Bantu koreksi typo ya syng 😣
Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅Gak sempet revisi, kalo ada typo atau apa kasih tau, makasi.
Enjoy 😼
Senin, 20 September 2021
____________Satu minggu berlalu, sangat cepat. Tapi tidak untuk Lyodryn. Sejak mendapatkan peringatan terakhir dari lelaki misterius itu, hidupnya tak tenang tiba-tiba. Dia selalu khawatir jika Arka berada di luar rumah, tapi untuk mendekatinya pun Lyodryn tak boleh.
Arka sering kali bertanya padanya, karena memang sikap Lyodryn sangat lain akhir-akhir ini. Tapi tetap Lyodryn selalu menjawabnya dengan kata 'tidak ada apa-apa'. Bahkan kini Arka merasa Lyodryn menjauhinya, padahal terakhir kali mereka baik-baik saja, ya sebelum Lyodryn seperti ini.
Pagi ini seperti biasa, Arka bersiap untuk berangkat kuliah dengan tas yang sudah terpasang di pundaknya. Arka menuruni tangga dengan cepat, mengikuti Lyodryn yang kini menuju kearah ruang makan.
"Lyo," panggil Arka.
"Kenapa?"
"Kok gak nungguin gue?"
Lyodryn hanya memandanginya sebentar lalu berbalik arah, melanjutkan perjalanan nya hingga tiba di meja makan. Lyodryn duduk di kursinya lalu mengambil kan makan untuk Arka lebih dulu.
Wanita itu tak berbicara, sama seperti hari-hari sebelumnya. Lyodryn hanya menyodorkan piring berisi makan pagi itu untuk Arka, lalu memakan makanannya sendiri.
Lyodryn tau, Arka memperhatikannya sejak tadi. Lelaki itu tak menyentuh makanannya sama sekali. "Lo kenapa sih?" celetuk Arka tiba-tiba.
Jujur, Arka sudah tidak tahan dengan sikap Lyodryn yang seperti ini. Sehari dua hari bolehlah, tapi ini sudah satu minggu Lyodryn mendiaminya, bahkan Arka tak tau letak kesalahannya dimana?
Lyodryn masih diam, tidak mengacuhkan pertanyaan Arka untuknya.
"Ly," panggil Arka.
"Lyo lihat gue sebentar bisa kan? Gue lagi ngomong sama lo, hormati gue sedikit apa!" ucap Arka yang mulai kesal.
"Kita lagi sarapan, gak baik sambil bicara. Mending lo makan dulu," ucap Lyodryn ketus.
"Gue mau bicara sama lo. Dengar gue sebentar," tegas Arka.
"Apansi, Ka?"
"Lo yang apaan, kenapa tiba-tiba diemin gue gini hah? Salah apa gue ke lo? Kalau marah yang jelas, jangan kayak gini." Arka mulai berbicara dengan nada yang meninggi.
"Ada gue bilang marah sama lo? Gue udah bilang kan, gue lagi butuh waktu sendiri."
"Ya kenapa? Lo gak pernah jelasin alasannya ke gue, Ly. Kalau gue salah gue minta maaf. Kasih tau gue, salah gue dimana? Jangan tiba-tiba diam gini, dengan lo diam gue gak akan tau," lanjut Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ ADINATA
Romance"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka. "Hidup gue lebih hancur, Ka!" "Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti. •••••••• Pertemuan malam itu, membuat Arkana...