Belum sempat ku pejamkan mataku.
Tapi kegelisahan ini, sudah datang-
dan menghampiriku.
Sepertinya semesta tak-
menginginkanku tidur malam ini.
Seakan semesta sedang membriku-
sebuah isyarat.
Akan turun hujan malam ini.Dan ternyata benar.
Hujan turun dengan begitu deras.
Dan semesta ingin aku merindukan-
mu malam ini.Hujan yang selalu membawa-
kerinduanku padamu.
Dan di setiap tetesannya ada-
kenangan tentangmu.
Kukira, aku tak akan-
merindukanmu lagi disaat ada-
hujan.
Tapi ternyata rinduku semakin-
menggebu disaat hujan turun.Masih saja semua tentangmu disaat-
hujan turun.
Dan kali ini...
Hujan membuatku merindukanmu-
lagi.
Apakah, rinduku akan berhenti-
disaat hujan berhenti.?
Jawabannya tidak.
Mungkin rinduku datang bersama-
hujan.
Tapi dia tidak akan pergi bersama-
hujanDan disaat hujan pergi.
Rinduku masih saja melanda hati.
Aku berharap kamu takkan marah.
Karena dengan lancangnya aku-
merindukanmu.
Lewat kata Aku memohon...
Izinkan aku merindukanmu lagi.
Meski tanpa adanya hujan.Apa kamu tahu...?
Aku masih melangitkan namamu.
Aku masih saja memperjuangkanmu-
didalam do'a ku.
Aku tak lelah memperjuangkanmu.
Dan aku tak pernah bosan-
mengagumkan namamu disetiap-
sujudku.
Dan di setiap pintahku.
Aku hanya memintamu.
Karena aku mau kamu.
Dan hanya kamu.By: Jessi
26 September 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruangpena
PoetryFollow dulu baru baca! Di Vote and komen setelah di baca😊 Setiap kata yang ada Hanya untuk menggambarkan sebuah rasa. Jangan lupa difollow juga akun Ig Piu yang baru😊🤗 @ruangpena20