2. Blow

1.1K 147 1
                                    

Chan langsung menarik lengannya paksa dan dia berusaha untuk pergi dari sana.

"Ayo ikut" Minho kembali mencegat pria itu agar dia tidak pergi.

"Lepas!" Ujar Chan yang juga memberontak.

"Ayo ikut Kak" kata Minho juga keras kepala. Dan akhirnya Chan pasrah dibawa oleh pria itu.

"Duduk!" Kata Minho dengan tatapan tajamnya. Chan mengangguk lalu dia duduk di sana dengan malas.

Minho lalu mencari kotak obat di sana, Chan melihat pria itu mondar-mandir kebingungan.

"Pasti kau mencari ini" Chan memberikan kotak itu pada Minho.

Tanpa mengatakan apapun Minho membukanya dan berusaha untuk mengobati luka dari pria itu.

"Sakit" kata Chan saat Minho mengobatinya dengan bar-bar.

"Ini upah karena menjadi anak nakal" kata Minho galak. Entah dari mana dia mendapatkan keberanian itu.

💦

Sore itu, Minho tengah berjalan-jalan bersama kekasihnya Kim Seungmin. Mereka sangat bersenang-senang hari itu.

"Aku harap kita bisa seperti ini lagi, hari ini sangat menyenangkan bukan?" Kata Seungmin pada pria manis itu. Minho hanya mengangguk sambil menjilati es krim batangan yang dia genggam.

Perbincangan kedua pria itu terganggu oleh suara deringan dari ponsel milik Seungmin.

"Minho tunggu ya" kata pria itu kemudian dia mengangkatnya.

"Iya ibu" kata Seungmin.

Minho hanya diam sama sembari menatap ke arah Seungmin yang agak menjauh darinya.

"Baiklah aku akan pulang sekarang" kata Seungmin lalu dia menutup panggilannya dengan nada kesal.

"Ada apa?" Tanya Minho mendekat ke arah Seungmin. Terlihat pria tinggi itu menghela napas panjang.

"Tidak ada, ayo kita lanjutkan" kata pria itu kemudian dia tersenyum pada Minho. Tapi Minho tak sebodoh itu, pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Sebaiknya kau pulang, ibu mu menyuruhnya kan?" Kata Minho.

"Tapi bagaimana dengan jalan-jalan kita?" Tanya Seungmin. Minho langsung menggeleng pelan, dia lalu menyuruh Seungmin pergi dari sana.

Saat Minho berjalan, dia tak sengaja bertemu dengan Chan yang tengah membawa sebuah kresek hitam.

Minho ingin sekali menghindar, tapi pria itu melihat keberadaan dirinya saat ini.

"Kau mengikuti ku?" Tanya Chan tanpa basa-basi. Minho menggeleng lalu dia berbalik arah untuk menghindari pria itu. Jujur saja suasana hari Minho sedang tidak baik.

"Hai! Jangan kabur" Chan memegang lengan Minho.

"Kenapa kau mengikuti ku?" Tanya Chan lagi. Mendengar itu Minho langsung menoleh ke arah pria itu.

"Aku? Mengikuti mu? Untuk apa?" Tanya Minho. Tapi Chan tak percaya, dia lalu membawa Minho pergi dari sana.

"Kau akan membawa ku ke mana?" Tanya Minho berusaha melepaskan dirinya.

"Sssttt diam saja kau, jangan sampai hantu itu datang" kata Chan sambil menatap ke arah depan. Hal itu sukses membuat Minho ketakutan.

"Sudah, pergilah" kata Chan melepaskan lengan Minho. Pria manis itu menatap ke sekeliling, sangat sepi dan gelap.

"Aaa karena kau mengatakan tentang hantu-hantu membuatku menjadi takut. Ayo antar aku kembali" kata Minho kesal. Chan lalu pergi dari sana tanpa merasa bersalah.

"Hai! Kak Chan berhenti, aku takut" Minho berusaha mengejar pria itu.

"Kau mengikuti ku?" Tanya pria itu. Sambil mengatur napasnya Minho mengangguk.

"Ya Baiklah aku mengikuti mu puas?" Tanya Minho kesal. Chan kemudian mengangguk lalu dia kembali melanjutkan perjalanannya.

"Dasar aneh" kata Minho sambil membuntuti pria itu dari belakang.

💦

"Ini tempat apa?" Tanya Minho saat sampai di sebuah tempat dengan Chan.

"Ini rumah ku kenapa?" Tanya Chan balik. Minho mengheleng pelan, dia kemudian melihat ke sekeliling.

"Kau tidak bohong kan?" Tanya Minho lagi. Chan menggeleng lalu dia membuka bungkusan kresek itu.

Terlihat tempat itu sangat kecil dan berantakan. Minho tak mengira pria itu tinggal di sana. Dia mengira Chan adalah orang kaya raya.

"Di mana orang tua mu?" Tanya Minho lalu dia duduk di samping pria itu.

"Sudah mati" jawab Chan singkat.

"Ini" kata Chan memberikan susu kotak itu pada Minho.

"Tidak, terima kasih" Minho berusaha menolaknya.

"Terserah" Chan lalu meletakannya kembali. Dia lalu mengambil sebuah bir kalengan dari kresek itu. Hal itu sukses membuat Minho membulatkan matanya.

"Hai! Ini minuman keras, kita tidak boleh meminumnya" kata Minho berusaha merebut kaleng itu.

"Umur ku sudah lebih dari 18 tahun, jadi legal" kata Chan. Minho menghela napas memang benar apa yang pria itu katakan, tapi kan saat ini Chan kan masih bersekolah.

"Adukan saja dengan Wali kelas, aku tidak takut" kata Chan sebelum Minho mengatakan itu.

Minho terdiam sejenak, lalu saat Chan lengan dia merebutnya dan membuang isi minuman itu.

"Kau kira dengan minum itu kau menjadi keren dan kuat?" Kata Minho saat melihat Chan menatapnya tajam.

"Hai! Pergi sana!" Kata Chan kesal. Minho lalu menggeleng pelan.

"Kak tolong hargai diri mu, jangan merusak diri mu. Kau ini masih muda, banyak sekali yang  bisa dilakukan. Apa kau tidak malu?" Tanya Minho kesal.

"Tidak! Aku tidak memerlukan ceramah, pergi kau!" Kata Chan mengusir pria itu.

💦

"Sial kenapa aku satu kelompok lagi dengan dia" kata Minho kesal sambil menatap Chan.

Pandangan mereka akhirnya bertemu, hal itu membuat Minho membuang muka. Minho mendengar pria itu bangun dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Hai! Lee Minho kenapa kau menatap ku seperti itu?" Tanya Chan di depan meja milik Minho. Terlihat pria manis itu berusaha tidak mendengar itu.

"Hai!" Teriak Chan.

"Apa?!" Minho juga tidak mau kalah, semua orang menatap ke arah mereka.

"Aku ini punya mata, jelas aku bisa melihat mu" kata Minho kesal. Semua orang tidak percaya Minho bisa mengatakan itu.

"Aiss" Chan ingin memukul pria itu.

"Ayo pukul, kau kira aku takut dengan mu?" Minho mengatakan itu dengan nada remeh. Hal itu sukses membuat pria Bang itu nail darah. Dia mengepalkan tangannya dan akan menunju pria manis itu.

Tapi sebelum mengenai Minho, seseorang datang dan langsung memukuli Chan saat itu juga.

"Hai! Beraninya kau memukuli pacar ku" Seungmin mengatakan itu dengan marah. Akhirnya pergulatan pun berlangsung. Minho menjadi panik dan berusaha memisahkan mereka.

"Sudah, Seungmin cukup dan kau" kata Minho pada mereka.

Terlihat wajah Chan nampak memar dan ada darah kuat dari sudut bibirnya.

"Sial" Chan lalu keluar dari sana.

"Argg sakit" kata Seungmin saat Minho mengobati pria itu.

"Makanya jangan nakal, biarkan saja dia memukuli ku" kata Minho. Mendengar itu Seungmin menggeleng.

"Aku tidak akan membiarkan mu di sakiti oleh siapapun" kata Seungmin. Entah kenapa hal itu membuat Minho sangat bahagia. Dia langsung memeluk tubuh pria itu.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

SILENT CRY | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang