19. Breech

1.2K 115 0
                                    

Chan melumat bibir pria itu dengan lembutnya, membuat Minho benar-benar terkejut dengan reaksi Chan.

"Maafkan aku juga karena sering membuat mu menangis" kata Chan dengan ketulusan. Minho mengangguk, dengan mata berkaca-kaca dia memeluk pria itu.

"Karena kebencian itu menguasai ku, aku sadar jika aku masih mencintai mu. Minho tolong Maafkan aku" kata Chan sambil memeluk pria itu dengan erat juga.

"Aku juga Chan, berjanjilah kau jangan pernah meninggalkan ku" kata Minho sambil menangis. Chan mengangguk sambil meneteskan air matanya.

Sejak hari itu, hubungan Chan dengan Minho sudah mulai membaik. Chan tidak lagi bersikap dingin pada Minho, tapi dia sudah mulai romantic.

"Aku tidak mau makan jika kau tidak menyuapi ku" kata Chan dengan wajah manjanya. Hal itu membuat Minho menjadi sangat gemas.

"Baiklah jika itu yang kau mau" kata Minho lalu dia mengambil sumpit itu dan menyuapi Chan makan.

"Jadi Bagaimana? Siapa nama anak kita nanti?" Tanya Chan sambil merangkul Minho. Mereka saat ini juga sudah tidur satu ranjang.

"Tapi aku tidak tahu dia perempuan atau laki-laki" kata Minho.

"Aku menebak dia akan lahir perempuan" ujar Chan dengan percaya diri.

"Kenapa kau sangat menginginkan anak perempuan?" Tanya Minho kebingungan.

"Orang mengatakan, anak perempuan itu pasti mirip dengan ayahnya. Jika bayi kita perempuan, pasti dia akan mirip dengan ku. Dia pasti cantik" jelas Chan.

"Jika dia laki-laki mungkin aku bisa kalah tampan dengannya" Chan mulai menggoda pria itu. Hal itu membuat Minho terkekeh pelan.

"Nanti kita lakukan USG" ujar Minho.

Chan tersenyum melihat layar USG itu. Dia dengan jelas bisa melihat jenis kelamin bayinya.

"Kau lihat kan dia laki-laki" ujar Chan pada Minho. Minho hanya mengangguk tersenyum saja, dia benar-benar bahagia sekarang.

"Ada satu masalah, bayi kalian mengalami presentasi sungsang. Padahal sudah lebih dari usia 36 minggu" jelas dokter.

"Lalu apa yang harus kami lakukan dok?" Tanya Chan dengan cemas.




🔞

"Aku tidak mau, bagaimana jika dia merasa sakit" kata Minho saat Chan berusaha melepaskan pakaiannya.

"Tidak dokter menyarankan ini kan, jadi pasti aman kau tenang saja. Aku juga membaca di internet juga seperti itu" kata Chan.

Minho lalu menghela napas, lalu dia melepaskan kancing piyamanya satu persatu.

"Kau sangat menggemaskan Minho" ujar Chan sambil mengusap perut pria manis itu. Dia lalu mengecup bibir Minho beberapa kali.

"Tunggu sebentar" kata Minho setelah melepaskan celananya. Chan kebingungan.

"Aku yang akan melepaskannya" kata Chan saat Minho sudah memegang penisnya yang sudah ereksi.

Saat Minho duduk di atas ranjang, Chan menjongkok membuat posisinya lebih rendah dari Minho.

"Kau siap kan?" Tanya Chan. Minho mengangguk, Chan lalu memasukan penis milik Minho ke mulutnya, dia memaju mundurkannya beberapa kali. Hal itu membuat Minho benar-benar puas.

"Kocok saja dengan tanganmu" kata Minho. Chan menurut lalu dia mengeluarkan penis itu dari mulutnya. Tangan Chan benar-benar lihai dia mengocoknya beberapa kali dan cairan itu pun keluar.

"Tunggulah sebentar, atur napas mu jangan sampai lupa bernapas" kata Chan.

Chan mengatur Minho dengan posisi menungging, di mana kepala Minho lebih rendah dari bokongnya.

"Kau siap?" Tanya Chan yang sudah di Belakang pria itu sudah mengambil ancang-ancang.

"Sudah" kata Minho.

Chan kemudian memasukan penisnya ke lubang anal milik Minho. Karena posisi itu, memasukannya menjadi sangat mudah.

"Arhh hhh hhh" suara desahan itu terdengar saat Chan memulai genjotannya. Dia melakukannya dengan lembut hal itu membuat Minho sama sekali tidak kesakitan.

"Cukup Minho, istirahat dulu" kata Chan melepaskannya. Dia lalu kembali mengatur posisi Minho berbaring dengan tubuhnya menyangga punggung Minho.

Chan meraba perut Minho, dia mencoba memeriksa apakah berhasil atau tidak.

"Minho dia sudah agak berputar, kita lakukan sekali lagi ya. Tapi aku istirahat dulu" ujar Chan sambil mengusap keringat di kening pria manis itu, Minho mengatur napasnya sambil mengusap perutnya yang ditendang dari dalam.

Tiga hari berturut-turun mereka melakukannya dan berhasil. Janinnya sudah di posisi yang normal sekarang.

"Ahh ahh" Minho mengatur napasnya pelan.

"Sudah selesai Minho, kau tidur ya sekarang" kata Chan sambil mengecup leher milik Minho. Namun pria itu menggeleng.

"Punya mu masih ereksi, aku akan membantu menuntaskannya" kata Minho.

Dia lalu berbalik dan duduk di atas paha Chan dengan kedua kakinya yang terbuka lebar dan dia lingkarkan di pinggang suaminya.

"Chan masuklah" kata Minho sambil mengalungkan tangannya ke leher Chan. Pria Bang itu meneguk salivanya, jujur saja dia benar-benar menginginkan momen ini.

"Tidak apa kan? Kau bisa?" Tanya Chan sambil memegang wajah pria itu. Minho langsung mengangguk dan tersenyum.

"Kau jangan meremehkan aku" kata Minho lalu dia menyambar bibir suaminya itu. Merasa mendapatkan lampu hijau Chan langsung memasukan penisnya ke lubang milik Minho. Saat Chan menggenjotnya Minho tersentak, dia benar-benar sangat menikmatinya.

"Ahhh lagi Chan, lebih dalam lagihh" kata Minho sambil mendesah. Chan kembali menggenjotnya lebih dalam dan beberapa kali.

Sambil menggenjot di bawah, Chan menautkan bibirnya pada bibir milik Minho. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam. Di sisi lain, tangan Chan turun lalu dia meremas bokong milik Minho.


💦


"Lihatlah apa yang kau lakukan" kata Minho sambil memperlihatkan lehernya yang sudah terdapat beberapa bekas kissmark yang mereka lakukan semalam.

"Coba ku lihat" kata Chan.

"Hai! Kenapa aku membuka baju ku?" Tanya Minho kesal. Chan lalu menjongkok dan mencium perut buncit milik Minho.

Setelah Chan menciumnya, tiba-tiba tendangan itu terlihat dengan jelas dari luar. Minho menejamkan mata menahannya.

"Ini ciuman untuk anak ayah" kata Chan. Chan lalu menciumnya sekali lagi. Lalu dia mengancingkan kemeja Minho dari bawah ke atas.

Dia lalu mengecup bibir milik Minho sekilas.

"Lalu ini untuk ibunya" kata Chan. Minho tersenyum mendapatkan ciuman pagi itu, dia lalu membalas kecupan dari sang suami.

"Apa tidak berbahaya kita berjalan-jalan seperti ini?" Tanya Minho saat Chan membawa Minho ke pantai.

"Tidak, rumah sakit berada dekat dari sini. Kita akan habiskan waktu agar kau tidak stres dan merasa nyaman" kata Chan sambil menggandeng tangan Minho.

"Terima kasih, kau telah menerima ku lagi" kata Minho sembari menatap ke arah lautan biru itu.

"Apa kau tidak Bekerja?" Tanya Minho saat Chan mengajaknya untuk bermalam di hotel.

"Aku akan mengambil cuti selama sebulan, aku ingin selalu ada untuk mu saat kau melahirkan nanti" kata Chan sambil mengusap rambut Minho.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

SILENT CRY | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang