Waktu terus berganti Hari hari yg penuh kesabaran harus vino lalui tetapi sejak kehadiran Dika hidup nya terasa seimbang kembali dika selalu mensupport nya dan menyemangatinya agar membesarkan putra nya sendiri,
Begitu juga dengan Angga ia akan selalu membenci Hanafi ia tidak menyukai nya Angga melarang Daddy nya jangan terlalu dengan paman Hanafi ... Karna ia berbahaya
............17 TAHUN KEMUDIAN...............
"Ayah ayo bangun Arya sebentar lagi terlambat kesekolah ayah, dan ini adalah hari pertama Arya bersekolah SMA"
"Iya iya ayah bangun sayang, apakah kamu sudah berpakaian"
"Lihat lah ayah aku sudah rapih bukan, aku menyukai baju yg ayah belikan"
"Anak ayah tampan, sebentar"
"Ayah inggin kemana"
"Ayah inggin mandi"
"Baiklah Angga di luar bersama nenek"
"Iya"
Arya menemui nenek nya yg sedang duduk di depan dengan segelas teh yg ia buat
"Nenek lihat lah aku"
"Kamu sangat tampan arya, apakah ayah kamu sudah bangun"
"Sudah nek, dan ayah sedang bersiap"
"Sini dulu duduk sama nenek"
"Ada apa nek Arya inggin menggunakan sepatu"
"Jika teman mu menghina mu karna kamu lahir dari seorang pria kamu jangan memperdulikan nya"
"Nek sudah Arya katakan Arya tidak memperdulikan ya Arya sayang sama nenek dan ayah"
"Nenek cuman inggatin kamu dan ada satu hal lagi kamu seharus ya tau?"
"Apa itu nek"
Sudah saat nya mama vino mengatakan bahwa iya memiliki kakak dan Daddy
"Kamu itu"
"Kamu knp nek, ayo katakan yg jelas"
"Kamu ME_"
"Ibu Berhenti," ujar vino
"Ayah mengapa menyuruh nenek berhenti"
"Ibu kan sudah berjanji kepada ku agar menutup masalah itu dan mengubur nya dalam dalam"
"Vino ibu harus mengatakan yg sebenar nya"
"Ibu kumohon biar lah aku yg merasakan luka ini jangan putra ku"
"Cukup nek, cukup ayah Ini sebenar nya ada apa kok jadi tegang gini"
"Kamu mempunyai kakak arya"
"Ibuuu"
"Kakak"
"Ibu Berhenti lah"
"Ayah tolong katakan aku mempunyai kakak"
Vino berjalan kedepan dan memegang kepala nya
"Ayah katakan sebenar nya"
"Arya biarkan ayahmu tenang"
"Apa aku mempunyai kakak selama ini nek"
"Tanyakan pada ayah mu nenek tidak bisa mengatakan nya"
Arya berjalan kearah vino dan melihat wajah vino yg penuh kesedihan
"Ayah katakan pada ku Apa yg di maksud oleh nenek"
Vino melihat putra nya dan menangis ia memeluk putra nya
