twenty four

253 125 464
                                    

Kara terdiam melihat gunting itu, ia lalu melirik seseorang yang baru saja duduk di samping Doyoung.

"Lakukanlah!" Suruh orang itu.

"Maka dengan begitu orang-orang akan menganggap mu memang tidak memiliki bakat "

Kara tersenyum miring mendengarnya.

"Jangan dengarkan omong kosongnya." cegat Doyoung.

"Tidak, dia benar. Sepertinya aku butuh vitamin agar hidupku panjang dan menyaksikan penyesalan orang yang telah menganggap remeh diriku." ucap Kara lalu menatap mata Kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum kecil mendengar perkataan Kara, ia salah menilai bahwa Kara seperti kebanyakan orang yang terlalu berpikir sempit saat masalah menghampiri mereka. Kara sangat dewasa di usianya yang masih di bawah 20 tahun membuat Kyungsoo kagum terhadapnya.

"Apa kalian mau menjadi trainee bersamaku?" Tanya Kyungsoo tiba-tiba, tentu saja pertanyaan itu memberi secarik harapan buat Kara dan Doyoung.

***

"Hyung. Kenapa hyung mengundurkan diri dari sana?" Tanya Kara tiba-tiba langsung duduk tepat di sebelah Doyoung yang sedang makan di kantin universitas.

"Lagian mereka gak tau diri." Doyoung lalu menyuap nasi kedalam mulutnya.
Sedetik kemudian Doyoung tersadar. "Eh dari mana kamu tahu aku mengundurkan diri?"

"Hyung. Ini bukan karena ku kan?" Tanya Kara, ia benar-benar tidak ingin menjadi penghambat impian orang.

Doyoung memukul kepala Kara dengan sendok yang ada di tangannya.

/Plaak

"Aww!" Ringkis Kara mengusap rambutnya.

"Kan sudah ku bilang itu karena mereka gak tau diri. Lagian juga sudah dari dulu aku tidak menyukainya, semenjak mereka meremehkan dance ku bahkan trainee-trainee yang lain sangat egois mementingkan diri sendiri. Alasan ku bertahan hanya karena diri mu, kalau kamu sudah tidak ada disana lalu buat apa aku bertahan?"

Perkataan Doyoung sukses membuat Kara terharu, ia sangat bersyukur bisa mengenal seorang Kim Doyoung.

"Apa kita bisa menjadi seorang idol?" Tanya Kara menatap ke arah luar jendela.

"Katakan pada ku yang sejujurnya Hyung?  Jangan membuat ku berharap." Kara menoleh ke arah Doyoung.

"Kita pasti bisa!"

"Bagaimana hyung bisa tahu? Bahkan mereka saja tidak mengakui bakat ku." Kara tersenyum kecut.

"Aku tahu saja. Kamu akan menjadi sosok terhebat di dunia."

"Sudah ku bilang jangan membuat ku berharap terlalu tinggi."

/Plaak

"Aww!" Ringkis Kara kembali dan mengusap rambutnya. Lagi lagi Doyoung memukul kepalanya

"Apa kamu tidak mempercayai ku?!! Kita pasti bisa. Ku pastikan itu!"

"Sekarang ayo makan, biar kita bisa balas mereka!" Ucap Doyoung lalu menyodorkan sendoknya.

"Aku akan mengambil makanan ku sendiri."

Kara menolak suapan Doyoung. Banyak pasang mata berada disini, jika Kara menerima suapan itu maka akan menjadi gosip hangat di kampusnya.

***

Braak....

Meja itu terbanting akibat tendangan seseorang. 3 orang berpakaian hitam dengan tubuh kekar tengah mengacak-acak tempat jualan yang berada di pinggir pantai.

I'm an idol {Telah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang