40. Cinta atau Cita

68 13 11
                                    

Semakin hari rasanya waktu berjalan semakin cepat, tiba-tiba saja Bening sekarang sudah berada di kelas XII dan sedang sibuk mempersiapkan segala macam hal yang akan berguna saat ujian nanti. Walaupun kelak saat lulus nanti dirinya sudah tak perlu pusing memikirkan mau pergi ke perguruan tinggi yang mana, sebab sebulan yang lalu Bening baru saja mendapat pengumuman kalau dirinya diterima disalah satu PTN yang berada di Jogja lewat jalur SNMPTN.

Tapi tetap saja, semua itu tidak ada artinya kalau Bening gagal dalam Ujian Nasional nanti bukan?? Makanya, dia tidak mau bersantai-santai, perjalanan Bening masih panjang. Semua ini hanya permulaan, usaha untuk mewujudkan mimpinya baru saja akan dimulai.

Sayangnya, semua itu berimbas pada hubungannya dengan Jordan. Kini mereka jarang sekali menghubungi satu sama lain, di sekolah pun Bening hanya bertemu Jordan beberapa kali seringnya dirinya yang melihat Jordan dari kejauhan begitupun sebaliknya.

Walau ditengah fokusnya gadis itu tak jarang teringat Jordan karena rasa rindu yang menggunung, tapi rasa sungkan dan takut mengganggu Jordan yang mungkin saja sedang belajar sepertinya membuat Bening mau tak mau mengurungkan niatnya untuk menghubungi Jordan. Lagipula, selama ini Jordan juga jarang menghubunginya. Pemuda itu sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai macam ujian masuk PTN karena dia tidak ikut SNMPTN.

Kapan ya terakhir kali mereka menghabiskan waktu bersama?? Ah, jangankan bertemu terakhir kali percakapan mereka di Whatsapp saja sepertinya sekitar 2 minggu yang lalu. Tuh kan, Bening semakin kangen Jordan, kira-kira dia sekarang lagi apa ya???

Mari kita beralih ke Jordan, sejenak meninggalkan Bening yaang sedang sibuk melamun memikirkan Jordan.



Apa yang sedang Jordan rasakan saat ini??? Pusing, lelah, bingung, dan insecure mulai mendominasi seluruh perasaan dan pikirannya. Jordan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk belajar hingga mengorbankan waktu istirahatnya, waktu mainnya, waktu untuk membantu bunda hingga waktunya bersama Bening. Tapi entah mengapa rasanya semua itu sia-sia, resah masih dirasakannya. Jordan tidak tahu sejak kapan, tapi rasa khawatir tentang masa depan tiba-tiba menyerangnya.

Mau jadi apa?? Mau kuliah dimana?? Mau pilih jurusan apa??

Satu bulan yang lalu, beberapa siswa kelas XII sibuk membicarakan siapa saja yang berhasil lolos SNMPTN, tentu saja Jordan bukan salah satu diantara mereka karena pemuda itu sadar diri kalau nilai raportnya tidak cukup memenuhi kriteria.

Baik Sadewa maupun Noah juga sengaja tidak ikut SNMPTN karena mau ikut pilihan PTN Jordan, ada ada saja memang kedua sahabatnya itu. Namun ada satu hal yang hampir Jordan lupakan, kenyataan bahwa Bening juga menjadi satu dari sekian banyak siswa yang mendaftar jalur SNMPTN.

Saat itu dia bertanya tanya, dimanakah gadis itu akan meneruskan pendidikannya nanti. Mungkinkah masih di sekitar Jakarta atau justru di kota lain?? Ditengah lamunannya suara Bening masuk ke indra pendengaran hingga berhasil memecah lamunannya.

"Jordaaannnn, liat nih Bening lolos SNMPTN huhuhu seneng banget" seru Bening raut bahagia tercetak jelas di wajah ayu gadis itu. Jordan jadi ikut merasa senang.

"Congrats ya cantik, keterima dimana???"

"Jordan pasti gak nyangka deh, Bening aja masih gak percaya kalo Bening keterima di Jogja. Ya ampun itu tuh kampus impian Bening"

"Wah, jadi lulus nanti pindah Jogja dong??"

"Pasti, Jordan mau nerusin dimana?? Di Jogja aja yuk bareng Bening"

"Belum tau, nanti aku pikirin lagi"

Setelah percakapan itu Jordan jadi terus berpikir jalan apa yang harus dia pilih. Kalau dia kuliah di Jogja bagaimana dengan bunda, bagaimana dengan biaya hidupnya di kota orang, belum bayar kos, uang makan, keperluan kuliah, waktu bersama bundanya juga pasti akan tersita. Jordan yakin pasti dia akan terus khawatir kalau meninggalkan bunda seorang diri, dirinya tidak pernah lupa akan janji yang dibuatnya bersama sang ayah untuk melindungi bunda.

Jadi, jawabannya adalah Jordan tidak mungkin kuliah di Jogja, toh di Jakarta juga banyak kampus yang bagus kan. Berarti setelah lulus nanti mau tak mau Jordan harus berpisah dengan Bening, bukan?? Apakah dia siap?? Tentu saja tidak.

Baru kemarin dia merasa hidupnya terasa lengkap semenjak adanya Bening di hidupnya, namun kini dia harus menyiapkan diri untuk berpisah dengan gadis kesayangannya itu. Semesta benar-benar kejam, padahal dia baru saja merasa bahagia setelah sekian lama tapi dengan mudahnya tergantikan dengan kenyataan pahit yang siap menyapanya sekali lagi.

Akhir-akhir ini Jordan juga sengaja meminimalisir konversasi diantara dirinya dan Bening, setiap melihat gadis itu kekhawatiran Jordan juga muncul. Tentang masa depannya yang masih abu-abu sedangkan Bening, gadis itu sudah jelas mau menjadi apa. Tentang kemungkinan yang muncul saat Bening berada di Jogja dan bertemu banyak orang baru yang mungkin saja membuat gadis itu melupakannya yang ada disini begitupun sebaliknya. Tentang apakah perasaan keduanya akan terus tetap sama sedangkan manusia pasti selalu mengalami perubahan.

Sebenarnya jordan tak mau ambil pusing, tapi tidak bisa. Jordan takut kehilangan Bening, Jordan takut Bening melupakannya, Jordan juga takut dirinya melupakan Bening. Jordan takut pemikiran buruknya menjadi nyata.

Lelah dengan dirinya sendiri, Jordan pun mencoba mencari hiburan dengan menyalakan radio yang ada di ponselnya, sudah lama dia tidak mendengarkan radio sejak memiliki aplikasi Spotify.



"Selamat malam pendengar setia 301.1 Radio Enha FM ada Habi disini, seperti biasanya Habi bakal nemenin kalian sampai jam 12 malam nanti. Tema malam ini adalah "Cinta atau Cita" pasti ada yang pernah ngalamin ada di fase sulit ini kan?? Apalagi yang punya pacar atau temen deket pas kelas akhir pasti bingung, lebih milih cinta atau cita-cita. Ada yang berusaha merujangin keduanya, ada juga yang lebih milih salah satu"

"Kalau Habi sendiri lebih milih buat ngejar cita-cita dulu, karena ya untuk saat ini prioritas utama Habi adalah itu, nanti kalau kita udah berhasil pasti cinta akan mengikuti dengan sendirinya kan. Gak apa kalian pisah dulu sekarang, kalau memang jodoh suatu hari nanti pasti Tuhan bakal nuntun dengan cara yang tak terduga. Jadi percaya aja, semua sudah diatur kok"

"Oke deh, segitu dulu pembuka dari Habi. Untuk lagu yang pertama sesuai dengan tema kita malam ini ada Letto-Lubang Di Hati"

Apakah itu kamu, apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta, apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati

Diiringi lagu itu, Jordan menyelami dirinya sendiri guna mencari jawaban yang selama ini dia cari.

Jadi, apakah dia harus merelakan Bening dan fokus pada masa depannya??

Jadi, apakah dia harus merelakan Bening dan fokus pada masa depannya??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lakuna || Jungwon EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang