Pagi ini Chanyeol dan Wendy duduk sejajar dengan Renjun dan Yesa, bukannya marah namun mereka sangat terkejut dengan penjelasan dari Renjun dan Yesa.
"Renjun, jangan main main soal pernikahan nak"
Chanyeol menghela nafas lelah, anaknya ini tolol apa bagaimana?! sudah jelas belum lulus SMA tapi ingin menikah?!
"Papa ingin tau maksudmu dari mempersunting nana ini apa? hanya ingin tubuhnya atau memang benar tulus? lagi pula kau tak memikirkan asal nana?"
Renjun terdiam mengingat bahwa Jaemin hanyalah boneka yang berubah menjadi seorang pemuda sebayanya.
"itu.. akan njun tanyakan pada nana"
"urus itu dan jelaskan pada nana tentangmu yang pergi bersama Yesa"
Renjun mengerutkan dahinya.
"Untuk apa?"
"apa kau ini bodoh Huang Renjun? kau berhari hari meninggalkan nana dan pergi bersama perempuan ini, apa tak memikirkan perasaannya?"
Renjun tak lagi berbicara, ia beranjak dan pergi ke kamarnya.
"nana?"
Ia melihat Jaemin yang bergelung dalam selimutnya dengan boneka kelinci putih yang dipeluknya.
Renjun duduk ditepi ranjang, ia menepuk pelan pipi sang kekasih dengan lembut.
"hngg! nana mengantuk.. ayah.."
Renjun terkekeh melihat respon Jaemin.
"ini Kaka, bukan ayah"
Jaemin bangkit dari tidur nyenyaknya, menatap kejut pada pemuda lain didepannya, lantas pelukan erat Renjun rasakan setelahnya.
Dengan lembut Renjun memberikan usapan pada punggung si manis.
"Kaka kemana? nana rindu! Kaka perginya lamaa"
"Kaka ada urusan nana"
Jaemjen cemberut mengingat Renjun pergi bersama wanita lain.
"bersama Yesa?"
"ya.. bersama orang lain juga"
"Kenapa Kaka pergi bersama kakak Yesa? Kenapa tidak mengajak nana? Kenapa perginya lama sekali? Nana ingin jelly, nana ingin es krim, nana ingin Kaka- uhm tidak!"
"ehh merindukanku na?"
Renjun menatap Jaemin dengan tatapan genit, menggoda sang submissive.
"tidak, nana tidak jadi rindu, Kaka jelek"
"Benarkah?"
"Iya! Jelek jelek jelek"
"nana juga jelek"
"nana tidak jelek, nana tidak ada salah"
"iya sayangku tidak jelek"
"jawab dulu! nana tadi bertanya"
Renjun terkekeh dan menjatuhkan diri ke ranjang bersamaan dengan Jaemin yang berada di pelukannya ikut terhuyung, berada diatasnya.
"Sudah Kaka bilang ada urusan dengan Yesa, nana percaya Kaka?"
Bukannya jawaban yang Renjun dapat, hanya rusuhnya Jaemin yang mendusal pada lehernya.
"lalu, Kaka tidak mengajakmu karena ini melelahkan, dan tentu lama"
"uhmm"
Tetap saja hanya dibalas gumaman dan Jaemin yang mendusal pada dada Renjun.
"lalu- kau menginginkan diriku, nana?"
Jaemin menatap Renjun, wajahnya bersemu merah, ia kembali mendusalkan wajahnya pada dada Renjun, wangi yang ia rindukan.
Renjun terkekeh kecil, ia bangun dan menyenderkan kepalanya pada bantal bertumpu, dengan Jaemin yang duduk diperutnya.
Jaemin menatap Renjun, tetap dengan wajah bersemu merah, ia menunduk memainkan pakaian Renjun.
"jawab aku, nana"
Jaemin beringsut menidurkan kepalanya pada dada Renjun dan mengangguk.
Renjun tersenyum, dan selanjutnya disusul dengan sahutan gairah dari keduanya.
_____
Tentang urusan Renjun dengan Yesa itu.. lamaran untuk Jaemin, jangan memberitahu Jaemin, ini rahasia, kejutan untuk Jaemin nanti, jangan beritahu Jaemin dan Renjun akan memberikan jelly Jaemin pada kalian, oke? 🤫🤫🤫
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny doll•RenJaem
Randomtentang Huang Renjun yang menemukan boneka kelinci didekat tong sampah sekolahnya dan adanya lelaki manis yang menjadi kekasihnya. - "Nana mau itu!" "gak boleh, bonekamu udah banyak" - bxb! jangan salpak ya! ini lapak renjun seme^^ vote komen! terim...