"Sudah berapa kali di kira sombong, angkuh, dingin hanya karena aku tidak ingin berbicara dengan banyak orang. Aku melakukannya karena ingin menempatkan diriku di tempat yang damai" -Askara
—
——————————
Tak terasa sudah seminggu berlalu kini tiba saatnya hari yang paling ditunggu banyak siswa. Dimana mereka akan merayakan keberhasilan karena tlah berjuang selama 3 tahun untuk mendapatkan sebuah surat yang akan mengantarkan mereka ke gerbang impian.
Kali ini mereka merayakannya di taman dengan konsep outdoor black gold. Taman itu telah disulap oleh para siswa, ada beberapa meja bundar dan bangku berjejer dipinggir halaman serta beberapa balon dan bunga yang menghiasinya tak lupa dengan panggung megah tepat berada di tengah.
Kara turun dari mobil mewahnya berjalan lurus di karpet merah.
"See he is very arrogant with his parents' wealth"
(lihatlah dia sangat sombong dengan kekayaan orang tuanya)"He is nothing without his parents"
(Dia bukan apa-apa tanpa orangtuanya)Beberapa siswa membicarakan Kara terang-terangan saat Kara melintasin mereka. Beberapa siswa lelaki ini memang tidak menyukai keberadaan Kara di sekolah mereka berpikir bahwa Kara sangat sombong dan angkuh, ia hanya mau berteman dengan beberapa orang saja bahkan dikelas, Teman Kara bisa dihitung jari itu sebabnya mereka pikir Kara sangat pemilih.
Kara sudah terbiasa mendengar perkataan seperti itu, mereka hanya membicarakan kekayaan orang tuanya padahal selama ini Kara sering menunjukkan bakat yang ia punya tapi hal itu tak pernah dianggap. Itu sebabnya ia malas ikut latihan-latihan yang ada di sekolah lebih baik ia berlatih sendiri.
Kara berjalan menaiki anak tangga. Semua mata tersorot ke satu titik dimana seorang pria berdiri tepat di panggung memegang sebuah mic dan gitar. Kara memetik gitarnya dan mulai bernyanyi menunjukkan bakatnya kepada teman-temannya untuk terakhir kalinya. Suaranya yang lembut masuk begitu indah ditelinga semua orang.
Prok prok prok... Semua orang bertepuk tangan atas pertunjukkannya.
"This is my friend!" Teriak Nicholas bangga terhadap bakat Kara. Kara membungkukan badannya memberi hormat ke semua penonton.
Nicholas langsung mendatangi temannya itu ketika turun dari panggung.
"Good job men," pujinya.
"Sure!" sombong Kara lalu tertawa.
Mereka berpesta mengikuti alunan DJ yang diputar, menikmati pesta ala anak muda jaman sekarang.
Kara melirik jam tangannya, menunjukkan pukul 8 malam. Ia mengecek ponselnya sudah 5 kali panggilan tak terjawab dari Jakson.
"Ah aku lupa!" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an idol {Telah Terbit}
Fanfic{Untuk info pemesanan bisa cek ig mayrapustaka atau DM ke ig _khfh_ dan wattpad ini ya} Tidak semua orang yang lahir dari keluarga berada memiliki kehidupan yang bahagia, tidak!! Bahkan sebelum di lahirkan ke bumi, kehidupan mereka sudah ditentukan...