Cusss wak baca tanpa protes kok lama kali up
Bawah di bawah 😂😂
Zzzz
..
.Arya yang melihat pria itu tersebut menjulurkan tangan nya! hanya melihat nya diam tanpa membalas tangan nya
"Owh maafkan aku, jika terlalu menganggu mu" ujar bagas
Arya tidak memperdulikan bagas ia kembali fokus dengan danau dan melempari nya dengan batu. Bagas bingung dengan cara apa dia harus menarik perhatian arya
"Ini lah misi terakhir ku harus mempersatukan keluarga vino, bagaimana pun cara nya,jika tidak bisa dengan cara baik maka harus dengan cara licik" batin bagas
"Dan satu hal inggat jika kau menginginkan sesuatu kabari aku? Atau kau membutuhkan perkerjaan atau apalah" ujar bagas dengan menjulurkan kertas nama milik nya
Arya langsung merespon dan megambil kertas tersebut
"Terimakasih" ujar ketus arya dan di balas senyuman dengan bagas
Saat bagas sudah jauh dari nya ia melihat kertas nama bagas dan di pikiran nya hanya lah benci terhadap vino
"Mengapa dia baik terhadap ku? Ternyata tuhan masih memberikan orang baik terhadap ku" ujar arya
Arya masih menatap danau yg tenang melempari kembali dengan batu ia mengingat kembali kejadian dengan angga yg pernah ia lakukan
Ia meneteskan air mata———————-
Sesampai di rumah sakit dody langsung berteriak teriak memanggil suster dan di susul oleh angga
3 suster mendekati dody dan mengambil alih tubuh vino, kini tubuh vino kembali masuk ke UGDDody ia langsung memeluk angga dan mencium kepalanya
"Daddy janji angga! ayah kamu akan selamat daddy janji" ujar dody dengan air mata yg menetes
"Dadd aku gak mau kehilangan ayah dad sudah cukup dadd tapi kenapa ayah seperti ini" ujar angga menangis
"Dengar sayang sekarang usap air mata kamu dan kabari nenek sama ibuk kamu suruh mereka kemari, kamu jagoan papa jangan nangis ayah kamu akan baik baik saja, dadd mau mengurus adminstrasi ayah kamu dahulu" ujar dodyAngga hanya menganggu dan mengusap air mata nya ia mengabari orang rumah nya untuk melihat ayah nya
____________________
Arya yg tanpa tujuan berjalan seperti orang linglung ia tidak ingin pulang kerumah nya ia benci terhadap ayah nya sangat sangat benci.
Saat ia berjalan ia melihat seorang anak yg sangat di sayang ayah hati nya seakan hancur, ia inggin teriak tapi tidak bisa ia mengenggam kedua tangan nya saat tangan kiri nya menggengam ia teringat soal kartu nama yg di beri pria waktu di danau"Ya aku harus menemui paman tersebut, aku tidak inggin pulang, aku akan memulai hidup ku sendiri" ujar arya dengan melihat kartu nama tersebut
1 jam 34 menit
Arya sangat lelah mencari rumah tersebut
kesana kemari dan tiba lah arya di rumah nomor 456 dengan rumah yg mewah"Permisi pak, maaf menganggu" ujar arya
"Eh iya nak, ada yg bisa saya bantu" ujar stpam tersebut
"Apa bener ini rumah nya bagas maulana" ujar arya
"Oh iya bener ini rumah٫maaf ada urusan apa yah nak" ujar satpam dengan memperhatikan arya
"Tidak paman aku hanya ada sedikit urusan dan aku di berikan kartu nama nya" celoteh arya
"Baiklah nak! Tunggu sebentar ya saya mau panggil pak bagas nya"
"Silahkan paman"Saat arya melihat lihat sekeliling daerah tersebut
Bagas keluar dengan raut wajah yg senang"Eh kamu" ujar bagas dengan mengangat tangan nya agar stapam tersebut meninggalkan mereka berdua