(Timeline yang ini waktu Jisung, Jeno, Chenle ke Jepang ya)
⚠ Mentioned suicide
🥀__🥀
Entah bagaimana caranya tapi sepertinya langit ikut mendukung keterpurukan Haechan malam ini. Siang tadi ia menjual segala perkakas yang ada di cafenya, uang hasil dari penjualan itu digunakannya untuk membayar sisa uang sewaan yang sempat menunggak beberapa bulan dan syukurnya uang itu cukup. Ia berjalan gontai di tengah rintik hujan. Tidak punya tujuan, tapi bisa ia pastikan bahwa ia sudah berada jauh dari keramaian kota.
Ia ingin tinggal di tempat dimana ia bisa diterima, dimana tidak ada satu pun yang mengenal dirinya. Namun, bisa kah ia beradaptasi?? Ia bisa saja sebenarnya meminta tolong Reina dan Jaemin untuk mencarikannya tempat tinggal yang jauh, namun ia khawatir. Ia khawatir jika Reina atau Jaemin akan membeberkan keberadaannya. Jadi ia memilih untuk pergi sendirian, tanpa memberi tahu siapa pun. Fikirannya menerawang, sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Jisung maupun Chenle. Tapi tadi pagi, ada anak yang menghampirinya. Meminta maaf karena sudah melakukan kesalahan, anak itu menjelaskan bahwa segala yang Jisung alami disekolah adalah kesengajaan. Mulai dari bekal yang sebenarnya tidak pernah hilang karena Jisung sendiri yang memberikannya kepada teman sekelas, hingga masalah pencurian disengaja kemarin. Haechan sedih, setidak mau itu anaknya hidup bersamanya sehingga melakukan upaya seperti itu. Tapi tidak apa, ia mengerti. Dulu ketika ia bersekolah bersama Reina dan Jaemin, ia juga sering mengeluh kenapa ia harus terlahir dalam keluarga yang tidak berkecukupan dan sekarang malah ia sendiri yang menjerumuskan anaknya kedalam kehidupan serba kurang tersebut. Ia faham kenapa anaknya selalu mengira ia egois. Ia juga faham kenapa anaknya lebih memilih hidup bersama sang ayah dibanding dirinya. Dan ia sungguh merasa bersalah untuk itu.
Haechan tersentak dari lamunannya, tubuhnya sudah menggigil kedinginan. Ia memandang sekeliling, ini jembatan perbatasan antara kotanya dan kota seberang. Ia bergidik ngeri, sudah sejauh itu ia berjalan.
'Coba liat deh kebawah'
Haechan mencari sumber suara, tidak ada siapa-siapa disana. Hanya ada ia sendiri dan beberapa mobil yang lewat. Tidak ada siapa-siapa tapi suara-suara sangat ribut, menyuruhnya untuk melihat kebawah. Dan entah dorongan dari mana kini Haechan sudah berdiri di pembatas jembatan.
"Aku gak bisa berenang. Kenapa aku disini?" Jika ia terpeleset atau ada orang iseng yang mengagetkannya dari belakang, maka Haechan sendiri bisa memastikan ia akan jatuh kedalam sungai yang mengalir deras efek hujan deras dan juga angin.
"Eh tapi kalau misal aku meninggal disini gak bakal ada yang nyariin gak sih? anak-anak pasti hidup bahagia sama ayahnya. Aku juga gak punya keluarga" Seperti paduan suara, isi kepala Haechan menyuruhnya untuk melompat kedalam sungai. Haechan menangis keras, ia tidak punya tujuan hidup lagi. Haruskah ia melakukannya??
Ketika ia masih bingung, matanya tidak sengaja melihat gagang telfon berjarak 2 meter darinya. Haechan merangkak menuju telfon tersebut, dengan tangan yang gemetaran ia menekan angka-angka yang ada di samping gagang telfon.
"Aku mau lompat" Ketika panggilan tersambung, tidak perduli orang diseberang akan mengatakan apa, Haechan langsung mengutarakan kekalutannya.
"Ditempatku, udah gak ada satupun yang mengharapkan aku ada. Mereka seolah gak mau hidup sama aku. Mereka seolah gak mau menerima aku" Tangis Haechan pecah. Sebesar apa kesalahannya sehingga orang di sekelilingnya berbuat demikian.
"Lalu? mau kamu apa?" Setelah lama terdiam, orang tersebut bertanya. Haechan bingung harus menjawab apa. Apakah ia tetap ingin hidup atau ia ingin mati saja mengakhiri semuanya??
"Kalau aku tetap ingin hidup, apakah ada tempat yang akan menerima aku?" Haechan bertanya ragu. Tapi belum sempat ia mendengar jawaban orang diseberang sana, ia merasa tubuhnya melayang. Pegangannya pada pembatas jalan terlepas, ia menangis dan juga tersemyum.
Apakah ini akhir dari perjalanan panjangnya?
🥀__🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
why✔
Fanfiction"Keluarga kita gak bisa ya kayak keluarga yang lainnya?" ⚠ Angst Start : 13-10-2021 Finish : 31-10-2021