⚠ Harsh words
🥀__🥀
Terhitung sudah 6 bulan saat terakhir Chenle mengamuk pada Jisung. Seminggu setelahnya Chenle memutuskan untuk tinggal bersama sang nenek.
"Gue gak mau tinggal sama orang yang udah bikin bunda gue pergi ninggalin gue" Kalimat itu entah ia tujukan untuk Jisung atau ayahnya, atau bahkan untuk keduanya. Ia beserta tante Reina sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari sang bunda, tapi tetap tidak ada kabar. Ia harus menghentikan pencarian sang bunda untuk sementara, karena beberapa hari lagi ia akan ujian nasional, setelah itu ia berjanji akan berkelana kemana pun sampai ia menemukan sang bunda.
Meskipun tinggal dengan sang nenek, setiap sore Chenle akan tetap kerumah sang ayah. Membersihkan rumah dan juga memasak Biasanya ia tidak akan bertemu dengan Ayah dan Jisung namun hari ini takdir mempertemukan mereka. Wajah Jisung sangat sayu menghampirinya yang sedang memasak dan ayah yang meminum kopi dimeja makan.
"Adek gak suka kayak gini!! Ayah!!! Adek gak cuma butuh uang ayah, adek juga butuh perhatian. Kak, lo jahat banget sama gue. Gue masih perlu kalian, kalian kenapa gini" Jisung berlutut, menangis tersedu. Iya, setelah mendengar penjelasan Jisung, Jeno langsung memberikannya unlimited card sehingga ia bisa bebas membeli apapun yang ia mau. Tapi ia kehilangan perhatian, dari Chenle maupun Jeno. Mereka berdua seolah serempak menganggap Jisung tidak ada. Ia tidak pernah diajak ngobrol, itu sangat melukai hatinya.
"Itu kan yang lo mau? lo mau bebas, beli ini itu tanpa mikirin apa pun. Udah dikasi kok masih aja ngeluh!" Chenle juga selalu menyahutinya dengan ketus. Seolah gadis itu sangat membencinya.
"Kak, maksud gue gak gini. Maksud gue biar bunda bisa balik sama ayah. Jadi kita gak bakal kekurangan apapun. Kita bisa jadi keluarga bahagia, punya ayah dan bunda. Bahagia kayak keluarga orang!!!!" Ia mengatakan semuanya dengan air mata yang terus mengalir.
"Ayah sama bunda salah ya didik kamu? Kenapa kamu tumbuh jadi orang yang kayak gini Jisung. Ayah udah jelasin sebesar apa kesalah ayah dan kamu masih tetap pengen ayah kembali ke bunda kamu?"
"Ayah, manusia itu bisa berubah!! Ayah udah berubah. Ayah gak bakalan ngulang kesalahan yang sama"
"Iya semua orang berubah. Tapi lo liat lah anjing gimana menderitanya bunda selama ini. Udah Jisung. Gak usah ngomong lagi!! Kalo fikiran lo masih gak berubah dan tetap nyalahin bunda. Gak usah lagi anggep gue kakak lo, bajingan!!" Chenle mematikan kompor, meninggalkan kedua lelaki itu didapur.
Jeno berjalan dan meninju pipi Jisung sekali.
"Sakit dek?"Jisung mengangguk, matanya memerah.
"Itu paling kebas beberapa jam doang, atau paling lama sehari deh. Tapi gimana sama bunda? yang hatinya bahkan udah hancur. Ditinggalin suami, dibohongin anak sendiri? Kamu masih bisa nyalahin bunda? Gak ada ngerasa bersalah sama sekali kamu?" Jeno meremas bahu Jisung.
" Laki-laki gak boleh cengeng. Gini aja kamu nangis. Gimana bunda mu?" Setelahnya Jeno meninggalkan Jisung. Memberinya waktu untuk berfikir.
Jisung sendiri tidak mengerti dengan fikirannya. Selama 6 bulan belakangan ia merasa sangat menyesal, namun ketika ia disudutkan begini kenapa malah ia menyalahkan bundanya kembali. Jisung tertawa, Jangankan kakaknya. Ia sendiri pun benci dengan dirinya.
🥀__🥀
STREAM FAVORITE!! yang gak streaming aku marahin😡
wkwkwkwkwkw

KAMU SEDANG MEMBACA
why✔
Fanfic"Keluarga kita gak bisa ya kayak keluarga yang lainnya?" ⚠ Angst Start : 13-10-2021 Finish : 31-10-2021