2358 words!
Sorry for typo
Enjoy this storyKicauan burung, suara dedaunan yang tertiup angin, dan udara segar langsung menyapa gadis cantik yang baru bangun dari tidurnya.
Alice Beatrice, terbangun dari atas pohon yang sangat besar. Selama ini Alice memang selalu tinggal disana mengistirahatkan tubuhnya di pohon raksasa yang sangat sakti.
Alice sudah tidak memiliki orang tua. Mereka meninggal karena ulah manusia yang serakah ingin menguasai wilayah Morris milik para peri.
Alice adalah seorang manusia setengah peri. Ibunya adalah Ratu di Morris, sedangkan ayahnya adalah manusia murni. Ayahnya menentang keluarganya demi menikah dengan ibu Alice. Bahkan ayahnya bersedia meninggalkan kerajaan demi bisa bersama ibu Alice.
Wilayah Morris adalah hutan seperti negri dongeng yang ditumbuhi tanaman asri dengan banyak manfaat dan juga air yang sangat jernih dan dapat diminum.
Dan konon katanya jika ada yang bisa menebang Arbre Magique maka ia akan dikaruniai kekuatan yang tak tertandingi.
Itulah alasan kenapa banyak manusia serakah berbondong-bondong menginginkannya tapi tentu hal itu tidak lah mudah untuk dilakukan karena wilayah Morris sudah dijaga ketat oleh para penjaga.
Alice adalah keturunan terakhir dari penguasa Morris. Kelak Alice pula yang akan menduduki tahta sebagai ratu yang akan melindungi wilayah Morris dari ulah manusia.
"Morning leo..", sapa Alice dengan wajah cerahnya pada burung kesayangannya yang dapat berubah besar dan membawa Alice terbang.
Alice turun dari Arbre Magique dengan cara menggantung di ranting yang menjuntai hingga bawah. Alice melangkahkan kakinya dengan riang menyapa para peri lain yang ia temui.
Sring
Sihir Alice saat melihat dahan pohon yang patah dan seketika kembali menyatu karena kekuatan Alice. Alice tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dengan mata bulat jernih dan rambut coklat blonde yang sangat memukau.
"Morning Alice", sapa lelaki tampan teman Alice.
Alice tersenyum manis membuat pipinya terangkat dengan semu merah alami "Morning Jeffrey, ingin kemana?"
Jeffrey tersenyum melihat wajah cerah Alice. Alice selalu membawa kebahagiaan bagi setiap orang. Auranya sangat positif membuat siapa pun menyukainya. "Aku ada kelas bertarung sebentar lagi. Kau ingin lihat?"
"Oh bolehkah?", jawab Alice antusias.
Jeffrey terkekeh karena antusiasme Alice. Padahal ini bukan pertama kalinya Alice melihat kelas bertarung nya. "Tentu saja Alice, kau sudah pernah melihatnya tapi kau selalu antusias, haha".
KAMU SEDANG MEMBACA
Histoire Courte
Fanfiction[M]ature and Not [END] Short story (Oneshoot) by: lala