Chapters 22

2.8K 334 12
                                    

Seperti pada umum seorang balita yang selalu menangis setelah bangun tidur, kini di alami oleh Taehyung.

Yerin yang sedari tadi berusaha menghentikan tangisan itu kehabisan cara dan bahkan kebingungan dengan apa yang membuat Taehyung terus menangis.

Apa lagi Jungkook yang sama sekali tidak tahu cara mengatasi nya karena ia belum mempunyai anak.

"Cup cup, Berhenti menangis sayang" Ucap Yerin sembari meminang tubuh Taehyung.

Taehyung memberontak kecil, tangisannya sedikit keras namun tidak sekeras sebelumnya.

Mungkin bagi Yerin ini sudah biasa terjadi, karena Jungkook saat balita juga sering seperti ini. Jadi ia tidak terlalu terkejut atau khawatir.

"Tae ayo dengan daddy" Ucap Namjoon sembari hendak mengambil alih gendongan.

Taehyung menolak, ia menendang-nendang kecil. Namjoon menghela napas pelan, sudah berbagai cara ia pakai agar Taehyung mau berhenti menangis.

"Lihat lihat, itu ada cicak!" Ucap Yerin. Taehyung tetap tidak mengindahkan.

Yerin menghela napas pelan. Ia menatap Namjoon. "Apa perlu kedokter? Takut nya ada sesuatu yang terasa di dalam tubuh Tae" Ucap Yerin.

"Aku terserah padamu" Jawab Namjoon.

Yerin kembali diam. Jungkook datang dengan membawa boneka merah milik Taehyung.

"Tae lihat, ini boneka mu" Ucap Jungkook sembari menunjukkan boneka itu.

Taehyung hanya melirik tanpa menghentikan tangisannya. Jungkook menghela napas pelan. Ia duduk disofa lalu merebahkan tubuhnya disana.

"Tae ingin apa hmm? Ingin tidur lagi?" Tanya Yerin.

"Berhenti menangis okey? Tae tidak lelah hmm?" Tanyanya lagi.

Yerin terus mengusap punggung dan mengucapkan kata-kata penenang. Hingga seseorang datang menghampiri nya dengan masih menggunakan piama tidur dan wajah saat bangun tidur.

"Mengapa berisik sekali eoh? Aku ingin tidur saja sangat susah?" Ketus orang itu.

Yerin, Namjoon dan Jungkook menoleh. Menatap orang itu yang ternyata adik Namjoon, ya dia Seokjin.

"Maaf Jin, Tae pasti sangat mengganggu mu" Ucap Namjoon lembut.

Seokjin menekuk kedua alisnya. "Tae? Siapa dia? Kapan kalian punya anak lagi? Mengapa aku tidak tahu?"

"Bukan anak kami, dia anak teman Yerin"

Seokjin menatap Taehyung. Ia melangkah mendekat. "Berikan padaku" Ucapnya.

"Dengan Kakak Jin mau?" Tanya Yerin pada Taehyung.

Taehyung menggeleng kuat. Seokjin berdecak, ada sedikit pri keibuan di diri Seokjin. Ia pun mengambil paksa tubuh Taehyung yang memberontak tidak mau.

"Sutt!" Ucap Seokjin. Ia melangkah kearah kamarnya, Taehyung terus memberontak sembari merentangkan tangannya kearah Yerin.

Seokjin membawa Taehyung kedalam kamar nya. "Sstt, berhenti menangis. Lihat aku punya anjing kecil" Ucap Seokjin.

Taehyung menoleh kearah anjing itu, lalu kembali menangis. Seokjin menatap wajah Taehyung yang sembab.

"Kau sudah berapa jam menangis hah? Lihat wajahmu sangat merah dan sembab" Seokjin merapikan rambut lepek Taehyung.

Taehyung terisak-isak sembari menatap Seokjin. Seokjin mengusap air mata Taehyung dengan telapak tangannya.

"Apa ada sesuatu yang membuat mu menangis?"

BABY TAE! [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang