Ruangpena

Aku Sih wanita Malang

Hai....
Ini aku, sih wanita malang.
Wanita sederhana yang merasa begitu beruntung memiliki lelaki sempurnah.
Wanita sederhana yang setia melakukan apapu untuk kebahagiaan lelakinya dan ibu mertuanya.
Wanita sederhana yang sampai saat ini, masih berjuang untuk mendapatkan perhatian dari ibu yang melahirkan suaminya.
Wanita sederhana yang sampai saat ini masih berjuang untuk mendapatkan kasih sayang dari ibu lelakinya.

Wanita sederhana,yang menikah dengan seorang lelaki yang baik versinya.
Wanita yang sampai saat ini masih berharap ketulusan dari seorang ibu,untuk menerimanya sebagai istri dari putranya.
Hampir 5 tahun usia pernikahanku.
Aku bahagia karna memiliki lelaki yang baik dan mencintaiku.
Tapi,,, semenjak awal pernikahanku hingga saat ini, aku selalu terluka,kecewa bahkan meneteskan air mata yang selalu aku tutupi dengan senyumanku.

Aku tahu,, lelaki itu mencintaiku, tapi dia tidak akan pernah bisa melawan sosok wanita yang telah melahirkannya.
menolak setiap keinginan ibuhnya hanya karna wanita sepertiku.
Aku tahu,,, sampai saat ini ibuhmu masih begitu membenciku.
Masih belum bisah menerimaku sebagai menantu dari keluarganya.
Terlebih.... Sampai saat ini aku masih belum memberikanmu keturunan.
Tidak sempurnah.
Mungkin kata kata itu yang tepat disematkan padaku.
Aku merasa gagal dalam pernikahanku,
Aku merasa bahwa aku benar bukanlah wanita sempurna.
Aku masih saja tidak bisa mengambil perhatian dari ibumu.
Aku masih saja gagal untuk membuatnya bahagia.

Wahai ibu,,, Maaf bila sampai detik ini engkau masih merasa aku gagal untuk menjadi seorang istri dari Putramu.
Ibu.. Jika detik ini engkau masih tidak menerimaku sebagai menantumu, aku akan menerimanya sebab kau berhak atas kebahagiaan Putramu.
Jika engkau memintaku untuk pergi maka,,, dengan cepat aku akan pergi tapi tolong jangan membenciku dan menyalahkan Putramu karena telah mencintaiku.
Ibu ... Maaf jika, sampai saat ini, aku gagal menjadi menantu yang sempurnah untukmu..