» 20 • You'll Be My Queen Tonight

82 15 22
                                    

Apa yang Maudy lakukan selanjutnya adalah mempersiapkan diri. Maudy belum pernah merasa segugup ini sebelumnya hanya untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun. Tentu saja. Ini karena Aiden adalah 'tokoh utama' dalam pesta tersebut. Ditambah dengan embel-embel private party, di mana hanya orang-orang terdekat Aiden lah yang bisa datang ke pesta itu. Maudy suka salah tingkah sendiri jika mengingat hal tersebut.

Besoknya Maudy pergi ke pusat perbelanjaan bersama Yona. Sebenarnya Maudy tidak akrab betul dengan Yona. Mereka hanya akrab sebatas teman satu kelas saja. Tapi hubungan keduanya terjalin dengan baik. 

Yona ini bisa dibilang salah satu sosialitanya kelas II-D5. Gadis itu sangat up to date terhadap segala trend. Terutama make-up. Maudy sebenarnya juga bisa make-up, tapi jika dibandingkan dengan Yona, levelnya akan kalah jauh. Maudy memilih untuk mengajak Yona supaya gadis itu dapat membantunya menemukan brand-brand make-up yang ramah di dompet mahasiswa tapi juga punya kualitas yang oke. Maudy tidak akan pernah mengerti dengan hal seperti itu karena selama ini peralatan kosmetiknya selalu dibelikan oleh sang Bunda.

"Oke, Maudy. Pertama-tama gue harus tau konsep dari OOTD yang bakal lo pake di party-nya Aiden besok. Biar gue bisa bantu nyariin palet warna yang kombinasinya cocok," ujar Yona.

"Konsep?" tanya Maudy tak mengerti.

"Iya, konsep. Misal lo pengen tampil yang girly-girly gitu, atau ala-ala badass and swag, atau pengen yang glamor-glamor."

"Lo sendiri gimana?" Jujur, Maudy bingung. Ia bahkan belum tahu hendak mengenakan apa besok.

"Glamor. Ala-ala Putri Jasmine gitu. Gue nyesuain sama Lanang yang mau cosplay jadi Aladdin katanya."

"Eh, party-nya Aiden nggak ada dress code-nya, kan?"

Yona tertawa. "Nggak, Mod, santai. Lo kayak nggak tau Lanang aja. Sistem kerja otaknya emang lain dari yang lain."

Maudy ikut tertawa. "Kalo boleh tau, lo sama Lanang udah berapa lama pacaran? Gue denger-denger lo sama dia udah kenal dari SMP."

"Tahun ini jadi tahun kelima kita. Dan bener, gue emang kenal dia dari SMP. Kita jadian waktu masih kelas sembilan."

"Wow, lima tahun? Kalian langgeng banget gila!"

Yona terkekeh. "Orang-orang sering ngira kita nggak akur cuma karena gue sama dia sering debat. Padahal apa yang kita tunjukin itu justru nunjukin udah seberapa deket kita berdua. Kalo gue disuruh milih yang sempurna, ada banyak yang lebih dari Lanang, banyak banget malah. Tapi gue milihnya dia. Lo tau kenapa? Gue sayang sama dia, dan dia juga sebaliknya. Sesimpel itu. Sisanya kita cuma ngikutin alur yang udah ditentuin."

"Wah, kalo Lanang denger ini gue yakin dia bakal makin bucin sama lo, Yon," kata Maudy.

Yona terkekeh lagi. "Beruntung gue, Mod, punya dia di hidup gue."

🎸🎸🎸

"Yakin, nih, nggak mau sekalian gue dandanin?" tanya Yona untuk ke sekian kalinya. Sebelumnya mereka pergi dengan menggunakan mobil Yona. Yona mengantar Maudy pulang begitu mereka selesai berbelanja.

Maudy mengangguk mantap sambil menuruni mobil Yona. "Gue dandan sendiri aja. Gue bisa, kok, Yon. BTW, thanks banget udah mau nemenin dan bantuin gue hari ini."

Yona mengangkat jempolnya dari balik jendela mobil yang diturunkan. "Dandan yang cakep, ya, Mod! Awas aja lo! Jangan malu-maluin gue!"

Maudy terkekeh. "Santaiiii."

"Langsung siapin baju terbaik lo abis ini! Langsung, ya, inget!"

"Iya-iya, Yon, gue paham kali."

ABBLS | #1 DESTINYOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang