==GoodNight==
Wanita berpostur rata-rata itu kini sedang duduk termenung di kursi ruang kerjanya menatap kosong tumpukan kertas-kertas penuh angka. Dia sudah duduk disitu bahkan sebelum bawahannya yang lain datang, namun hingga saat ini, saat jam hampir menunjukkan waktu jam makan siang, tak ada satu pekerjaan pun yang dia selesaikan.
Kantung matanya mulai terlihat sekarang, berat badannya turun beberapa kilo akibat makan tidak teratur. Padahal dia orang yang sangat menjaga kesehatan mengingat selama belasan tahun hidup bersama orang-orang yang menjadikan kesehatan itu nomor satu.
Lelah duduk tegak, akhirnya dia melepaskan kacamatanya, menyandarkan punggungnya pada kursi ternyaman menurutnya saat ini. Berangkat paling pagi, pulang paling larut. Kebiasaan baru yang dijalaninya saat ini. Sebagian besar harinya dia habiskan di ruang kerjanya karena rumah baginya saat ini sudah bukan lagi tempat tujuan akhir untuk sejenak meletakkan semua beban hidup.
Sekarang semua sudah berubah.
"Lunch Timeeeee." Teriakan seseorang yang tiba-tiba saja masuk ke ruangannya membuatnya reflek mengangkat kepalanya karena kaget.
"Kebiasaan!" Umpatnya. Berharap orang yang baru saja masuk ruangannya tanpa ijin itu mendengar kekesalannya.
"Hehe maaf. Aku bawain kamu makan siang." Ucap orang itu. Bibirnya bilang maaf tapi wajahnya tak menampakkan rasa bersalah sedikitpun.
"Ga minta."
"Emang. Kan inisiatif aku sendiri Gracia."
"Makan aja sendiri." Ucap Gracia masih menolak.
"Maunya makan sama kamu."
"Punya tangan. Makan sendiri."
"Maunya sama kamu." Orang itu makin mendekat kemudian berdiri persis di depan Gracia.
"Gak ma......"
"Sssssttt Diem!" Orang itu menempelkan jari telunjuknya pada bibir Gracia.
"Turunin tangan kamu Fiony! Bau!" Gracia menarik paksa telunjuk Fiony, menjauhkannya dari bibirnya.
"Ihh enak aja! Aku pake lotion ya!" Merasa tak terima, Fiony mencium tangannya sendiri memastikan yang dikatakan Gracia itu tidak benar.
"Terserah." Gracia hampir saja kembali fokus pada setumpuk kertas di hadapannya namun naas tangannya ditarik Fiony.
"Makan dulu. Ayo!" Paksa Fiony.
"Gak mau. Jangan maksa!" Gracia melepas paksa tangannya yang masih dipegang Fiony.
"Aku cuma minta kamu makan siang sama aku. Bukan minta kamu nikahin aku."
"Aku bilang eng...."
"Pilihannya cuma dua, Makan atau nikahin aku sekarang!" Potong Fiony menatap Gracia setengah melotot. Membuat Gracia bungkam seketika.
"Bangke bener!" Umpat Gracia dalam hati.
Tak lama diapun beranjak pergi dari hadapan Fiony, mengambil satu Lunchbox dari dalam plastik kemudian duduk di sofa. Dengan diam dan sedikit emosi dia membuka kotak itu kemudian memasukkan sesendok penuh makanan ke dalam mulutnya.
Bukannya marah atau kesal karena ditinggal Gracia begitu saja, Fiony justru tersenyum. Dia masih berdiri di tempatnya, menatap Gracia lamat-lamat.
"Kalau aku tau cara kayak gini akhirnya bikin kamu mau makan, harusnya udah aku lakuin dari kemarin-kemarin. Ga perlu nerima pengusiran kamu berkali-kali." Ucap Fiony dalam hati kemudian menyusul Gracia duduk di sofa dan ikut makan bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nagai Hikari (Love, Lost, Sacrifice) - END
Fantasy••••••••• Cinta bukanlah api asmara yang membara Kehangatan angin yang bagai cahaya matahari Oh, cahaya yang panjang, selama nafas berhembus Tanpa perlu ditahan, teruslah engkau bersinar Di malam ketika tak berbintang sekalipun Kau pasti merasakan s...