingin oleh Haryo, mereka bukan apa-apa, hatinya sudah tertambat pada putri kecil Budiman Kartasasmita, teman sang Romo. Melihat sang kakak ipar sudah kembali, Haryo dan Brama kemudian pamit pulang. Tinggallah Seno bersama Niken diruang rawat sang istri.

"Bagaimana Tria mas, aku belum melihat lagi setelah inisiasi dini tadi." Seno membelai rambut Niken dengan sayang.

"Tunggu observasi, kalau keadaannya sehat dan baik, nanti bisa dibawa kesini. Dek Niken ada keluhan?" Niken menggeleng, tidak seperti orang melahirkan pada umumnya, Niken benar-benar baik-baik saja saat ini. Seno percaya sang istri wanita yang kuat, terbukti sang istri sama sekali tidak trauma dengan kecelakaan yang dialaminya.

"Masalah supermarket bagaimana? maaf ya gara-gara aku melahirkan lebih awal mas jadi tidak bisa fokus sama supermarket. Kalau mas perlu keluar mengurus supermarket, Haryo dan Romo bisa menjaga aku disini."

"Mas tidak mungkin meninggalkan kalian. Saat ini kalian adalah prioritas mas. Lagi pula supermarket itu bukan tanggung jawab mas lagi, dek. Kemarin mas melihat kesana cuma mau memastikan apa ada korban jiwa atau tidak. Bagaimanapun mas kenal semua pegawai supermarket, kasihan mereka untuk sementara jadi pengangguran karena tempat kerja mereka terbakar. Tidak mungkin bisa cepat kembali bekerja bukan, butuh waktu untuk membangun kembali supermarket itu. Meski ada asuransi tapi butuh proses juga kan untuk mengembalikan kekondisi semua." Seno menatap sang istri dengan sedih. Ia memikirkan berapa banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan padahal mereka memiliki tanggungan anak dan istri. 

NIKEN - HATI YANG TERTAUT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang