Setelah sesi perkenalan selesai. Kini saatnya satu persatu penggemar boleh mendatangi dan meminta tanda tangan mereka.
"Annyeonghaseyo" Sapa gadis itu melambaikan tangannya ke Kara.
"Annyeonghaseyo" Sapa balik Kara lalu ia menandatangani sebuah album.
"Siapa namamu?" Tanya Kara.
"Bae Ro Naa"
Kara mengangguk lalu menuliskan nama Ronaa di album tersebut, "Apa kamu masih masih menempuh pendidikan?"
"Iya oppa. Aku seorang mahasiswi kedokteran."
"Jinjja?!!" Takjub Kara.
"Nee. Tapi ini sangat memusingkan ada banyak tugas yang harus di selesaikan. Ada banyak orang cerdas di sekeliling ku, mereka selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. Sungguh sangat sulit untuk bertahan, aku sangat kecewa dengan diriku sendiri." Curhat gadis itu.
"Aku tahu setiap orang mengalami masa sulit. Setiap orang memiliki waktu itu, tetapi suatu hari nanti akan ada hari-hari yang lebih baik di depan jadi jangan terlalu putus asa. Aku sama dengan kalian. Aku juga berkecil hati, Aku juga punya masa-masa sulit, tapi aku berusaha keras untuk bangun. Jadi kamu juga harus melakukan hal yang sama"
Gadis itu tersenyum senang."Terimakasih oppa. Aku sangat lega mendengarnya." Kara mengangguk mengiyakan. Gadis itu lalu bergeser ke meja sebelah.
"Annyeonghaseyo" Sapa gadis ramah selanjutnya. Ia memmbawakan 7 kotak daging untuk semua idolnya.
"Oppa. Aku membawakan daging untukmu." gadis itu memberikan satu kotak kepada Kara. Kara melirik orang di belakangnya yang membawa beberapa kotak lagi.
"Apa kamu akan memberikan kami masing-masing satu kotak?" Tanya Kara.
"Nee oppa."
"Jinjja?!!" Kagetnya. "Daging apa ini?"
"Ini daging babi kualitas terbaik."
Senyuman di wajah Kara memudar.
"Aku seorang muslim."Gadis itu terkejut sekaligus bingung harus mengatakan apa lagi. Ia benar-benar lupa bahwa Askara beragama Islam dimana mereka dilarang untuk memakannya.
"Gwencana. Aku akan menerimanya. Anggota yang lain pasti akan memakannya." Kara berusaha tersenyum agar gadis di hadapannya tidak merasa bersalah.
"Oppa mianeh."
"Gwencana"
"Jika kita bertemu lagi aku janji akan membelikan daging sapi terbaik." janji gadis itu.
"Aku akan menunggunya."
Kara tetap tersenyum walaupun hatinya merasa kecewa. Salahkah jika Kara merasa seperti itu? Dia hanya merasa bahwa dirinya belum di kenal baik di kalangan penggemarnya. Ia merasa buruk bahwa dirinya belum terlihat di mata Eereeda.
***
"Ah sungguh melelahkan!" Jaehyun merabahkan tubuhnya di lantai setelah berlatih bersama yang lainnya.
"Tolong lempar minuman kepada kami!!" Teriak Lucas kepada siapapun yang berada di dekat botol mineral. Ia lalu merebahkan tubuhnya ke lantai tepat di sebelah Jaehyun.
"Hyung." panggil Kara kemudian duduk di lantai. Ia mengambil tiga minuman dan memberikan dua kepada mereka.
Lucas lalu duduk mengambil minumannya, "Sudah ku bilang lempar saja. Tidak perlu repot-repot antar kesini."
"Gwencana" Kara membuka botolnya dan meminumnya.
"Yak! Yak! Cepat buka ponsel kalian. Lihatlah berita terkini!" Teriak Baekhyun.
Lucas lalu merogoh saku celananya. Kara dan Jaehyun mendekat ke Lucas agar bisa melihat layar ponselnya bersama-sama.
Sesuai janjiku untuk beberapa orang, hari ini aku up lagi chapter acak hehe
makasih masih setia sama idol muaach ♥️
Kabar open PO nanti akan ku umumkan di sini, sembari menunggu aku akan selalu up chapter acak ya
See u ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an idol {Telah Terbit}
Fanfiction{Untuk info pemesanan bisa cek ig mayrapustaka atau DM ke ig _khfh_ dan wattpad ini ya} Tidak semua orang yang lahir dari keluarga berada memiliki kehidupan yang bahagia, tidak!! Bahkan sebelum di lahirkan ke bumi, kehidupan mereka sudah ditentukan...