✨1✨

9.5K 635 5
                                    

🥀__🥀

"Adek?" Seorang wanita menyembulkan kepala, mungkin ingin melihat keadaan sang putra.

"Iya bunda??" Jisung, pemuda yang sedang duduk di meja belajarnya memberikan seluruh atensi kepada sang bunda.

"Gak papa" Haechan, melangkah perlahan menuju tepi kasur kecil Jisung..

"Udah jadwal bayar uang sekolah kan?? kalo bunda gak salah kamu nunggak 3 bulan kan?" Haechan tampak mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.

"Bunda udah makan?" Haechan mengangguk, focusnya masih menghitung uang untuk diberikan kepada sang putra.

"Nih, perhitungan bunda sih cukup dek. Trus ini ada uang lebih, mungkin cukup buat beli lks nya beberapa dulu. Gak apa ya?" Jisung menghela nafas pelan.

"Bunda, jangan paksain diri bunda. Kalo bunda gak sanggup, pindahin aja aku sekolahnya. Semua sekolah sama aja kok" Jisung menatap bundanya yakin. Namun Haechan menggelengkan kepalanya tanda menolak.

"Selagi untuk pendidikan anak bunda, bunda pasti sanggup kok. Adek gak usah mikirin apa pun, cukup belajar dan jadi anak yang baik oke? Yaudah, bunda kekamar dulu ya, abis belajar langsung tidur, gak usah begadang" Haechan berdiri dan melangkahkan kakinya menuju Jisung, mengecup muncak kepala anak bungsunya itu, kemudian keluar dari kamar si bungsu.

Lagi-lagi Jisung mendengus, niatnya belajar hilang sudah. Dihempaskan badannya ke kasur miliknya yang sangat keras itu. Menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan menerawang.




'lucu banget hidup kita bunda'














🥀__🥀










"Papa gak pulang lagi bi??"

"Enggak non, katanya bapak mungkin pulang agak subuh dan diusahakan bisa sarapan sama nona" Gadis remaja tanggung itu menghembuskan nafas pelan. Sejak mereka meninggalkan rumah ini, semuanya terasa hambar. Dulu rumah ini pernah sangat hangat, dan dalam sekejap suasana cepat berubah.


"Yaudah, aku ke kamar dulu ya bik" Chenle, si gadis yang sedari tadi berbicara dengan pengurus  pamit. Ia merasa kesal dengan dirinya sendiri, ini berlalu sudah sangat lama tapi dirinya masih belum terbiasa, atau ia yang menolak untuk terbiasa. Ditatapnya pigura kecil di meja kecil samping tempat tidurnya. Semuanya tersenyum, terlihat sangat harmonis.









'Bunda, aku pengen bunda sama adek tinggal disini lagi. Bareng aku sama ayah. susah banget ya bun??'














🥀__🥀






WELCOME TO NEW BOOK
Kayaknya bakal angst.
Kalo baca ini, jangan ber-ekspetasi tinggi ya :D

why✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang