"Renjun"
"Dia kekasihku"
Renjun membawa Jaemin duduk di pangkuannya, berhadap dengan orang tuanya.
"Kau merusaknya?"
Terlihat emosi Dimata Chanyeol, ayah Renjun.
"Renjun jelasin semuanya, berhenti menatap kekasihku, dia ketakutan"
Setelah menjelaskan semuanya, kedua orang tuanya hanya merespon dengan diam- tidak hanya Chanyeol, Wendy sangat menempel pada Jaemin.
"Setan berisik"
Wendy, ibu Renjun menarik tangan Jaemin lalu memeluk erat pemuda itu, yang ditarik terkejut mengerjap polos kala wanita itu memeluknya sangat erat, memainkan pipi gembil Jaemin.
"umm sakitt kakaa~"
Jaemin menjauh dari Wendy, kembali dalam pangkuan Renjun memeluk erat leher pemuda bersurai coklat itu.
"ma?!"
"Apa? Kau mau memarahi anakku? Biarkan mereka melakukan itu, aku akan menikahkan mereka"
Ucap Wendy mutlak kembali mendempet pada Renjun, memainkan pipi Jaemin, menggodanya.
"kakaa ta-kuttt"
Renjun mengusap punggung Jaemin, menatap malas pada ibunya.
"ma sudahlah Jaemin ketakutan"
"Heh bocah! Aku hanya ingin mendekatinya"
"ma Jaemin lelah"
Wendy menatap nyalang anaknya, sepertinya kandungan hormon suaminya menurun pada anaknya.
"Kau apakan Jaemin?!"
"shht aku hanya bermain dengannya"
"ck! Kau ini! sama saja seperti ayahmu! Menyebalkan!"
"Wen? Kau menerima pemuda ini?!"
"iya! Kenapa?!"
"Galak"
Wendy menatap penuh amarah pada suaminya.
"Ucapkan lagi!"
"aww sakit! Wen! Wendy!"
Renjun mendesah lelah, menggendong Jaemin kedapur meninggalkan orang tuanya yang asik ribut.
"kakaa Nana takutt"
Renjun mendudukkan Jaemin dikursi makan, mengusap rambut Jaemin.
"Sayang tak apa mama Memang begitu"
"Nana mau susu"
"Baiklah bayi ini kelaparan"
"nana bukan bayi!"
Renjun terkekeh, menyeduhkan susu vanilla untuk Jaemin.
"umm Nana bosan rasa ini, Nana mau rasa seperti milik Kaka"
Renjun mengernyit, seperti miliknya? Padahal susu yang mereka minum sama.
"Milik Kaka?"
Jaemin mengangguk semangat menunjuk selangkangan Renjun, oh-.
"tidak ada rasa itu Nana"
"Tapi Nana mau"
Susah sekali harus berbicara dengan bayi
"Renj- KAU APA KAN JAEMIN RENJUN"
Wendy hendak berpamitan namun yang ia lihat adalah Jaemin yang menangis dengan bibir mencebik lucu, tangan mungilnya memegang segelas susu yang sudah setengah diminumnya.
"a-aduh nana-MAMAHH"
Wendy menjewer telinga Renjun, memutarnya membuat gerakan seperti hendak melepas telinga itu.
"ung! Jangan dijewer Kaka nyaa sakitt"
Wendy yang mendengar seruan halus tersebut melepas jewerannya, memeluk Jaemin.
"Jaemin-"
"Nanaa"
"Oke Nana lain kali jika Renjun nakal jewer saja telinganya, oh! Atau tendang selangkangannya"
"Selangkangan? benda besar punya Kaka?"
Shit
Wendy hampir saja tertawa keras, kenapa anak ini sangat polos.
"Pffft- iya nana"
"Baiklah umm"
"Mama panggil mama oke? Nah manusia jelek dibelakangmu panggil saja paman jelek"
"Hum! Paman jelek!"
"Nasib bini galak"
"Ngomong apa Yeol?"
"Ga papa ayo pulang"
Lo pada Napa gemes gemes deh, gue sukanya angst sama awewe tapi gapapa gue juga suka yang gemes gemes cutie pie ANJAY
Niatnya kalian mau gue ghosting buat lanjut cerita lain tp, berterimakasihlah kalian para reder dan sider kepada oknum jenojaemss sekian tenkyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny doll•RenJaem
Randomtentang Huang Renjun yang menemukan boneka kelinci didekat tong sampah sekolahnya dan adanya lelaki manis yang menjadi kekasihnya. - "Nana mau itu!" "gak boleh, bonekamu udah banyak" - bxb! jangan salpak ya! ini lapak renjun seme^^ vote komen! terim...