200 words!

1.9K 259 22
                                    

Pagi Renjun disambut keluhan kelincinya, ya.. meskipun itu salahnya sendiri.

"Kenapa gatall huweee"

Lagi Jaemin memainkan nipple miliknya, entahlah rasanya sangat gatal.

Gapapa pagi pagi stres gapapa, malemnya enak kok

*Batin si setan

"kakaaa"

"Kenapa na?"

"Gatall!"

Jaemin membuka kaos miliknya dan memberi bedak gatal pada benda kenyal yang Renjun mainkan semalam- eh...

"Nana sarapannya si-"

Renjun terbelalak melihat meja makan itu kini penuh dengan bedak dan Jaemin yang hanya menggunakan boxer diatas meja, seperti kucing yang mendapat mainan baru ekhm kitten.

"astaga Na Jaemin!"

Jaemin yang sedang asik dengan bedak itu melihat ke arah Renjun dengan wajah penuh bedak bahkan rambutnya kini putih.

*Renjun diabetes

"Kau ini..."

Diambilnya bedak ditangan Jaemin, menggendong bayi besar dengan tubuh penuh bedak itu kembali ke kamar, berniat memandikan pemuda itu.

"yaaaa Nana malas mandii"

Saat tiba dikamar Jaemin loncat dari gendongan Renjun, kembali turun kebawah duduk disofa menonton tv, kartun kesukaannya tayang.

Renjun mendesis pasrah, rumahnya kini penuh bedak berceceran dimana mana.

Renjun mengambil makanan didapur dan kembali kedepan menyuapi Jaemin, bayangkan saja segemas apa pemuda Na ini, bedak diwajah dan tubuhnya, pipi gembul karena makanan dan tawa girangnya melihat kartun kesukaannya tayang.

Na Jaemin ayo kawin sama aa
- batin Huang Lonjwin






















Gabut:)

Bunny doll•RenJaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang