"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Enjoy 😼
Dengerin lagu nya / Luka - Alika.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabtu, 30 Oktober 2021 ___________
Lyodryn duduk di sebuah halte seorang diri. Arka meninggalkannya tadi, Lyodryn mengakui dia yang salah. Dari awal dia sudah tau akhirnya akan seperti ini jika Arka mengetahuinya. Tapi mau bagaimana? Caranya hanya inilah.
"Kenapa Arka gak balik lagi dan jemput gue?" gumam Lyodryn.
"Arka pasti marah banget. Gue harus apa sekarang?"
Gerimis kecil mulai berjatuhan, mungkin sebentar lagi hujan turun. Lyodryn harap nanti saja, dirinya belum sampai ke rumah.
Kakinya mulai melangkah. Ya, dia harus kembali ke rumah sebelum hujan turun dengan lebat. Satu langkah kakinya berjalan, sebuah cahaya mobil menerangi dirinya. Lyodryn terdiam, kemudian melihat kearah mobil hitam yang kini berada di sebelahnya. Kaca mobil tersebut terbuka.
"Naik," ucap lelaki di dalamnya.
Lyodryn tersenyum, Arka kembali untuknya. Arka menatapnya sinis. "Naik atau gue tinggal," kata Arka tegas.
"Iya."
Lyodryn membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Setelah pintu mobil tertutup kembali, Arka tak lupa menutup kaca nya pula. Mobil mulai berjalan kembali. Arka tadi sudah sampai dirumahnya, tapi mana mungkin dia tega meninggalkan Lyodryn sendiri malam-malam seperti ini dengan kondisinya yang sedang mengandung. Arka tak sejahat itu. Ya, dia memutuskan untuk kembali dan menemui istrinya.
"Arka, lo marah?" tanya Lyodryn dengan sangat hati-hati.
Arka masih fokus dengan jalanan di depannya, tak sedikitpun mengacuhkan pertanyaan Lyodryn padanya.
"Gue minta maaf, Ka. Biar gue jelasin dulu," kata Lyodryn lagi.
"Arka," lanjut Lyodryn yang kini memegang tangan kiri Arka. Arka menepisnya kasar, menghentikan mobilnya dan menatap Lyodryn tajam.
Lyodryn menatap Arka dengan wajah sendu nya. Jantung nya berdetak tak karuan melihat sikap Arka yang seperti ini padanya.
"Lo bisa diam gak? Gue lagi nyetir jangan di ajak ngobrol. Kalau gue gak fokus gimana?!" tegas Arka.
"Gue cuma mau lo dengar gue sebentar. Gue gak mau lo salah paham, Ka. Dengerin gue--"
"Stop! Gak di sini," ucap Arka pelan.
Masih sama seperti biasanya, Arka tak membentaknya, hanya saja sikap dinginnya yang membuat Lyodryn takut. Arka selalu seperti ini saat marah.
