Di dalam mobil tersebut hanya ada keheningan saja tanpa ada perkatan mereka atau teman teman mereka ... Angga terus melajukan mobil nya dan mermakirkan nya di halaman milik nya
"Ini rumah siapa"
"Sudah lah junior baru kau tidak usah kampungan, ini rumah tuan mu Angga" ujar Andi
"Mengapa rumah ku megah bukan"
"Ternyata ia dari keluarga terpandang pantasan saja sombong dan suka melakukan hal yg sepele"batin Arya
"Dengar lah tidak perlu sombong, ini hanya titipan"
"Aku tidak inggin berdebat ayo masuk mengapa kau terdiam arya? Apa perlu tuan mu menggendong mu?"
"Idih,, ogah gue di gendong sama senior resek kayak lu" balas Arya
Arya memasuki rumah mewah milik Angga ia takjub melihat isi dalam nya dan ia berputar putar memperhatikan sekeliling nya dan melihat foto Angga dengar seorang pramugara
"Itu ayah Mu bukan? Kau tampak bahagia" ujar Arya
"Itu bukan ayah ku tapi Daddy ku"
"Daddy?"
"Sudah lah kau tidak perlu banyak tanyak aku membawa mu kemari hanya mengajak mu makan siang dan menjadi pelayan ku?"
"Huhhh!!! Resek amat dah"
Saat mereka duduk Angga menyuruh Arya dan buk asih untuk membawakan mereka makanan dan minuman, Arya mematuhi perintah Angga karna ia memenuhi janji nya sebagai pelayan
"Sudah boleh aku duduk"
"Tunggu bawakan aku brownis yg ada di atas kulkas" perintah Angga
"Akan aku ambil"
Arya berjalan dengan bersiul siul layak nya pembantu yg di suruh majikan saat ia hendak mengambil brownis tersebut ia melihat seorang pria sedang berbicara berbisik bisik ia mengintip dan mendengarkan pembicaraan mereka
"Itu kan paman nya senior resek itu mengapa ia berbicara seperti itu. dan apa yg ia pegang dalam plastik kecil tersebut" batin Arya
Hanafi mengakhir TLP nya dan berjalan menuju dapur saat Hanafi mulai mendekati dapur Arya bersembunyi di balik kulkas ia melihat Hanafi mengambil brownis tersebut dan menaburkan seperti pil yg sudah menjadi serbuk. Ia memperhatikan wajah Hanafi yg tersenyum saat menaburkan serbuk tersebut
"Apa yg di lakukan paman itu terhadap brownis kak Angga?? Ia menaburkan sesuatu di brownis tersebut" batin Arya ia berkeringat dinggin
"Bik bawakan ini untuk denn angga"
"Baiklah akan ku antar" ujar buk asih dengan menundukan wajah nya
"Kau akan mati Angga kau akan mati dengan segera setelah kau memakan itu" dengan tersenyum kemenangan
"Tidak!!!! Ya Tuhan di inggin membunuh Angga sungguh paman yg keterlaluan aku akan membatalkan niat jahat paman itu"batin Arya
Hanafi berjalan keruang di mana Angga dan teman nya sedang makan siang
"Bik dimana teman ku tadi mengapa bik asih? Yang mengantar nya??"
"Teman den?" Ujar bik asih
"Ia kekamar mandi sebentar ia menyuruh bi asih mengantar nya" Hanafi melotokan mata nya agar bi asih mengiyakan nya
"Sudahlah ayo sekarang kita makan brownis tersebut aku sangat menyukai nya" ujar Andi
Angga meletakan brownis tersebut di atas meja dan membuka nya, Hanafi Hanya tersenyum kemenangan, Angga membuka tutup brownis tersebut