Ruangpena

Hujannya Baik yah

Malam ini,,, aku keliling kota lagi sendirian.
Naik sepeda motor sambil menikmati keramaian jalan.
Dalam perjalanan, tiba tiba aja turun hujan.
Ini  kesekian kalinya aku jalan keliling kota sendirian, setelah kamu  pergi  meninggalkanku dalam kegelapan.
Tapi  ini pertama kalinya hujan turun, saat aku lagi jalan sendirian tanpamu.
Hujannya lebat, langit yang tadinya berwarna biru terang berubah keabu  abuan dan  gelap.

Tadinya mau jalan sendirian, tanpa rindu dalam bayangan.
Tapi, ternyata hujannya datang bersama rindu.
Rindunya terang, yang gelap langitnya doang.
Disetiap tepi  jalan aku melihat kenangan.
Bayang bayang akan sosok lelaki baik yang pernah bersama untuk tinggal.

Tersenyum perlahan dan menarik  nafas panjang.
Hujannya ngga mengurangi keindahan kota.
Entah mengapa malam ini rasanya aku begitu menyukai hujan.
Padahal biasanya aku benci saat lagi dijalan terus turun hujan.
Air hujannya terasa hangat.
Tapi sesekali terasa dingin seakan mengingatkan aku tentang sebuah kenangan yang pernah kuperjuangkan.
Dibawah derasnya hujan, pertama kalinya aku merasa kehangatan dalam kesendirian.
Pertama kalinya aku merasa bahagia dan tidak kesepian.
Ternyata hujan ngga sejahat itu.
Kali ini dia membawa rindu yang buat aku seketika memikirkanmu.
Tapi dia juga menyadarkan aku bahwa  nyatanya aku baik baik saja tanpamu.

Baik yah dia...
Lukaku dalam hati ngga terasah perih saat hujan menyentuhnya.
Jika malam ini aku harus nangis, aku ngga nangis sendirian.
Ada hujan yang jatuh mengusap pipiku, membuat aku nyaman karna merasa punya teman dalam kesedihan.
Bahkan saat ini mungkin saja dia sedang menutupi mata bengkak dan pipinya orang lain yang terlihat basah karna sedang menangis disana.
Hujannya  baik yah.
Bukan hanya bisa membawa rindu kembali, atau menutupi kesedihan diwajah dengan menyentuh pipimu.
Tapi... Dia juga bisa menghanyutkan kenangan yang pernah melukaimu.
Jangan membencinya yah saat dia datang.
Dia bisa menjadi teman dalam gelapnya malam.

Jessi

09 Oktober 2021