Minho benar-benar takut saat pria itu mendekat ke arahnya. Dia berusaha menendang pria itu sebiasanya.
"Jika paman ingin membunuh ku, lakukan saja tapi jangan lakukan itu" kata pria itu sambil menangis. Mendengar itu sukses membuat Song Kang terkekeh pelan.
"Sabar saja, nanti pasti akan aku lakukan kau tenang saja. Bermainlah dulu dengan ku" kata pria itu sambil memegang kedua bahu milik Minho.
Pria itu dengan cepat merobek baju milik Minho dengan ganasnya. Saat melihat leher mulus milik si manis, dia meneguk salivanya tak sabar.
Namun dalam waktu sekejap, tiba-tiba Minho membuka kembali matanya saat mendengar suara gaduh dari luar sana.
"Hai!" Teriakan itu membuatnya memiliki sebuah harapan.
"Sial! Kenapa dia bisa datang ke sini" kata Song Kang sembari mengambil sebuah pistol di saku jasnya dan menyembunyikannya di belakang punggungnya.
Minho berusaha melepaskan diri, dia tahu pria brengsek itu pasti akan melukai Chan.
"Minho!" Suara itu membuat Minho terkejut.
Saat melihat keadaan Minho membuat Chan seketika naik darah dan dia langsung berlari dan menerjang pria itu.
Chan memukulnya dengan sekuat tenaga sampai membuat Song Kang abruk ke lantai.
"Apa yang kau lakukan padanya sial!" Teriak Chan sambil memukuli pria itu tanpa ampun.
"Chan! Berhenti! Chan!" Panggil Minho berusaha untuk memberitahu Chan bahwa pria itu tengah membawa senjata api saat ini. Namun karena terlalu emosi membuat pria Bang itu tak bisa berhenti melakukannya.
Sampai pada saat Song Kang, sudah menutup matanya tak berdaya, baru di situlah Chan berhenti dan bangun dari pria itu.
Dia melihat Minho sudah menangis saat itu di atas kursi sambil diikat.
"Minho kau baik-baik saja kan?" Tanya Chan langsung menghampiri pria itu. Minho menggeleng pelan.
"Dia membawa pistol Chan" kata Minho pada pria itu. Chan mengangguk pelan, lalu dia memeluk Minho. Karena dia tahu Song Kang saat itu sudah tidak berdaya lagi.
Pria Bang itu memakaikan Minho baju kemeja luaran milik Chan.
"Ayo pergi!" Gumam pria itu sambil menggiring Minho untuk pergi dari sana.
"Matilah" samar-samar Chan mendengar suara itu. Dia kemudian berbalik dan melihat Song Kang tengah mengarahkan pistolnya ke arah Minho.
Dorr
Suara itu membuat Minho terkejut, dia merasakan sesuatu yang basah dipanggungnya.
Dorr.. Dorr.
Suara itu terdengar beberapa kali, beberapa anak buah Chan datang menembaki Song Kang hingga tewas di tempat.
" Kak Chan!" Teriak Minho saat Chan memeluknya dari belakang.
"Kau baik-baik saja kan?" Tanya pria itu sambil menatap wajah Minho dengan sayu. Minho dapat melihat darah keluar dari mulut pria itu.
💦
Minho menutup wajahnya, dia berusaha menghentikan air mata itu. Malam itu hanya dia yang ada di depan ruang operasi tempat Chan saat ini.
"Ini semua karena aku" kata Minho menyalahkan dirinya.
Beberapa jam berlalu, datang dua orang ke sana.
"Chan!" Panggil seorang wanita paruh baya sambil menangis di depan ruang operasi.
"Maafkan kami" seorang pria paruh baya mengatakan hal itu.
Minho bangun dari kursi, lalu dia menatap mereka berdua. Sambil menghela napas, menunduk.
"Kau siapa?" Tanya mereka saat menyadari keberadaan Minho.
"Aku Lee Minho, teman kak Chan" jawab Minho ragu.
Wanita itu lalu mendekat ke arah Minho, lalu dia memegang tangan pria manis itu.
"Apa yang terjadi pada Chan? Kenapa dia bisa seperti ini?" Tanya wanita itu sambil menangis. Minho benar-benar tidak bisa menahan lagi, dia lalu menangis juga dan menjelaskan semuanya.
"Maafkan aku, ini semua salah ku Tuan dan Nyonya" kata Minho sambil menunduk.
Saat Chan membuka matanya, yang pertama kali dia lihat adalah wajah kedua orang tuanya tengah tersenyum padanya saat ini.
"Akhirnya kau sadar nak" kata ibu Chan sambil mengusap rambut sang anak.
"Di mana Minho?" Tanya Chan berusaha mencari keberadaan si manis itu.
Seminggu ini Minho sama sekali tidak melakukan prakteknya. Dia masih menunggu Chan sadar, walaupun dia tidak diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan oleh orang Tuan Chan.
"Semoga kak Chan segera siuman" kata Minho sambil memainkan jari tangannya.
"Minho" suara itu membuat Minho tersentak. Dia kemudian menoleh dan melihat sosok pria itu ada di depannya.
Pria manis itu, mengucek matanya mencoba memastikan bahwa apa yang dia lihat saat ini adalah nyata.
"Minho" panggil pria itu lagi, Minho langsung bangun dan dia berlari ke arah Chan dan langsung memeluknya.
"Maafkan aku, kau terluka karena aku" kata Minho sambil memeluk pria itu. Chan tersenyum tipis lalu dia membalas pelukan pria manis itu.
"Kenapa masih kosong?" Tanya Chan saat melihat buku target milik Minho.
"Aku belum mengisinya" kata Minho sambil tersenyum canggung.
"Kenapa? Apa yang kau lakukan seminggu ini?" Tanya Chan. Minho terdiam sambil menghela napas.
"Aku di rumah sakit menunggu mu, Ahh Sudahlah ayo kita kerjakan target barsama saja" kata Minho.
Saat Minho berusaha untuk kembali ke rumahnya. Pria manis itu terkejut saat melihat seseorang ada di depan pintu rumahnya.
"Kau?" Minho menunjuk pria itu dengan ragu. Senyuman itu terlihat di bibir pria itu.
"Ini aku Kim Seungmin, lama tidak bertemu Minho" kata pria itu. Minho berusaha mengatur napasnya, jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat melihat pria itu.
"Kau tidak merindukan ku?" Tanya Seungmin sambil membuka pelukan untuk Minho. Dengan cepat pria manis itu berlari dan memeluk Seungmin.
"Kenapa menangis?" Tanya Seungmin sadar bahwa pria itu tengah menangis.
"Kau jahat! Kenapa kau menghilang, aku kira kau tengah melupakan aku" kata Minho. Seungmin langsung mengusap rambut pria itu dan menggeleng pelan.
"Kau akan pulang?" Tanya Minho pada Seungmin. Pria tinggi itu mengangguk pelan.
"Besok kita akan bertemu lagi, di Universitas yang sama" kata Seungmin. Hal itu sukses membuat Minho berbinar .
"Kau juga pindah kuliah?" Tanya Minho.
"Iya agar kita bisa selalu bertemu" kata Seungmin sambil mengusap rambut pria itu.
💦
"Ada apa dengan wajah mu?" Tanya Chan saat melihat wajah pria manis itu begitu senang dan bersemangat saat itu.
"Minho" panggil Chan lagi.
"Hmm iya Kak, aku baik-baik saja" kata Minho sambil tersenyum. Chan tidak percaya, pasti ada sesuatu yang terjadi pada pria itu.
"Nanti kita pergi ke perpustakaan kota bagaimana?" Tanya Chan pada pria itu.
"Maaf aku akan pergi bertemu seseorang" kata Minho. Chan menaikan salah satu alisnya mendengar itu. Biasanya Minho sangat suka pergi ke sana.
"Dengan siapa?" Tanya Chan lagi. Minho entah kenapa terlihat tersipu malu.
"Pacar ku, Kim Seungmin sudah kembali" jawab Minho.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT CRY | BANGINHO✔
FanfictionNote: Sebelum baca wajib follow aku author dulu! BANGINHO FANFICTION Semua kesakitan dan kepahitan dia dapatkan, namun seberat apapun itu Minho tidak pernah menunjukannya pada orang lain. Saat di mana Chan datang membawa cinta untuknya tapi cinta...