"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Maaf kemarin lupa up T__T Keinget tadi subuh, pantas semalam kayak ngerasa apa yang kurang ya, ternyata lupa up wkwk, gada yg ngingetin sie, biasanya ada. Maklum yaa, aku up sekarang aja. Besok malam aku up lagi, pas hari Kamis nyaa.
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Gak sempet revisi, kalo ada typo atau apa kasih tau, makasi.
Semoga suka part ini 💗😋
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rabu, 20 Oktober 2021 _________
Abimanyu masih memikirkan apa yang terjadi di restoran tadi. Tentang Celo dan lelaki muda itu. Arkana, wajah yang tak asing buatnya. Sebutan papa yang Arka berikan pada Celo membuatnya kian bertanya, apa benar Arkana adalah bayi yang Nadine lahir kan 22 tahun lalu?
Jika iya, dimana Nadine sekarang? Bagaimana kabarnya? Terakhir menemuinya dulu, Nadine terlihat jauh dari kata baik. Apalagi sejak Abimanyu meninggalkannya begitu saja.
"Arkana anak Celo dan Nadine atau--" gumam Abimanyu.
Abimanyu merasa dia harus mengetahui hal ini. Apa dia harus menemui Arka untuk menanyakannya? Tapi, apa iya lelaki itu tau tentang masalah yang terjadi selama ini?
"Papi, kenapa diam di sini?"
Abimanyu tersadar dari lamunannya, kala sebuah suara terdengar dari arah belakang. Gadis cantik berambut pirang sebahu itu memasang wajah heran saat menatap Abimanyu.
"Naya."
"Papi kok cepat pulangnya? Udah selesai?" tanya Naya.
"Iya, Nay udah. Kamu gak kuliah? Kenapa masih di rumah," ucap Abimanyu kembali bertanya.
"Nggak hari ini. Ayo masuk, yang lain udah nunggu."
Naya menarik lengan tangan ayahnya untuk masuk ke dalam rumah. Siang ini mereka semua berkumpul, orang tua Shinta pun sudah tiba dirumah, sejak beberapa hari ini pergi bekerja ke Surabaya.
_________
"Lo tidur aja dulu ya," ucap Arka seraya menutupi tubuh Lyodryn dengan selimut tebal.
"Terus lo mau kemana?"
"Gue di sini nemenin lo," sahut Arka pelan. Arka tersenyum lalu mengelus kepala Lyodryn. "Udah tidur aja," lanjutnya.
Lyodryn mengangguk perlahan. Arka bersandar pada pinggiran ranjangnya, tangannya masih mengelus kepala Lyodryn. Matanya menatap kearah langit-langit kamar. Arka masih memikirkan perubahan sikap Celo tadi. Celo yang terlihat sangat tak menyukai Abimanyu.
