"Aku mencintai mu!" Kata Seungmin sambil melambai pada Minho.
"Aku juga" jawab Minho sambil tersenyum manis. Pria manis itu lalu menatap kepergian Seungmin.
"Bagaimana keadaan Kak Chan ya? Hmm aku akan pergi ke sana" kata Minho lalu dia berjalan ke arah rumah Chan.
"Kak Chan" Panggil Minho sambil mengetuk pintu rumah itu. Namun tidak ada tanda-tanda kehidupan dari dalam.
"Hmm pasti dia marah, jika saja aku tidak berteriak tadi" gumam Minho lalu dia berbalik. Sebenarnya dia ingin sekali membantu Chan agar sedikit berubah. Jujur saja dia kasihan dengan pria itu, walaupun dia nakal tapi Minho tahu dia bukan orang jahat.
"Kau? Kenapa di sini?" Tanya Chan saat melihat pria itu datang dengan kresek hitamnya.
"Ahh aku hanya Hmmm..." Minho tidak bisa mengatakan bahwa dia tengah mengkhawatirkan pria itu.
"Apa? Jika tidak penting pergilah" kata Chan terlihat kesal.
"Hmm Kak, aku ingin membuat tugas kelompok yang tadi" kata Minho.
"Oh" ujar Chan tanpa basa-basi lalu dia masuk ke dalam sana dan diikiti oleh pria itu.
"Apa ini?" Tanya Minho sambil mengambil kresek yang Chan bawa. Dia takut di sana ada minuman alkohol lagi.
"Iss mana sopan santun mu" kata Chan kesal. Minho merasa lega di sana tidak ada yang dia cari.
"Wajah mu" ujar Minho pada wajah pria itu. Dia lalu menarik tangan Chan dan mengajaknya duduk.
"Diam ya" kata Minho berusaha untuk mengobati pria itu. Chan terlihat meringis.
"Sudah selesai, apa kau merasa baikan?" Tanya Minho. Chan lalu menggeleng pelan.
"Jika ada dokter seperti mu, pasti banyak pasien yang akan mati" kata pria itu. Mendengar hal tersebut Minho langsung memukul lengan Chan.
"Enak saja, lihat saja aku akan menjadi dokter terbaik sedunia" kata Minho. Chan terkekeh mendengar itu, Minho terkejut melihatnya.
"Tadi kau tertawa?" Tanya Minho. Chan lalu datar kembali.
"Tidak" jawab pria Bang itu.
"Kak Chan ingin jadi apa nanti?" Tanya Minho berusaha mengobrol dengan pria itu.
"Tidak ada" kata Chan dengan cepat.
Semakin lama mereka mulai semakin dekat dan akrab. Chan nampak merasa nyaman dengan pria manis itu.
"Ayo pergi!" Ujar Chan.
"Tidak bisa, aku harus belajar. Kau juga belajar juga ya. Ujian semakin dekat" kata Minho dengan rambut yang sudah tidak serapi tadi pagi.
Chan kemudian mengangguk dan duduk di samping pria itu. Mereka belajar bersama seperti biasanya. Sejak Chan dengan Minho dia mulai menjadi anak yang tidak memberontak lagi, hal itu membuat Wali kelas mereka menjadi sangat lega.
"Minho kita jadi pulang bersama kan?" Seseorang membuat pria manis itu menoleh dari bukunya.
"Seungmin? Ahh maaf aku lupa" seketika pria itu langsung membereskan bukunya dan bersiap pergi bersama Seungmin.
"Kak Chan belajar sendiri dulu ya, aku ada urusan penting sedikit" kata pria itu pada Chan yang menatapnya bingung.
Hari itu benar-benar menyenangkan bagi Minho, setelah beberapa lama dia pergi jalan-jalan bersama dengan Seungmin.
"Kau sudah menentukan akan kuliah di mana Minho?" Tanya pria tinggi itu sambil menggenggam tangan mungil milik si manis. Minho langsung mengangguk tanpa ragu.
"Universitas A sangat bagus, aku ingin kuliah di sana dan mengambil jurusan kedokteran umum. Aku dengar di sana juga menerima beasiswa" jelas Minho. Seungmin mengangguk sambil mengusap rambut pria itu.
"Aku juga akan kuliah di sana, tapi Mungkin jurusan kita akan berbeda" jelas Seungmin.
"Apapun itu, yang penting tidak bisa selalu bertemu kan?" Kata Minho sambil menatap manik mata milik pacarnya itu. Seungmin mengangguk lalu dia mendekatkan bibirnya dan menautkannya pada bibir tipis milik Minho.
Di sisi lain, Chan tak sengaja melihat pemandangan itu.
"Ini ternyata urusannya" Gumam pria itu lalu dia pergi dari sana.
Minho menghampiri Chan yang sibuk dengan ponselnya. Dengan isengnya Minho menyentuh pipi milik pria Bang itu.
"Hai Kak Chan" Sapa si manis dengan ramahnya. Namun wajah Chan terlihat datar seperti tidak Mood.
"Kakak kenapa? Ada masalah?" Tanya Minho kebingungan dengan sikap pria itu.
"Aku ada urusan jadi jangan ganggu" kata pria itu dengan dinginnya. Hal itu membuat Minho mengangguk lalu dia memutuskan pergi dari sana.
"Ingat tugas kelompok kita, jangan sampai kau keluyuran pacaran di luar" kalimat itu membuat Minho mengangguk pelan.
💦
"Ini" kata Minho membawakan pria itu sekotak donat. Chan nampak diam saja, dia sekarang sibuk dengan buku yang dia bawa.
"Ayo kita selesaikan tugas kelompok terakhir kita" Minho duduk di depan Chan lalu mengeluarkan bukunya.
"Hmm aku lihat kau sangat rajin belajar sekarang" kata Minho berusaha memancing agar pria itu membuka mulutnya.
"Kak Chan akan kuliah di mana? Dan jurusan apa? Sudah di tentukan tidak?" Tanya Minho. Chan akhirnya mengalihkan pandangannya pada Minho.
"Sudah" jawab pria itu dengan singkat. Mendengar itu membuat Minho tersenyum pelan.
"Wah di mana?" Tanya Minho kegirangan.
"Universitas A, jurusan kedokteran umum" kata Chan. Hal itu membuat Minho terkejut.
"Sama seperti ku, ayo kita belajar bersama Kak" kata Minho.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba, ujian masuk Universitas dimulai hal itu membuat semua orang yang ada di sana sangat gugup.
"Kau kenapa?" Tanya Chan saat melihat Minho menggosokkan kedua tangannya padahal saat itu cuaca sama sekali tidak dingin.
"Aku gugup" kata pria manis itu dengan wajah pucat pasinya. Chan menggeleng lalu dia mengambil tangan Minho dan mengusapnya pelan.
"Tangan mu sangat hangat" kata Minho terkejut. Chan tersenyum mendengar itu.
Saat menyelesaikan ujian, Minho menjadi semakin gugup. Bagaimana tidak, dia merasa ragu dengan beberapa jawabannya.
"Bagaimana ini? Semoga saja benar" Kata pria itu sembari melewati pintu keluar. Saat sampai di sana, seorang pria menyambutnya di pinggir jalan dengan mobilnya.
"Ayo naik" kata pria itu saat Minho melihatnya. Dengan cepat Minho berlari ke sana dan masuk.
"Bagaimana ujiannya?" Tanya Seungmin sambil mengusap rambut pria itu.
"Hmm aku agak gugup tadi, semoga saja lolos" gumam pria itu dengan wajah cemasnya.
"Tidak apa Yang penting kita sudah berusaha, aku juga ragu tadi saat mengerjakannya" pria itu berusaha menenangkan Minho.
"Kalau begitu ayo kita pergi jalan-jalan sepuasnya hari ini" kata Seungmin. Mendengar itu membuat Minho menjadi sangat bersemangat.
Dua bulan kemudian........
"Tolong masuk lah email" gumam Minho sambil memegang ponselnya. Malam itu adalah malam di mana pengumungan hasil ujian yang Minho lakukan saat itu.
Saat ponselnya mendapatkan notifikasi, Minho langsung terkejut dan membukanya.
"Ahh Kak Chan ternyata" kata pria itu dengan kecewa.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT CRY | BANGINHO✔
FanfictieNote: Sebelum baca wajib follow aku author dulu! BANGINHO FANFICTION Semua kesakitan dan kepahitan dia dapatkan, namun seberat apapun itu Minho tidak pernah menunjukannya pada orang lain. Saat di mana Chan datang membawa cinta untuknya tapi cinta...