» 34 • Their Real First Date

80 13 12
                                    

OKHAI GUYS JANGAN NGAMUK DULU SABARRRR KARENA AKU MAU KASIH PENJELASAN KENAPA GAK UPDATE LAMAAAA BANGET

First, aku lagi nyelesein tugas bikin cerpen yg aku dapet dr komunitas nulis yg aku ikutin. Rencananya cerpen itu (sama cerpen karya temen²ku yg lain) bakal dibukuin dengan tajuk buku antalogi cerpen. Dan seniorku, yang nggak ada angin nggak ada hujan, tiba² nawarin aku buat nulis novel. Aku excited banget bangett bangettt lah ya pastinya 😭 Bisa punya novel sendiri yang full isinya ceritaku itu jadi impian aku banget dari dulu. Doain ya guys semoga semuanya lancar sampai jadi buku fisik :D

Second, aku kemarin lagi bolak-balik keluar kota karena ada acara yang gk bisa aku skip gitu aja. FYI aja ya, sebenernya aku paling males kalo disuruh pergi² jauh gitu, tipikal anak rumahan banget pokoknya mah. Tapi ya gimanaa gitu ya 😭

And third, kesehatan aku sempet ngedrop beberapa waktu kemarin. Kalian pernah gk sih kayak kalian tuh rasanya hawanya dinginnn bangett sampe menggigil tapi badan kalian panas? Aku kayak gitu terus sampe beberapa hari. Efek kecapekan kali ya karena aku cuma bisa tidur 3/4 jam doang per harinya, kalo pagi-sore nugassss teroos, dan kalo malem ngelembur naskah sampe pagi 😭 Dan hamdallah sekarang udah fit lagi kokk ;'D

POKOKNYA MAKASIH BANYAK YA KARENA MASIH SETIA NUNGGUIN CERITA INI UPDATE 😭🙏

HAPPY READING 💚

Semburat keemasan itu muncul dari ufuk timur. Awan terbentuk bagai garis-garis ombak di angkasa sana. Sekawanan burung melintas, lengkap dengan suara kepakan sayap yang menggelepak dan siulan yang saling bersahutan. Pagi hari yang cerah. Semua orang siap menjalani hari baru.

Namun, jauh sebelum pagi yang cerah itu datang, ada yang malamnya sudah sibuk ke sana ke mari mempersiapkan banyak hal.

Dia adalah Aiden Luciéano. Seorang bujangan blasteran Indo-Kanada yang baru saja melepas status lajangnya. Besok ia dan Maudy akan melakukan first date, the real first date as an official couple. Aiden ingin melakukan sesuatu yang berkesan dengan Maudy di kencan pertama mereka. Maka dari itu Aiden pun menyusun rencana. Cowok itu ingin jalan-jalan mengelilingi kota bersama Maudy, tetapi tidak dengan motor ataupun mobil, melainkan menggunakan sepeda.

Hanya saja struggle-nya satu: baik Aiden ataupun Maudy sama-sama tidak punya sepeda.

Aiden memang terlahir di keluarga serba berkecukupan. Namun, pola pikirnya selalu membedakan dari saudaranya yang lain. Aiden menerapkan prinsip hemat pangkal kaya. Cowok itu bisa saja membeli dua sepeda baru untuknya dan Maudy, tetapi Aiden tidak akan pernah mau mengeluarkan uangnya hanya untuk barang 'sekali pakai', di mana sepeda tersebut hanya akan ia gunakan sekali ini saja untuk kencan dengan sang Gadis. Karena sejujurnya, bersepeda bukanlah jenis olahraga favoritnya. Aiden lebih suka melakukan easy running atau sejenisnya.

Jika bisa meminjam, kenapa harus repot-repot mengeluarkan uang? Demikian kata Aiden.

Aiden pun menemui Juna dan Javier, Si Kembar beda rahim yang sama-sama menyukai kegiatan bersepeda. Keduanya memiliki sepeda lengkap dengan seperangkat peralatannya yang jika dibeli bisa menghabiskan ratusan juta. Aiden terkadang tak habis pikir. Duo J rela merogoh kocek ratusan juta hanya untuk sepeda. Namun, Aiden juga sadar diri dan berkaca, kok. Dirinya juga tidak ada bedanya dengan Duo J. Ia rela merogoh kocek ratusan juta hanya untuk koleksi gitar dan album-album dari penyanyi favoritnya.

"Jun, Jav, besok gue boleh pinjem sepeda lo berdua nggak?" tanya Aiden saat menemui anak-anak F5 yang tengah berkumpul di rumah Hilmi.

"Buat apaan, Bang?" tanya Hilmi penasaran.

ABBLS | #1 DESTINYOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang