menghirup udara ramai yang rasanya seakan memeluk hati

4 1 0
                                    

Malam ini...
Aku keliling kota sendirian lagi.
Naik sepeda motor dengan rasa rindu yang tidak aku mengerti.
Menghirup udara ramai yang rasanya seakan memeluk hati.
Tiba tiba aja perasaan ini begitu menyiksa  diri.
Kamu tahu kenapa.?
Karena malam ini tanpa sengaja kita bertemu lagi.
Temunya kita kali ini... ditempat yang mungkin aja sebenarnya kamu   sendiri tidak pernah menduganya.

Pertemuan kita kali ini buat aku semakin bingung dengan rasa.
Aku bigung dengn hati yang tiba tiba aja ngga bisa diam saat lihat kamu.
Salah tingkah saat kita tiba tiba aja saling berpaspasan dijalan.
Salah dengan jawaban yang keluar dari   bibir saat kamu bertanya.
Diri ini terlihat begitu bodoh seakan sedang lepas kendali.

Ketemunya kita malam ini hanya sekali.
Tapi besoknya aku mencari kamu dengan berkali kali.
Dengan  berharap kali ini kita bertemu  lagi.
Dengan obrolan yang semakin los dan pertemuan yang   sebenarnya   disengaja saat itu.
Temunya kita saat itu benar benar disengaja saat kita tahu, kalo kita sama sama sering ketempat itu.

Tapi sayangnya kamunya ngga datang malam itu.
Akunya berharap berlebihan.
Bahagia kegirangan sendirian.
Karena nyatanya kamu ngga pengen ketemu lagi.
Bahkan mungkin berharap buat ngga bertemu lagi.
Karena yang punya rasa itu aku sendiri.
Kamunya ngga sama sekali.
Yang berlebihan yah akunya, dan aku sadar diri.
Tapi masih suka bohong sama hati.

Kalo cinta itu haru dicari dan dinanti.
Jika dia udah ketemua, yah harus diperjuangin.
Tapi  hati ngga sebodoh itu rupanya.
Dia tahu kalo di hanya nyakitin diri sendiri.
Dia juga tahu kalo dia expetasinya terlalu tinggi.
Harusnya saat ketemu dia bersikap biasa aja.
Dan kalo besoknya   lagi  ngga ketemu yah ngga usah kecewa.
Karena cinyanya juga biasa aja ngga berlebihan.
Jadi ngga akan nyakitin diri sendiri hanya karena soal rasa.

Jessi
19 januari 2022

RuangpenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang