Oktober

19 6 0
                                    

Aku pernah, mencintai dengan tulus.
Aku pernah, menemukan hati yang tepat.
Hati yang mau berjuang sama-sama.
Hati yang mau menerimaku apa
adanya.
Hati yang tak ingin melihatku
menangis.
Dan hati yang tak ingin aku
mengeluh perihal sikapnya.

Apa kabar kamu disana...?
Hari ini.... Aku Rindu.!
Aku merindukan pundakmu yang
selalu menenangkan ku.
Aku rindu canda'anmu, yang selalu
menghiburku.
Aku rindu pelukan hangat yang
memudarkan kesedihanku.
Aku rindu keliling kota bareng kamu
dengan menggunakan motor pespamu.
Aku rindu saat kita hujan-hujanan dijalan saat keliling kota.

Kamu ingat ngga...?
Kita pernah berjanji agar tidak
saling menyakiti.
Kita pernah berjanji agar tidak
saling meninggalkan.
Tapi pada akhirnya.
Aku yang pergi meninggalkan.
Perihal tapi diantara kita.

Aku haraaaap...
Saat ini kamu sedang bahagia.
Dan tidak patah hati lagi hanya
karena perihal tapi.
Karena saat ini.
Aku masih sendiri dan tetap
berpura-pura bahagia.
Padahal hati.
Masih saja tidak mau pergi.
Jika kata tapi sudah tidak ada lagi.
Aku mau kita kembali, untuk saling menepati janji.

Oktober.....
Titip dia yah....
Jangan biarkan dia menangis lagi.
Tolong buat dia tetap bahagia.
Jaga dia baik-baik yah.
Dia tidak boleh minum es, soalnya dia
mudah pilek.
Kalo keluar malem dia harus pakai
jaket, soalnya beberapa hari ini
udara terasa dingin.
Oh ia....
Kalo dia udah nemuin penggantiku..
Toloooong....
Beri tahu aku, orangnya itu seperti apa, soalnya dia suka sama cewek yang manja, apa lagi cengeng.
Kalo dia tidak menemukan penggantiku, tolong... Beri tahu dia kalo aku masih menunggunya.

By: Jessi

12 Oktober 2020

RuangpenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang