35. Mencari Sebuah Jawaban

47 16 4
                                    

Setelah berhari-hari mencari jawabannya sendiri akhirnya Jordan menyerah, pikirannya buntu. Dirinya lelah, mungkin Jordan harus meminta bantuan kedua sahabatnya untuk membuka mata hatinya. Tak mau menggantungkan perasaan Bening terlalu lama. Jordan butuh diyakinkan soal perasaannya, maka dari itu malam nanti dia mengajak Noah untuk menginap di rumah Sadewa.

Sebelum itu dirinya meminta ijin kepada bunda terlebih dulu.

"Bunda" panggil Jordan kala melihat sang bunda sedang bersantai sambil menonton televisi.

"Kenapa bang??"

"Nanti malem abang mau nginep di tempat Sadewa, boleh??"

"Boleh dong. Itung-itung refreshing, dari kemarin abang kan belajar terus buat UAS"

"Hehe, kan biar nilai Jordan jadi bagus bun. Buktinya bunda udah gak diomongin wali kelas abang lagi, kan??"

"Iya deh. Rajin belajar boleh kok, tapi istirahat juga perlu, bang"

"Iya bundaku sayang. Sekarang kan udah istirahat nih, gak belajar lagi"

"Yaiyalah sekarang kan udah liburan bang. Oh iya, kita mau ke tempat ayah kapan?? Bunda jadi ikut deh"

"Hm, enaknya kapan bun?? Sebisa bunda aja, abang ngikut deh"

"Yaudah, nanti bunda cek dulu yang pesen kue tanggal berapa aja"

"Oke bunda"

Malamnya Jordan berangkat menuju kediaman Sadewa, tak lupa brownies rasa mintchoco pesanan sang tuan rumah. Dengan mengendarai motor kesayangannya itu Jordan membelah suasana malam selama kurang lebih 20 menit akhirnya dia sampai di kediaman Sadewa. Tak lupa menyapa Pak Yanto satpam yang bekerja disana.

Rumah Sadewa selalu sepi karena hanya tinggal sendiri disana, sedangkan sang mama hampir selalu berada di Rumah Sakit, asisten rumah tangga pun hanya sampai sore saja, paling Pak Yanto yang berjaga seharian diluar. Sebenarnya mereka bertiga sama-sama merasakan kesepian tiap berada di rumah, apalagi Jordan dan Sadewa tidak memiliki saudara seperti Noah.

Jordan langsung menuju lantai dua dimana letak kamar Sadewa berada, dia sudah menduga kalau Noah telah lebih dulu sampai disana.

"Assalamualaikum" ujar Jordan memberi salam begitu berhasil masuk ke dalam, dilihatnya kedua sahabatnya itu sedang tidur dengan posisi yang berantakan dimana Sadewa yang berada di pojok menghadap tembok lalu Noah tidur terlentang menguasai lebih dari setengah area tempat tidur.

Setelah meletakan brownies yang dia bawa di nakas Jordan pun membangunkan keduanya.

"No, bangun woy. Wa, bangun Wa" tak lupa sambil menepuk-nepuk tubuh keduanya hingga mereka bangun.

Yang pertama bangun adalah sang tuan rumah, setelah beberapa saat diikuti oleh Noah.

"Dateng kapan lo??" tanya Sadewa setelah nyawanya terkumpul.

"Barusan, tuh pesenan lo. Sana cuci muka dulu"

"Hm"

Akhirnya setelah menunggu Sadewa dan Noah yang sedang gedebak-gedebuk sendiri mereka bertiga pun berkumpul duduk melingkar diatas karpet.

"Udah kan?? gue ngajakin nginep sebenernya mau cerita sekaligus minta saran ke kalian" kata Jordan membuka percakapan.

"Sok lah cerita, gue dengerin" jawab Sadewa sambil menyantap brownies buatan bunda serta Noah yang hanya diam sambil memberi tatapan menunggu.

"Waktu gue sama Bening pergi ke Planetarium, pulangnya dia confess ke gue soal perasaannya"

"Akhirnya jujur juga tuh anak" jawab Sadewa.

Lakuna || Jungwon EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang