The past is the past.
🥀__🥀
Setelah masa itu, hidup Jisung tidak semulus itu. Ia harus beberapa kali ke psikolog untuk konsul, memaafkan diri sendiri. Setelah ia bisa menerima dirinya sendiri barulah ia mulai melanjutkan pendidikannya. Dulu ia mengatakan bahwa ia ingin seperti sang ayah, namun sekarang ia ingin melebihi sang ayah. Kuliah di kampus ternama dan mengambil jurusan bisnis. Seperti yang sudah di plan oleh ayahnya, Jisung akan melanjutkan perusahaan itu. Tapi itu masih sangat lama, karena ia masih harus banyak belajar.
Jisung tersenyum melihat wanita yang sedari tadi sibuk mengomelinya karena toga yang ia kenakan kelihatan kusut. Ya, hari ini adalah hari wisudanya. Ia sangat bersyukur karena selama ia mengalami masa sulit, masa setress, selalu ada bunda bersamanya.
"Aku nanti mau cari istri yang kayak bunda" Baru saja Haechan akan mengomelinya, tapi Jeno sudah menjewer telinga anak itu duluan.
"Baru lulus udah ngomongin mau cari istri.
kerja dulu, sukses dulu. Abis itu mau cewek yang kayak gimana pun pasti dapet" Jisung memberengut, tidak suka di jewer sang ayah di depan umum.Ngomong-ngomong tentang kedua orang tuanya, mereka tetap tidak bersama dan juga keduanya memilih untuk berdamai dengan hati masing-masing. Jadi Jisung dan Chenle akan bergantian tinggal dirumah keduanya. Ah ya!!! Chenle!! Gadis itu tidak jadi mengambil keperawatan. Melainkan menjadi business woman. Ia dan Haechan bekerjasama, Haechan bagian dapur dan Chenle bagian pemasaran. Hingga kini restaurant keduanya sudah banyak cabangnya dan juga kini mereka menggunakan Chef profesional. Jam terbang Chenle tinggi karena harus melakukan check up dari satu cabang ke cabang lain tiap bulannya. Belum lagi wanita itu rajin ikut kegiatan amal.
"Maaf telattttt, ayo kita foto" Sudah datang terlambat, tanpa mengucapkan selamat kepada Jisung, Chenle langsung saja menarik tangan mereka menuju stan foto.
"Lo nih, gue wisuda hari ini tapi gak ada ucapan selamat sama sekali" Jisung mengomel, Chenle menoleh dan tersenyum jahil.
"Selamat jadi beban negara" Jeno dan Haechan kompak terbahak, Jisung sudah memiting habis kepala Chenle. beban negara apanya??! kan ia akan langsung kerja dikantor ayah!!
Haechan memandang Jeno dan tersenyum tulus. Begitu pun Jeno. Tidak bisa dibohongi, keduanya masih menyimpan perasaan yang sama tapi mereka sama-sama tahu bahwa mereka tidak bisa bersatu kembali. Tidak apa, yang terpenting keduanya anaknya sama sekali tidak kekurangan kasih sayang.
Dari masa lalu, Haechan banyak belajar. Belajar berdamai dengan diri sendiri. Ia sadar bahwa selama ini memang ialah titik inti dari kesalahan. Semuanya sudah berlalu, let's gone be by gone right. Tidak apa, asal tidak mengulangi kesalahan yang sama. Haechan bahagia, Jeno bahagia, kedua anaknya bahagia. Itu yang terpenting.The only way to make a better life is from inside the present. Accept your own reality. Be human enough to make mistakes. Accepting where you are in life makes it so much easier to be happy for the other people without feeling terrible about yourself.
FIN
🥀__🥀
Special Thanks buat kalian semua. Yang rajin comment sampe aku hafal, sampe kalo aku up dan salah satu dari kalian gak comment aku bakal overthingking 😂
Makasih banyak, semoga kalian suka endingnya. Berkat kalian, buku ini jadi pencapaian terbesar aku💕💕
Isi secreto aku jangan lupaaa.
sampe ketemu di book lain. Sekali lagi makasih, makasih banyak.LOVE YOUUUUUUU
KAMU SEDANG MEMBACA
why✔
Fiksi Penggemar"Keluarga kita gak bisa ya kayak keluarga yang lainnya?" ⚠ Angst Start : 13-10-2021 Finish : 31-10-2021