• 33. | PERTEMUAN PERTAMA •

556 33 0
                                    

Bantu koreksi typo ya syng 😣
Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅

Gak sempet revisi, kalo ada typo atau apa kasih tau, makasi.

Semoga suka part ini 💗😋

Enjoy 😼

Selasa, 26 Oktober 2021_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 26 Oktober 2021
_______________

Dua bulan berlalu dengan cepat. Hubungan Arka dan Lyodryn berjalan dengan semestinya. Bahkan masalah sedikit demi sedikit mulai mereda. Meski tak semua, tapi setidaknya sudah jauh lebih membaik.

Arka kini bekerja di perusahaan milik Celo. Setelah kuliahnya selesai dua bulan yang lalu. Kandungan Lyodryn pun sudah jauh lebih membesar, Arka kini terlihat lebih-lebih lagi menjaganya.

Setiap pagi hari Arka selalu mengajak Lyodryn untuk berolahraga, berjalan-jalan di taman dekat rumahnya. Setiap sore pun juga suka seperti itu.

"Arka, tolong AC nya kecil in dong, dingin deh," ucap Lyodryn pada Arka yang sedang membereskan beberapa buku di meja.

Arka berjalan mendekati remote AC yang terpasang di dinding kamar, lalu mengecilkan suhunya. "Lo kedinginan? Mau gue ambilin jaket aja?" tanya Arka.

"Nggak usah. Udah selesai beres-beres nya?" Lyodryn merasa hari ini dingin, padahal sudah menjelang siang seperti ini.

"Udah kok." Arka berjalan mendekati Lyodryn. Tersenyum kecil melihat wajah Lyodryn yang murung sejak tadi, bahkan Arka tak tahu apa sebabnya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi kayak murung gitu. Mikirin apa?" tanya Arka kala dia sudah tiba di sebelah Lyodryn.

Lyodryn memeluk pinggang Arka, dan menyandarkan kepalanya di pundak Arka. "Gak apa-apa."

"Kebiasaan banget cewe, kalo ditanya jawabannya selalu gak apa-apa. Ntar gue diemin dibilang gak peka," sewot Arka.

"Kenapa, Lyo?" tanya Arka lagi.

"Gue cuma kepikiran aja. Dua bulan lagi kan Nakala lahir, tapi gue takut kalau--"

Lyodryn menatap Arka dengan bibirnya yang mengerucut. "Kepikiran soal mama Nadine yang lo ceritain ke gue dulu," lanjut Lyodryn.

"Gue pernah cerita apa emang? Gue aja gak tau apa-apa. Gue kan cuma bilang, mama pergi saat setelah lahirin gue. Hanya itu, dan lo mikir kalau lo bakal alami hal yang sama kayak mama?" kata Arka.

Lyodryn mengangkat kedua pundaknya. "Ya gitu."

Arka menggelengkan kepalanya pelan. Arka tak pernah berfikir, bahwa Lyodryn akan terus memikirkan ucapannya waktu itu. Padahal niat Arka hanya menceritakan apa yang terjadi padanya saja. Arka harus membuat Lyodryn lebih tenang dan tidak memikirkan hal-hal aneh lagi.

Arka mengelus kepala Lyodryn, lalu menatapnya lekat. "Gak usah mikir gitu. Pikiran lo jelek banget tau. Emang nya lo gak mau rawat Nakala bareng-bareng sama gue?"

✔️ ADINATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang