"Minho aku lolos" pesan itu membuat Minho berbinar.
"Wah selamat kak" jawab pria itu.
"Bagaimana dengan mu?" Tanya Chan lewat pesan lagi.
"Hmm masih menunggu" ujar pria itu dengan cemasnya.
"AAAAAAA" Teriak pria itu saat melihat email masuk. Entah kenapa air matanya keluar saat itu juga, ternyata dia diterima juga.
"Kak aku juga lolos" ketik Minho sambil menangis.
💦
Minho membuat janji dengan Seungmin, pria itu mengajak Minho untuk merayakan diterimanya Minho di Universitas A.
"Seungmin!" Panggil pria itu sambil berlari ke arah Seungmin. Saat sampai Minho langsung memeluk pria itu.
"Selamat Minho" pria tinggi itu mengusap punggung si manis dengan sayangnya.
"Bagaimana dengan mu? Kau juga lolos kan?" Tanya Minho sambil melepaskan pelukannya. Seungmin menatap wajah Minho kemudian dia mengangguk pelan . Hal itu sukses membuat Minho tersenyum.
"Minho" panggil Seungmin tiba-tiba.
"Hmm?" Pria manis itu manaikan salah satu alisnya.
"Aku akan pergi kuliah di luar negeri" hal itu membuat Minho terdiam. Air mata itu keluar perlahan.
"Jadi kau akan meninggalkan aku?" Tanya Minho. Seungmin menggeleng sambil memeluk pria itu.
"Tidak begitu Minho, aku tidak tahu ternyata kedua orang tuaku mendaftarkan ku di sana dengan sertifikat prestasi yang ku punya. Aku juga tidak menyangka akan lolos di sana. Aku sama sekali tidak ingin meninggalkan mu, tapi aku tidak bisa mengecewakan mereka" jelas Seungmin pada Minho akhirnya pria manis itu mengerti dan kemudian dia mengangguk pelan.
Minho meneteskan air matanya saat melihat pria itu naik ke pesawat itu.
"Aku sendiri sekarang" gumamnya lalu dia pergi dari sana.
"Hai! Lee Minho ternyata kau di sini" suara itu sepertinya tidak asing di kepala Minho.
"Kak Chan? Kenapa ada di sini?" Tanya Minho sambil mengusap air matanya yang jatuh.
"Apa ini? Kau menangis? Seperti anak kecil saja" Bukannya menenangkan Minho, Chan malah mengejeknya. Hal itu membuat Minho semakin menangis.
"Iss sudah lah, ayo pulang aku akan belikan kau susu kotak. Sudah jangan menangis" kata pria itu sambil memeluk Minho. Pukulan dia dapatkan dari si pria manis.
Kedua pria itu semakin lama semakin dekat, mereka selalu bersama ke mana pun dan kapan pun. Chan juga sudah mulai terbuka dengan Minho mengenai dia dan di mana keluarganya. Ternyata semua Chan katakan dulu adalah kebohongan yang mengatakan keluarganya sudah meninggal dunia.
"Kau masih sendiri kan? Apa kau mau aku kenalkan dengan seseorang?" Tanya Minho pada pria itu. Mendengar hal tersebut membuat Chan terkekeh.
"Aku tidak membutuhkan siapapun lagi, aku sudah punya kau" kata Chan sambil bercanda.
"Iss aku kasihan dengan mu kak" kata Minho.
"Kau juga sendiri kan?" Tanya pria itu pada Minho.
"Aku masih punya Seungmin" jawab pria itu. Mendengar nama pria itu entah kenapa membuat Chan kesal.
"Minho apa kau tidak bisa melupakan dia? Sudah dua tahun dia tak pernah menghubungi mu" kata Chan. Minho terdiam mendengarnya, apa yang pria itu katakan memang benar adanya.
"Aku tidak bisa kak" dia lalu menatap ke arah Chan dengan mata berkaca-kaca itu.
💦
"Sial kenapa aku selalu memikirkan dia?" Chan membanting bantalnya frustasi malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT CRY | BANGINHO✔
FanfictionNote: Sebelum baca wajib follow aku author dulu! BANGINHO FANFICTION Semua kesakitan dan kepahitan dia dapatkan, namun seberat apapun itu Minho tidak pernah menunjukannya pada orang lain. Saat di mana Chan datang membawa cinta untuknya tapi cinta...