Seno meraih tubuh Niken yang bersimbah keringat dan memeluknya erat saat ia mencapai pelepasan untuk pertama kalinya. Ia tidak menyangka rasanya bisa sefenomenal ini, ada kebanggaan tersendiri saat dirinya menjadi yang pertama untuk Niken. Seno merasa tidak sia-sia dirinya tetap menjaga keperjakaannya untuk sang istri yang sangat dicintainya. Pengalaman pertama mereka bercinta memang sangat berkesan, meski sudah berusia dewasa nyatanya ini pertama kalinya dirinya bercinta dan itupun dilakukan dimalam pertamanya sebagai sepasang suami istri, benar-benar sesuatu yang sangat menakjubkan dan berjuta rasanya. Mereka sama-sama pemula tapi tidak menyurutkan niat keduanya untuk saling memuaskan pasangannya. Seno berguling dari atas Niken dan berbaring menghadap sang istri yang masih mengatur nafasnya. Dirapikan rambut Niken yang berantakan membuat kesan sexy terpancar dari wajah sang istri. Belum lagi kedua bukit kembar Niken yang terlihat menggoda dengan beberapa bekas gigitan dan remasan. Seno memang sebrutal itu meninggalkan banyak jejak percintaan di tubuh istrinya, seolah ingin menegaskan bahwa Niken itu miliknya.Seno tidak melihat Niken keberatan dengan aksi heroiknya karena ternyata sang istri juga mengimbangi performance nya hingga bantal guling dan seprei jatuh berceceran dilantai, belum lagi jejak cinta yang ditinggalkan Niken di dada dan punggungnya berupa cakaran ataupun gigitan tapi semua itu setimpal dengan apa yang mereka dapat, kepuasan.
"Sakit?"
"Sakit, tapi juga enak. Untuk yang selanjutnya aku diatas ya mas?"Seno tidak percaya dengan perkataan sang istri. Ia senang Niken tidak malu-malu untuk mengungkapkan keinginannya, dengan begitu dirinya yang pendiam tidak kesulitan untuk berkomunikasi dengan sang istri perkara urusan ranjang. Seno pikir wanita ningrat seperti Niken akan bersikap pasrah dan malu-malu kucing di atas ranjang, nyatanya Niken sebuas macan dan bergerak laksana singa betina ngajak pasangannya kawin, rusuh, ramai dan banyak tingkah dan Seno menyukai Niken yang seperti itu.
"Kamu tidak capek? Kita bisa istirahat dulu? Kita masih punya banyak waktu." Seno menyingkirkan anak-anak rambut Niken yang berantakan. Dia tidak menyangka bisa berakhir di pelaminan dengan Niken. Wanita itu berhasil mengambil semua hatinya tidak bersisa, kini tubuhnyapun sudah dimiliki oleh Niken sepenuhnya.
"Capek, tapi aku mau lagi." Niken berkata seraya mengendus leher Seno. Istrinya itu bahkan sudah menarikan lidahnya disepanjang garis rahang Seno yang mulus tanpa bulu. Seno melenguh, gairahnya kembali bangkit seiring jemari Niken menyusuri dadanya dan mencubit putingnya. Seno terengah, sang istri benar-benar memancing gairah yang selama ini mati suri didalam dirinya. Ia tidak keberatan jika harus menambah satu babak lagi, tapi ia tidak ingin sang istri kelelahan dan tidak bisa bangun, bagaimanapun juga kenyamanan sang istri lebih penting daripada nafsunya.
"Mas tidak keberatan, sayang. Tapi mas tidak mau kamu kelelahan dan tidak bisa bangun. Ini pengalaman pertama kita." Niken membulatkan matanya.
"Mak-maksud mas Seno, mas masih perjaka? Jadi aku yang pertama merasakan tusuk sate mas?"
"Iya dek Niken. Kamu yang pertama dan satu-satunya." Niken tersenyum lebar langsung bangkit dan segera menyerang Seno, ia menduduki perut sang suami yang kini berbaring dibawahnya dengan kedua tangan meraih pinggangnya.
"Dek, kalau kamu begitu bisa-bisa mas minta lagi." Niken tersenyum menggoda.
"Aku tidak keberatan kok, mas Seno, suamiku." Niken segera menempatkan miliknya dikejantanan Seno. Api gairah Seno melesat cepat saat miliknya diselimuti milik Niken. Perlahan Niken menggoyangkan pinggulnya dengan Seno yang meremas pinggulnya, membantu Niken bergerak hingga tercipta perpaduan gerak yang seirama dengan kedua bukit kembar Niken yang tampak menggoda untuk dinikmati. Satu tangan Seno mengusap bukit kembar Niken, Ia meraih tubuh sang istri dan mendaratkan beberapa kecupan di leher sang istri. Niken dan Seno saling bertukar Saliva dan mengeluarkan alunan merdu yang makin membuat keduanya naik-naik ke puncak gairah. Bagi Niken dia akan melakukan apa saja untuk kebahagian Seno karena suaminya itu sudah mengorbankan banyak hal untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKEN - HATI YANG TERTAUT (END)
RomanceMereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Niken tidak pernah memaksa Seno untuk memilihnya, tapi lelaki itu mantap memilihnya. Meski banyak yang menentang hubungannya dengan Niken tapi Seno tidak mundur dan memantapkan hati untuk bersama pili...