• 21. | SARAN DARI SHINTA •

605 50 1
                                    

Bantu koreksi typo ya syng 😣
Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅

Gak sempet revisi, kalo ada typo atau apa kasih tau, makasi.

Enjoy 😼

Selasa, 7 September 2021___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 7 September 2021
___________

Naya sedang duduk melamun di halaman rumah Shinta, raut wajah gadis itu terlihat sangat ceria. Senyuman tak henti-hentinya terpancar. Shinta memperhatikannya sejak tadi, gadis ini berdiri tak jauh dari tempat Naya berada.

"Nay."

Shinta memanggil Naya pelan. Naya menoleh, melihat kearah Shinta berada. "Kenapa?"

"Gue mau bicara sama lo boleh?" tanya Shinta.

Shinta maju beberapa langkah mendekati Naya. "Ada apa si? Ngomong aja," sahut Naya.

"Nay. Kenapa gak berhenti aja si?"

"Maksud lo?"

"Berhenti ngarepin Arka, Nay. Arka udah punya istri. Percuma tau," cetus Shinta. Shinta langsung mengucapkannya begitu saja tanpa basa-basi terlebih dahulu.

Naya seketika jutek, menatap Shinta kesal. Bagaimana tidak? Shinta sepupunya, namun mengapa dia tak membelanya?

"Kenapa?" ketus Naya.

"Lo nanya kenapa? Seharusnya tanpa gue kasih tau lo udah tau, Nay."

"Dengan cara kayak gini, lo akan semakin berharap sama Arka. Dan harapan lo itu yang nantinya akan nyakitin diri lo sendiri saat lo tau Arka gak akan pernah jadi milik lo. Sadar, Nay," jelas Shinta menegaskan.

Naya semakin kesal dengan ucapan Shinta. "Bukan urusan lo ya, Shin. Ini hidup gue dan terserah gue mau apa. Selagi masih ada waktu, gue gak akan pernah nyerah buat bikin Arka balik lagi sama gue,"sahut Naya.

"Lo gila Naya? Ini gak baik buat lo. Lo udah terobsesi sama Arka!"

"Iya! Memang iya gue akui," tegas Naya.

Shinta baru saja akan berbicara lagi, tapi Naya menghentikannya lebih dulu. "Cukup, Shinta! Gue gak mau dengar apapun lagi. Lo gak akan paham, gak akan paham gimana rasanya jadi gue. Jadi gak usah ikut campur," bentak Naya dengan keras.

"Naya, Shinta, ada apa?"

Naya dan Shinta menoleh bersamaan, ke arah pintu rumah yang terdapat Aryn di sana. Wanita paruh baya itu berlari pelan, menghampiri kedua gadis yang sedang beradu mulut.

Aryn berdiri ditengah-tengah mereka. Melihat wajah kedua gadis ini bergantian. "Kalian kenapa si? Kenapa ribut-ribut?" tanya Aryn.

"Tante tanya tuh sama anaknya," celetuk Shinta.

"Heh, lo yang mulai duluan ya," sahut Naya tak terima.

"Kenapa?" tanya Aryn lagi.

"Shinta nyuruh Naya jauhin Arka. Ada hak apa dia nyuruh gitu?" ucap Naya.

✔️ ADINATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang